Siapa yang tidak mengenal tanaman Anggrek. Baik yang jenisnya Dendrobium, Phalaeonopsis, Cattleya, Cymbidium, Oneydium atau jenis lainnya, kecantikan bunganya telah dikenal baik oleh para pencinta tanaman hias. Bahkan Anggrek pernah menjadi bunga identitas negara Indonesia di mata mancanegara.
Walau di tengah-tengah tren tanaman hias lainnya, Anggrek tetap masuk dalam jenis tanaman hias popular. Keindahan bunganya tetap disukai, bahkan tidak jarang keahlian pemulia tanaman melahirkan jenis-jenis hasil silangan baru yang tidak kalah cantiknya.
Dalam kondisi ideal, tanaman anggrek akan berbunga penuh dalam kuntum bunga yang cukup panjang. Tetapi tidak sedikit pula, para pencinta tanaman hias mendapatkan tanaman anggreknya tidak berbunga dengan baik. Selain faktor masa dorman tanaman, kesalahan dalam pemeliharan juga dapat menjadi pemicu tanaman tidak berbunga.
Dengan mengetahui beberapa tips dari pencinta dan nurseri tanaman anggrek, berikut tips singkat untuk merawat anggrek hingga berbunga sepanjang tahun:
Teliti saat membeli. Pembeli dapat memilih ingin membeli seedling, tanaman remaja atau tanaman dewasa yang siap atau telah berbunga.
- Pastikan tanaman anggrek mempunyai perakaran sehat.
- Cermati bentuk tanaman dan kondisi daun dan bakal bunga.
- Pilihlah yang mempunyai bakal tunas yang banyak dan proporsional (panjang sekitar 2 kali lebar), sehingga tanaman akan terlihat rimbun tetapi tetap sehat dan cukup nutrisi.
- Pastikan daun terlihat sehat, segar, dan mengkilap
Tanyalah jenis anggrek yang benar dari penjual tanaman, jika perlu periksa dan pastikan dengan teman atau media informasi lainnya. Dengan mengetahui jenis anggrek, dapat diketahui kondisi ideal lingkungan untuk dapat hidup dengan baik, yaitu:
- Ketahan terhadap sinar matahari
- Mempunyai perlakukan khusus untuk berbunga atau tidak
Umumnya tanaman menyukai aliran udara ringan untuk tumbuh dan berbunga. Pastikan lokasi penempatan tanaman pada tempat yang terbuka dan terdapat angin yang baik. Umumnya arah tumbuh bunga akan mengikuti dari mana sinar matahari di dapat.
Lakukan penyiraman yang optimal (tidak kurang tidak lebih) dan pastikan air akan kering di udara lepas 1-2 jam setelahnya. Butiran air yang menempel kerap kali memacu pertumbuhan jamur dan mengundang hama dan penyakit menyerang. Sesekali, lakukan penyiraman berat (air membasahi semua bagian tanaman) dan letakkan di tempat terbuka. Penyiraman baik dilakukan pada pagi hari sekitar jam 7-8 pagi dan jam 4-5 sore.
Lakukan pemupukan yang tepat dan cermat. Sesuaikan umur dan masa tanaman berkembang dengan jenis pupuk yang tepat.
- Untuk tanaman muda, gunakan pupuk Nitrogen untuk memacu pertumbuhan vegetatifnya, lalu sesekali dikombinasikan dengan pupuk NPK seimbang.
- Untuk tanaman dewasa hingga siap berbunga, gunakan jenis pupuk yang tinggi unsur Posfor dan Kalium dan sesekali dikombinasikan dengan pupuk NPK seimbang.
Jenis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk cair (diberikan 2-3 kali dalam sebulan dengan dosis rendah) atau dengan memberikan pupuk lambat urai/slow release. Pupuk cair dapat dicampurkan saat menyiram bunga sedangkan pupuk lambat urai dapat ditempatkan di kantung jaring kecil dan diletakkan di dekat sistem perakaran. Saat penyiraman, pupuk akan larut dan diserap tanaman. Sesekali, gunakan pupuk daun yang disemprotkan langsung di bawah permukaan daun.
Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Periksalah tanaman minimal 1 bulan sekali. Daun yang mempunyai bercak kuning dapat dibuang. Pada saat berbunga, waspadai semut yang berkeliaran dan akan memacu timbulnya kutu putih. Hama lainnya dapat berupa tungau, ulat bahkan kumbang. Gunakan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Memisahkan anakan anggrek. Pastikan tanaman sudah mempunyai sistem perakaran yang baik. Mempunyai minimal 5 daun dan gunakan media yang baik. Berikan obat anti jamur pada luka pada pangkat akar. Ikat badan tanaman dengan pot sehingga tidak jatuh. Letakkan didaerah teduh sekitar 2 minggu atau akar telah kuat memegang media/pot.
Selamat Mencoba..;)
No comments:
Post a Comment