Wednesday, July 21, 2010

Merealisasikan Ide Taman Kecil dengan Biaya Ringan

Di jaman yang serba mahal ini, segala pengeluaran haruslah benar-benar terencana dengan efektif dan efisien. Selain itu, luas lahan pada bangunan tempat tinggal juga semakin terbatas. Oleh karena itu, bagi para pemilik rumah harus benar-benar cermat dalam mewujudkan sebuah taman kecil dengan biaya yang terbatas.

Kehadiran taman pada sebuah rumah mempunyai banyak manfaat jika taman tersebut benar-benar direncanakan dengan baik. Walaupun taman hanya sebatas sebagai keperluan tersier, dengan sedikit kreatifitas dan waktu luang dari pemilik rumah untuk membuatnya sendiri, mewujudkan sebuah taman yang indah tidak lagi menjadi impian.

Bermain Kreatif dengan Kombinasi Ide dan Elemen Taman yang Murah

Disain yang bagus bukan hanya terletak pada penggunaan elemen taman yang mahal harganya. Umumnya banyak yang berpendapat bahwa taman indah itu adalah perasaan nyaman yang dihasilkan dari kombinasi yang serasi antara sinar matahari, sirkulasi udara yang baik, daerah naungan, kombinasi warna dan suara alam lainnya seperti percikan air atau kicauan burung. Untuk lahan yang relatih kecil ini, pilihlah disain yang sederhana dengan material dan elemen disain yang praktis dan murah serta dapat dilakukan sendiri dengan waktu yang bertahap.

Untuk menentukan fungsinya, akan lebih bermanfaat jika menyelaraskannya dengan ruangan yang ada di dekatnya atau ruang rumah dengan jendela atau pintu yang menghadap ke taman tersebut. Taman tersebut dapat menjadi perpanjangan ruang santai dari ruang duduk di rumah atau sebagai tempat hobi dan tanaman koleksi. Bagi pencinta hewan, lokasi tersebut dapat juga menjadi tempat memeliharanya, seperti kolam ikan atau sangkar burung.

Bagi yang sibuk dan tidak banyak waktu untuk mengurus taman, dapat mengambil ide taman yang praktis dan minimalis. Dengan menempatkan satu pohon rindang di satu sudut taman, meletakkan kursi kayu bekas di bawah pohon tersebut, dan menanam sudut-sudut taman dengan tanaman semak dan menanam tanaman merambat pada dinding/pagar, sudah cukup untuk menjadi fokus ide pada taman tersebut. Lalu dengan memberikan aksen warna pada titik-titik tertentu, baik dari warna bunga atau daun, atau cat pada kursi menjadi area tersebut lebih menarik.

Jika keluarga tersebut mempunyai hobi memasak makanan sehat, area kecil tersebut dapat diubah menjadi taman sayur dan obat-obatan tanpa terlihat berantakan dengan tumpukan pot berbagai ukuran dan membosankan. Gunakan pola tanam yang mudah diakses, contohnya adalah lingkaran dengan dua garis melintang melalui titik pusat lingkaran menghubungi tiap sisi taman. Garis melintang tersebut dapat difungsikan sebagai jalan untuk menjangkau tanaman di bagian tengah lingkaran. Untuk penanaman, gunakan perkiraan waktu panen yang berbeda, sehingga tiap saat dapat memetik hasil kebun sendiri dan mencegah area tanam yang kosong terlalu banyak.

Dari ide dan jenis aktivitas sudah kita dapati, maka langkah selanjutnya adalah memilih bahan dan tanaman yang murah. Lihatlah kembali bahan-bahan apa saja yang ada di rumah dan disekitar lingkungan rumah. Bahan tidak selamanya harus dibeli, akan lebih baik jika kita dapat mengolah barang-barang sisa atau bekas yang ada di rumah untuk mengisi taman. Perhatikan pula tanaman apa saja yang sudah ada. Pilihlah mana yang dapat digunakan, dipangkas, dipindahtempatkan dan dibuang.

