Aktifitas berkebun, selain kegiatan yang menyenangkan, juga terdapat resiko yang dapat merugikan kesehatan dan keselamatan. Ada baiknya, sebelum berkebun, kita mengetahui hal dan kegiatan apa saja yang mempunyai resiko tersebut sehingga kita dapat berhati-hati melakukannya.
A. Pemilihan Tanaman yang Tepat
Pemilihan tanaman akan terkait dengan faktor kebutuhan, keindahan dan lokasi dari taman yang ada. Berdasarkan jenis dan kondisi tanamannya, ada beberapa yang mempunyai efek yang kurang baik bagi kesehatan pengguna taman, termasuk orang atau binatang peliharaan.
Jenis tanaman yang perlu diperhatikan adalah beberapa yang mempunyai duri, serbuk sari yang ringan, bau yang menyengat serta getah yang beracun. Gejala-gejala yang akan timbul beraneka ragam, yaitu dapat membuat sesak pernafasan, rasa gatal di kulit, rasa panas di tenggorokan, diare hingga menjadi sangat parah yaitu dapat menyebabkan kematian. Tingkat gejala-gejala tersebut akan berbeda di tiap individunya, terutama pada saat bersentuhan langsung dengan getah atau bagian tanaman lainnya.
Percaya atau tidak, ternyata jenis tanaman yang banyak digunakan sebagai tanaman pengisi taman, kecenderungan mempunyai racun, tetapi dengan tingkat yang berbeda. Oleh karena itu, kita harus mengetahui banyak informasi mengenai tanaman yang digunakan, apakah mengandung getah yang merugikan atau tidak. Selain itu, kita juga harus memperhatikan karakteristik prilaku pengguna taman, apakah ada anak kecil yang senang bermain di taman, adanya binatang peliharaan yang senang mengunyah daun ataupun fungsi taman tersebut sebagai ruang aktifitas aktif.
Jangan takut untuk tetap menggunakan jenis tanaman yang termasuk kategori mengandung racun tetapi mempunyai potensi indah dipandang. Letakkan tanaman tersebut jauh dari jangkauan anak-anak maupun ruang aktivitas aktif. Lalu gunakan sarung tangan saat memangkas dan kubur sampah hasil pemangkasan agar tidak terkena kontak langsung dengan dengan yang lainnya. Selain itu, ajarkan kepada anak-anak untuk tidak mengunyah daun secara sembarangan terutama untuk jenis tanaman selain sayur-sayuran yang biasa dimakan.
Jika melihat atau terjadi gejala-gejala tersebut, langkah pertama adalah mengamankan si penderita dari lokasi taman. Jika menelan sesuatu dari tanaman, usahakan untuk memuntahkan keluar kembali dan secepatnya pergi ke dokter.
B. Peralatan Taman dan Pisau Pemotong
Dalam melakukan kegiatan berkebun, banyak jenis peralatan yang digunakan. Mulai dari alat yang kecil hingga besar, serta berbagai macam pisau pemotong, baik untuk pemangkasan rumput, ranting hingga batang tanaman.
Perlakuan yang aman untuk alat-alat tersebut dilakukan pada saat menggunakan hingga pada saat menyimpannya. Kejelasan cara menggunakannya dalam kegiatan berkebun harus dikuasai benar sehingga menekan terjadinya kecelakaan saat berkebun.
Untuk penyimpanannya juga perlu diperhatikan. Simpanlah alat-alat pada tempatnya yang khusus dan jauh dari jangkauan anak-anak. Untuk alat pemotong, bungkuslah dengan pembungkusnya, hingga mata pisau tidak terbuka bebas. Lalu masukkan ke dalam kotak atau laci yang tidak mudah dibuka atau dapat dikunci.
Agar alat-alat tersebut juga awet, bersihkan dan cuci setelah berkebun. Setelah itu, dikeringkan agar air tidak menyebabkan karat pada besi.
C. Kegiatan Pemupukan dan Penyemprotan Pestisida
Kegiatan pemupukan dan pengendalian hama penyakit tersebut perlu diperhatikan karena pada umumnya menggunakan bahan-bahan kimiawi yang cukup berbahaya bagi kesehatan.
Pada kegiatan pemupukan, bacalah apa saja bahan pembentuk pupuk serta petunjuk pemakaiannya. Hindari dosis pemupukan yang tinggi sehingga dapat meracuni media tanam. Untuk tanaman dalam pot, dapat dilakukan penyiraman berat hingga air langsung keluar mengalir dari lubang pot dalam jangka waktu tertentu agar kandungan mineral dalam media dapat terganti dengan baik. Gunakan sarung tangan saat memupuk dan cucilah tangan dengan sabun antiseptik setelahnya.
Kegiatan aplikasi pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman, juga penting diperhatikan. Penggunaan bahan beracun dengan dosis tertentu tersebut, harus dilakukan sesuai dengan dosis yang disarankan. Pastikan jenis pestisida yang tepat untuk jenis hama dan penyakit yang ada.
Saat proses penyiraman, lakukan sesuai dengan prosedur yang dianjurkan. Diantaranya adalah mengunakannya dengan dosis yang tepat, menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung untuk aplikasi dengan semprotan, jangan melawan arah angin saat menyemprot, membersihkan diri setelah penyemprotan dan mencuci baju yang digunakan saat penyemprotan. Buanglah sisa penyemprotan atau air pencuci alat ke tempat yang aman. Selain itu, untuk menjaga dan menetralisir uap air pestisida yang terhirup, minumlah susu putih setelah melakukan penyemprotan.
Hal yang paling utama untuk aman melakukan segala aktifitas adalah mengetahui dengan benar dan berhati-hati saat melakukannya. Tetapi kewaspadaan tersebut sekiranya bukan menjadi penghalang untuk kita menikmati kegiatan berkebun di rumah sendiri, karena banyak hal positif dari kegiatan tersebut. Bahkan dengan segala proses diatas, adalah salah satu pembelajaran bagi kita untuk menyelaraskan diri dengan alam sehingga kita menjadi lebih perduli dan memperhatikan lingkungan disekitarnya.
Mari tetap berkebun!.
@Februari2009
A. Pemilihan Tanaman yang Tepat
Pemilihan tanaman akan terkait dengan faktor kebutuhan, keindahan dan lokasi dari taman yang ada. Berdasarkan jenis dan kondisi tanamannya, ada beberapa yang mempunyai efek yang kurang baik bagi kesehatan pengguna taman, termasuk orang atau binatang peliharaan.
Jenis tanaman yang perlu diperhatikan adalah beberapa yang mempunyai duri, serbuk sari yang ringan, bau yang menyengat serta getah yang beracun. Gejala-gejala yang akan timbul beraneka ragam, yaitu dapat membuat sesak pernafasan, rasa gatal di kulit, rasa panas di tenggorokan, diare hingga menjadi sangat parah yaitu dapat menyebabkan kematian. Tingkat gejala-gejala tersebut akan berbeda di tiap individunya, terutama pada saat bersentuhan langsung dengan getah atau bagian tanaman lainnya.
Percaya atau tidak, ternyata jenis tanaman yang banyak digunakan sebagai tanaman pengisi taman, kecenderungan mempunyai racun, tetapi dengan tingkat yang berbeda. Oleh karena itu, kita harus mengetahui banyak informasi mengenai tanaman yang digunakan, apakah mengandung getah yang merugikan atau tidak. Selain itu, kita juga harus memperhatikan karakteristik prilaku pengguna taman, apakah ada anak kecil yang senang bermain di taman, adanya binatang peliharaan yang senang mengunyah daun ataupun fungsi taman tersebut sebagai ruang aktifitas aktif.
Jangan takut untuk tetap menggunakan jenis tanaman yang termasuk kategori mengandung racun tetapi mempunyai potensi indah dipandang. Letakkan tanaman tersebut jauh dari jangkauan anak-anak maupun ruang aktivitas aktif. Lalu gunakan sarung tangan saat memangkas dan kubur sampah hasil pemangkasan agar tidak terkena kontak langsung dengan dengan yang lainnya. Selain itu, ajarkan kepada anak-anak untuk tidak mengunyah daun secara sembarangan terutama untuk jenis tanaman selain sayur-sayuran yang biasa dimakan.