Contohnya adalah pada pembuatan taman kecil yang berfungsi sebagai tempat duduk santai. Tentukan area yang ternaungi atau berpotensi ternaungi untuk menjadi fokus utama taman tersebut. Bisa saja terletak pada daerah terusan kemiringan atap atau area yang menghadap ke utara atau selatan. Untuk membuat naungan/pergola sederhana, dapat menggunakan material yang murah dan mudah diproses seperti bambu. Lalu untuk mempercantiknya, dapat ditanami dengan jenis tanaman merambat yang cepat tumbuh dan murah, seperti tanaman Nona Makan Sirih bunga putih (Clerodendron thomsoniae) atau Lonicera bunga krem dan wangi (Lonicera japonica).

Area pagar sebagai pembatas area dan membuat suasana lebih privasi dapat dibuat dengan harga yang murah, yaitu dengan kombinasi material bangunan murah dan tanaman yang cepat tumbuhnya. Tanaman Bougenvile (Bougenville sp) kerap kali dipilih menjadi tanaman penghias pagar karena sosok tanaman yang mudah dan cepat sekalit tumbuh, berbunga indah serta mempunyai duri sehingga dapat berfungsi sebagai pengaman tambahan bagi rumah. Selain itu tanaman teh-tehan dan bambu juga menjadi pilihan yang cukup dinikmati. Hindari pengunaan rumput berlebihan, terutama di area naungan pohon karena pertumbuhan rumput tidak optimal. Akan lebih baik jika menggunakan batu kerikil yang halus untuk memudahkan dalam perawatan dan menjaga permukaan tanah tetap dapat menyerap air.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pengolahan tanah agar benar-benar sehat dan cocok sebagai media tanam. Tanah dapat digemburkan dahulu dan diberikan kompos serta pupuk. Walaupun harga beli kompos hasil rumahan cukup murah, kita dapat membuat kompos sendiri dari pengumpulan dan pengolahan sisa-sisa daun kering dari sekitar lingkungan perumahan. Untuk pupuk, dapat digunakan pupuk kandang dengan kualitas baik. Setelah diolah, biarkan tanah beberapa saat untuk memperbaiki aerasi tanah juga untuk melihat apakah terdapat bibit gulma yang menggangu. Jika ada, cabutlah hingga bersama akar-akarnya.

Bersantai sambil Merawat Taman

Kunci yang utama agar taman mungil kita selalu indah adalah dengan menjaga taman selalu bersih dari sampah dan kotoran daun-daun yang gugur. Untuk membersihkannya dapat dilakukan dengan membiasakan diri mengambil sampah yang terlihat disetiap kita melintasinya.
Dengan membiasakan diri untuk memilah sampah yang ada, sisa daun dapat didaur ulang menjadi kompos dengan peralatan yang sederhana. Hasil kompos tersebut dapat digunakan kembali pada taman tersebut sehingga menghemat pembelian kompos bahkan dapat membuat struktur tanah semakin baik dan kaya akan bahan organik.

Gunakanlah bahan-bahan yang ada dan dihasilkan dari kegiatan sehari-hari. Untuk merangsang pembungaan, pupuk bunga dapat digantikan dengan larutan mecin yang biasa digunakan pada saat memasak. Bahkan air bekas cucian beras yang kaya akan vitamin B1 dapat membuat taman selalu tampil sehat.

Hal diatas dapat berlaku juga pada proses penanggulangan hama dan penyakit tanaman, dimana tidak selamanya memerlukan pestisida yang cukup mahal harganya. Dengan penanganan yang rutin dan teratur, serangan hama pada tanaman dapat ditanggulangi dengan bahan-bahan sederhana dari dapur kita sendiri. Sebut saja, air bawang putih yang disiramkan pada tanaman yang terkena kepik putih dan semut, dengan penyiraman yang teratur, dapat mengurangi populasi hama bahkan menyembuhkan jika dilakukan pada saat awal-awal penyerangan.

Contoh-contoh diatas merupakan sedikit cara yang dapat dilakukan untuk menghemat biaya pemeliharaan. Kuncinya adalah melakukannya dengan rutin dan teratur serta memperkaya diri dengan informasi yang berguna. Oleh karena itu, bagi siapapun, mempunyai taman yang indah tidaklah menjadi mimpi bukan?

Mengatasi Masalah Fungi (Jamur) pada Tanaman Hias

Umumnya, kita melakukan pemberian pestisida pada saat tanaman telah terjangkit hama dan penyakit. Padahal, kegiatan yang paling efektif adalah pencegahan sehingga tanaman tidak rawan terhadap satu penyakit. Hal ini sangat berlaku pada masalah fungi pada tanaman.

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan ternyata sangatlah mudah. Selain menghindari dan mencegah kondisi yang memacu pertumbuhan fungi, kita dapat menyemprotkan fungisida dengan tujuan pencegahan secara teratur. Karena rutinitas tersebut, penggunaan fungisida organik sangatlah disarankan dari pada menggunakan jenis fungisida sintetis buatan pabrik yang mengandung banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kita, tanaman bahkan serangga-serangga yang menguntungkan bagi lingkungan. Dengan penggunaan bahan organik, kita dapat turut serta mengurangi tingkat kerusakan pada lingkungan.

Jika serangan telah cukup parah, pemberian fungisida dilakukan secara intensif dan umumnya menggunakan dosis yang lebih banyak dari pada tindakan pencegahan. Untuk produk fungisida buatan pabrik, biasanya terdapat dosis yang disarankan yang tertera pada label produk sesuai dengan jenis kegiatan penyemprotan.

Mengenal Kondisi Rawan Fungi

Kondisi yang menunjang bagi pertumbuhan fungi, pada umumnya adalah lembab/basah dan hangat serta lama dalam kondisi suhu udara yang rendah. Kadang kala, kondisi naungan yang tertutup juga dapat menyebabkan kondisi lebih lembab. Dengan buruknya sirkulasi udara di sekitar tanaman, akan memacu pertumbuhan fungi hingga tahap serangan yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman.

Hal tersebut dapat pula terjadi pada media tanam. Kurangnya lubang pada wadah/pot serta jenis media tanah yang menyimpan air lebih lama, dapat membuat kondisi media menjadi relatif lembab dalam waktu yang lama. Kondisi tersebut memacu pembusukan pada akar dan mengganggu pertumbuhan daun muda hingga lebih kecil dari seharusnya.

Gejala Serangan Fungi

Gejala yang mudah ditemukan adalah terdapat spot hitam pada pemukaan daun. Disekeliling spot akan berwarna kekuningan yang lama kelamaan akan menjadi lunak serta basah. Setelah itu daun akan membusuk dan mati. Gejala lainnya adalah terlihatnya lapisan putih seperti bedak di permukaan daun/batang tanaman. Bahkan gejala serangan semakin parah pada saat udara kering.

Akar dan batang tanaman juga rawan menjadi target serangan fungi. Serangan pada umumnya terjadi bila terdapat luka yang langsung bersentuhan dengan kondisi lembab dalam jangka waktu yang lama sehingga akar atau batang menjadi basah dan busuk. Gejala pada media tanam yang terkena fungi adalah terdapatnya spot putih di permukaan media atau bahkan tumbuh fungi yang mudah dilihat oleh mata.


Pada buah, akan terlihat warnanya berubah dari aslinya. Lama kelamaan akan menjadi coklat dan membusuk. Sedangkan pada bunga, umumnya selain terlihat lapisan putih, bunga akan gagal berkembang dan mati.

Langkah Pertama dalam Mengatasi Serangan Fungi

Langkah pertama yang dilakukan adalah memetik daun yang terkena serangan. Batang atau akar yang mulai terlihat busuk, hendaknya dipangkas dan luka hasil pangkasan ditutup dengan bubuk anti jamur seperti Dithane45. Hasil daun, batang atau akar yang dipetik, hendaknya dibuang jauh-jauh. Hindari pembuatan kompos dengan bagian tanaman yang terkena fungi karena spora fungi tidak mati pada proses pembuatan kompos.