Jika melihat atau terjadi gejala-gejala tersebut, langkah pertama adalah mengamankan si penderita dari lokasi taman. Jika menelan sesuatu dari tanaman, usahakan untuk memuntahkan keluar kembali dan secepatnya pergi ke dokter.
B. Peralatan Taman dan Pisau Pemotong
Dalam melakukan kegiatan berkebun, banyak jenis peralatan yang digunakan. Mulai dari alat yang kecil hingga besar, serta berbagai macam pisau pemotong, baik untuk pemangkasan rumput, ranting hingga batang tanaman.
Perlakuan yang aman untuk alat-alat tersebut dilakukan pada saat menggunakan hingga pada saat menyimpannya. Kejelasan cara menggunakannya dalam kegiatan berkebun harus dikuasai benar sehingga menekan terjadinya kecelakaan saat berkebun.
Untuk penyimpanannya juga perlu diperhatikan. Simpanlah alat-alat pada tempatnya yang khusus dan jauh dari jangkauan anak-anak. Untuk alat pemotong, bungkuslah dengan pembungkusnya, hingga mata pisau tidak terbuka bebas. Lalu masukkan ke dalam kotak atau laci yang tidak mudah dibuka atau dapat dikunci.
Agar alat-alat tersebut juga awet, bersihkan dan cuci setelah berkebun. Setelah itu, dikeringkan agar air tidak menyebabkan karat pada besi.
C. Kegiatan Pemupukan dan Penyemprotan Pestisida
Kegiatan pemupukan dan pengendalian hama penyakit tersebut perlu diperhatikan karena pada umumnya menggunakan bahan-bahan kimiawi yang cukup berbahaya bagi kesehatan.
Pada kegiatan pemupukan, bacalah apa saja bahan pembentuk pupuk serta petunjuk pemakaiannya. Hindari dosis pemupukan yang tinggi sehingga dapat meracuni media tanam. Untuk tanaman dalam pot, dapat dilakukan penyiraman berat hingga air langsung keluar mengalir dari lubang pot dalam jangka waktu tertentu agar kandungan mineral dalam media dapat terganti dengan baik. Gunakan sarung tangan saat memupuk dan cucilah tangan dengan sabun antiseptik setelahnya.
Kegiatan aplikasi pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman, juga penting diperhatikan. Penggunaan bahan beracun dengan dosis tertentu tersebut, harus dilakukan sesuai dengan dosis yang disarankan. Pastikan jenis pestisida yang tepat untuk jenis hama dan penyakit yang ada.
Saat proses penyiraman, lakukan sesuai dengan prosedur yang dianjurkan. Diantaranya adalah mengunakannya dengan dosis yang tepat, menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung untuk aplikasi dengan semprotan, jangan melawan arah angin saat menyemprot, membersihkan diri setelah penyemprotan dan mencuci baju yang digunakan saat penyemprotan. Buanglah sisa penyemprotan atau air pencuci alat ke tempat yang aman. Selain itu, untuk menjaga dan menetralisir uap air pestisida yang terhirup, minumlah susu putih setelah melakukan penyemprotan.
Hal yang paling utama untuk aman melakukan segala aktifitas adalah mengetahui dengan benar dan berhati-hati saat melakukannya. Tetapi kewaspadaan tersebut sekiranya bukan menjadi penghalang untuk kita menikmati kegiatan berkebun di rumah sendiri, karena banyak hal positif dari kegiatan tersebut. Bahkan dengan segala proses diatas, adalah salah satu pembelajaran bagi kita untuk menyelaraskan diri dengan alam sehingga kita menjadi lebih perduli dan memperhatikan lingkungan disekitarnya.
Mari tetap berkebun!.
@Februari2009
No comments:
Post a Comment