Kurangilah menyiram tanaman terutama jika telah terlalu sore dan udara lembab. Penyiraman sangat baik dilakukan pada pagi hari. Penyiraman juga dikurangi pada saat musim hujan datang. Selain itu, lakukanlah penyiraman hanya pada media tanam, tidak di keseluruhan bagian tanaman.

Gantilah media tanam jika mulai terdapat fungi yang tumbuh. Gunakan campuran media yang remah dan dominan pasir malang yang berongga sehingga tidak menyimpan air siraman dalam jumlah yang banyak.

Hindari pemberian pupuk berlebih pada tanaman yang terkena fungi. Pemberian nitrogen pada tanaman akan memacu pertumbuhan daun muda yang menjadi daya tarik fungi untu menyerangnya. Lebih disarankan untuk penggunaan pupuk yang lambat urai sehingga tanaman tetap dapat mendapatkan pupuk secukupnyBolda.

Pemberian Fungisida

Pemberian fungisida dilakukan bersamaan setelah tindakan pertama diatas telah dilakukan dan mencegah serangan mencapai tingkat cukup parah. Untuk praktisnya, kita langsung menggunakan jenis fungisida kimiawi yang banyak dijual di toko pertanian. Tetapi dalam proses aplikasinya, harus berhati-hati, sesuai dengan dosis dan petunjuk pemakaian yang tertera pada label produk.

Jenia bahan aktif yang umumnya digunakan pada fungisida kimiawi adalah captan, chlorothalonil, ferbam, calcium polysulfides, myclobutanil (fungisida sistemik), benomyl (fungisida sistemik), propiconazole, dan thiophanate methyl (fungisida sistemik). Merek dagang yang biasa digunakan adalah Hi-Yield Bordeaux Mix, Bonide Captan 50W, Hi-Yield Captan 50% WP, Ortho Garden Disease Control (Daconil 2787), Bonide Mancozeb Flowable with Zinc, Hi-Yield Maneb Lawn and Garden Fungicide, Ferti-lome F-Stop Granular Fungicide, Bayer Advanced All-in-One Rose & Flower Care, Green Light Fung-Away Systemic Fungicide, dan lain sebagainya.

Fungisida Organik

Ternyata, berdasarkan studi dari bahan kimiawi yang digunakan pada produk kimiawi, bahan-bahan organik yang ada disekitar kita juga dapat digunakan sebagai bahan fungisida alternatif yang relatif aman bagi pribadi dan populasi binatang yang ada di sekitar tanaman. Selain itu, dengan menggunakan bahan organik, kita dapat mengurangi dampat negatif dari produk kimiawi terhadap lingkungan. Selain itu, bahan-bahan tersebut mudah ditemukan dan murah harganya.

Berikut contoh dari sebagian bahan-bahan organik tersebut:
Cuka dari buah apel, sangat baik untuk digunakan pada penyakit spot pada daun dan bubuk mildew/bubuk putih.
Larutan baking soda (sodium bicarbonate), untuk penyakit spot pada daun, bubuk mildew/bubuk putih, dan anthracnose.
Air teh Chamomile, sangat baik digunakan pada seedling untuk mencegah damping off.
Kompos daun teh, baik untuk seluruh jenis tanaman untuk memperbaiki struktur media tanam.
Air bawang putih, untuk penyakit bercak/spot daun, bubuk mildew/bubuk putih serta beberapa serangga merugikan.
Larutan susu, untuk penyakit bercak daun dan bubuk mildew/bubuk putih.

Untuk pembuatan larutan, dosis yang digunakan harus dicoba terlebih dahulu pada tanaman karena tergantung dari tingkat serangannya. Ada baiknya jika digunakan dosis yang rendah dahulu, yaitu sekitar 1 sendok teh per 1 atau 2 liter air, lalu disemprotkan pada tanaman. Untuk pembuatan larutan susu, perlu diperhatikan dosis yang digunakan, yaitu maksimal gunakan satu bagian susu dibandingkan dengan 10 bagian air. Jika masih ada, kita dapat meningkatkan dosisnya lalu lakukan penyemprotan kembali. Tetapi perlu diingat agar tidak terlalu berlebihan agar daun dan tanaman tidak dirugikan.

Selamat Berkebun.

Monday, May 31, 2010

Tips Menghemat Air dalam Berkebun

Siapa yang menyangkal bahwa air bersih semakin sulit untuk kita dapati? Populasi manusia semakin banyak akan memicu naiknya tingkat penggunaan dan kebutuhan air bersih. Bahkan kini, semakin rusaknya alam, menambah faktor semakin sulitnya air didapat.

Selain penghematan pada penggunaan air dalam aktivitas hidup sehari-hari, penghematan air pada saat berkebun dan perawatannya juga dapat dilakukan. Prinsipnya adalah tiap lokasi taman dan jenis tanaman mempunyai kebutuhan air yang berbeda.

Dari segi pertumbuhan tanaman sendiri, banyak dampak negatif dari kondisi kelebihan air, diantaranya adalah mudahnya tanaman terjangkit hama dan penyakit, rentan terhadap kondisi kekeringan, hingga lebih cepat memacu kerusakan pada elemen taman lainnya seperti lapuknya dek kayu, berkaratnya bangku taman dari besi hingga lumut pada ornamen taman yang terbuat dari bebatuan.

Banyak cara yang dapat ditempuh untuk dapat menghemat air saat berkebun. Berikut langkah yang perlu dilakukan:

1. Menentukan zona penyiraman air

Hal ini sangat ditentukan oleh keperluan air dari tiap jenis tanaman terhadap jenis struktur tanah, topografi, dan penerimaan sinar matahari yang berbeda. Pertama kali perlu dipastikan bahwa kondisi tanah sehat dan tingkat keperluan air pada tanaman yang akan digunakan. Pada jenis tanaman yang mempunyai keperluan air hampir sama dapat dikelompokkan di dalam satu area. Tujuannya adalah untuk menentukan bagaimana menyiram dan seberapa banyak air yang perlu disediakan.

Pada tanah yang remah dan banyak unsur bebatuan, air akan cepat sekali meresap kedalam tanah. Lain halnya jika tanah cenderung mengandung tanah liat atau banyak unsur humus, air akan lebih lama tertahan dan aliran air meresap akan lambat.

Dan jika pada kedalaman 30-50 cm tanah masih lembab setelah penyiraman, tanah tersebut dapat dipastikan baik untuk media tanam bagi tanaman semak dan pohon. Untuk tanaman rumput diperlukan frekuensi siram yang lebih sedikit tetapi lebih lama saat menyiram. Hal ini disebabkan oleh sistem perakaran rumput yang lebih dangkal dari pada sistem perakaran pada tanaman dan pohon.

2. Gunakan jenis tanaman lokal dan tanaman tahan kondisi kering

Cara ini lebih memfokuskan kejelian kita pada pemilihan tanaman yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Dengan prinsip bahwa tanaman lokal yang tumbuh baik di lingkungan tersebut, maka tanaman tersebut merupakan jenis tanaman yang akan hidup lebih baik dan tahan beradaptasi pada proses penanaman.

Contohnya saja pada taman dengan kehadiran semak dan pohon pada area permukaan rumput yang cukup luas. Jika digunakan dua jenis sistem penyiraman akan terjadi pemborosan biaya untuk membeli dua sistem irigasi berbeda. Efisien penyiraman dapat dilakukan dengan memilih jenis tanaman semak dan pohon yang tahan kondisi kering sehingga sistem penyiraman dapat mengikuti sistem penyiraman rumput, karena banyak jenis rumput tertentu relatif tidak tahan kekurangan air. Atau jika dapat mememilih, kurangi area rumput karena rumput lebih banyak memerlukan aktifitas pemeliharaan dan penyiramannya.

Untuk lokasi yang cukup kering dan iklim yang panas, direkomendasikan untuk memilih tema xeriscape yang umumnya tahan pada kondisi tersebut. Selain itu tema ini baik untuk konservasi tanah dan air di lokasi tersebut.

3. Menentukan jenis penyiraman taman

Umumnya untuk taman yang tidak terlalu besar, penyiraman langsung dengan selang air atau alat siram tangan adalah salah satu cara favorit yang dilakukan. Tetapi, akhir-akhir ini sistem penyiraman dapat dirancang dengan menggunakan sistem irigasi sringkler dan sistem tetes (drip irrigation). Dua sistem irigasi tersebut dinilai dapat menghemat air lebih banyak dari sekedar menyiramnya langsung secara manual.

Sistem sprinkler umumnya digunakan pada permukaan rumput. Pola sebaran air yang merata dan terjadwal memastikan area dalam cakupan sebaran air dapat mendapatkan air sesuai dengan kebutuhannya. Sedangkan sistem tetes, lebih cocok digunakan pada semak, tanaman sedang dan pohon besar karena langsung memberikan air ke tiap individu tanaman yang ada.

4. Memastikan sistem irigasi tetap berjalan dengan baik dan efisien

Yang perlu dilakukan adalah melakukan kegiatan pemeliharaan secara rutin. Pastikan sumber informasi dari sistem irigasi yang digunakan benar adanya. Contohnya adalah informasi jenis nozel yang digunakan, berapa banyak waktu yang diperlukan saat sekali penyiraman, apa dan dimana saja alat sistem irigasi ditempatkan serta jenisnya.

Lakukan pengecekan rutin terhadap sistem untuk menjaganya agar kerusakan yang ada tidak lama ditangani dan membuang air dalam jumlah besar tanpa melakukan penyiraman. Jika ada yang rusak, cepat segera diganti agar jadwal penyiraman tetap berjalan pada waktu yang telah di jadwalkan. Jika perlu, gunakan ahli irigasi dalam jangka waktu cukup panjang yaitu sekitar 5 tahun sekali untuk memastikan bahwa sistem irigasi telah tepat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

5. Memanfaatkan sumber air lainnya

Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis mempunyai interval iklim hujan dan kemarau yang cukup panjang. Pada saat musim hujan, ketersediaan air akan melimpah. Ada baiknya pada saat atau menjelang musim hujan berakhir, tampunglah air hujan di dalam wadah/gentong yang besar. Dengan menerapkan sistem penyimpanan air yang benar dan sehat, pada waktu tertentu di musim kemarau, air tersebut dapat digunakan untuk menyiram tanaman kembali. Sistem ini diharapkan dapat mengurangi beban tugas air tanah sebagai sumber air bersih dominan bagi kehidupan manusia. n

9 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Membuat Taman Rumah

Dalam beberapa waktu yang lalu, ada seorang teman yang mengeluh bahwa taman rumahnya terlihat gersang, tidak seperti rumah-rumah lain yang dia lihat atau bahkan yang sering ada di dalam sebuah majalah. Padahal dia telah mencoba membeli bahkan meniru disain taman yang menurut dia cantik dan asri. Hasilnya, tetap saja tidak memuaskan.

Jika kita amati, taman rumah dibeberapa tempat akan memberikan kesan yang berbeda. Ada yang terlihat asri dan harmoni dengan lingkungan sekitar, ada yang terlihat gersang dan kering, bahkan ada yang terlihat terlalu rimbun sehingga memberikan kesan gelap dan angker. Maka timbul pertanyaan, apa yang salah dari taman-taman tersebut?

Ternyata, sadar atau tidak, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam disain dan proses pembuatannya. Berikut hasil pengamatan dan info lainnya dari beberapa hal kesalahan yang umum dilakukan pada saat membuat taman.

1. Menanam Terlalu Rimbun/Overplanting

Umumnya, pada saat pembuatannya, kita membeli tanaman dengan ukuran yang lebih kecil. Biasanya langsung ditanam dengan jarak tanam yang lebih sempit dari jarak tanam yang disarankan. Untuk pohon, karena terlihat masih kecil, maka ditanam terlalu dekat dengam pohon lainnya tanpa memperhitungkan perkembangan cabang di saat dewasa. Dalam beberapa waktu ke depan, hasilnya akan terlihat menumpuk dan terlalu rimbun.

2. Begitu Banyak Jenis Tanaman

Salah satu prinsip disain sebagai ‘kontinuitas kelestarian disain’ (continuity) akan terasa terputus dan tidak menyatu jika menggunakan banyak jenis tanaman. Menentukan jenis-jenis tertentu dalam disain dan melakukan pengulangan di bagian tertentu akan menjadi pengikat dan penyatu dari keseluruhan disain sehingga terlihat harmonis dengan lingkungan yang ada.

3. Salah Memilih Tanaman di Kondisi Tertentu

Kondisi rumah yang terdapat area teduh dan tidak merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan. Jangan salah memilih dan menempatkan satu jenis tanaman yang tidak sesuai dengan kondisi tumbuh optimumnya. Ciri-ciri dari ketidaktepatan jenis adalah daun tanaman cepat menjadi kuning dan coklat, kering hingga mati dalam waktu yang singkat.

4. Tatanan Rumput dan Semak yang Tidak Tepat

Umumnya sebuah ruang dengan permukaan rumput akan dihiasi semak kecil atau penutup tanah disisi terluarnya sebagai border/pembatas sehingga terlihat rapi, teratur dan bersih. Jika penempatan semak tersebut tidak tepat dan membuat kesan sempit, taman tersebut akan terasa sesak, tidak tertata dan kehilangan fokus taman yang diinginkan. Selain itu, kondisi tersebut akan menyulitkan dalam proses pemeliharaan rumput.

5. Penempatan Pohon di Tengah Halaman Rumput di Taman Depan Rumah

Taman depan berfungsi sebagai penghias rumah utama jika dilihat dari ruang luar. Pemilihan lokasi penanaman pohon diharapkan menjadi bingkai disain fasade rumah sehingga terlihat lebih asri dan nyaman. Biasanya penempatan pohon di tengah-tengah halaman rumput akan terkesan ‘menghalangi’ rumah. Apalagi jika tanaman tersebut sebuah pohon yang besar dan rindang, akan membuat rumah menjadi terlalu gelap. Tempat yang baik adalah dengan menempatkannya di sisi samping rumah. Jika menghendaki bayangan pohon, hendaknya bayangan jatuh di depan rumah sehingga menambah tempat teduh bagi rumah. Walaupun jika benar-benar diinginkan, penempatan pohon di depan rumah harus benar-benar diperhitungkan pengaruhnya terhadap rumah dan disain dari fasade rumah itu sendiri.

6. Tanaman Terlalu Dekat dengan Bangunan

Lahan yang sempit kadang kala menjadi kendala dalam membuat taman. Penanaman semak di dekat dinding rumah adalah hal yang paling favorit dilakukan. Tetapi penempatan media dan jarak tanamnya sering kali tidak sesuai dengan rekomendasi penanaman seharusnya. Sisakan sedikit ruang kosong (sekitar 10-15 cm) antara tajuk terluar tanaman semak dan dinding bangunan. Perhatian lainnya adalah penanaman pohon besar yang dekat dengan dinding bangunan. Waspadai pertumbuhan akar yang menyebar dan dapat merusak dinding bangunan.

7. Semak Terlalu Tinggi

Jika tanaman tumbuh terlalu tinggi di depan rumah, akan menutupi jendela dan menghalangi sinar matahari dan aliran udara ke dalam rumah. Perhatikan posisi jendela, arah mata angin serta ketinggian tanaman pada saat dewasa sehingga taman tetap menjadi indah tanpa membuat rumah menjadi tidak sehat. Pilihlah tanaman yang mempunyai tinggi konstan atau luangkan waktu untuk melakukan pemangkasan yang benar untuk tinggi tanaman yang diinginkan.

8. Kondisi Tanaman Merana

Dalam siklus dalam setahun, ada waktu dimana tanaman terlihat tidak sehat dan klorosis. Selain dari pergantian iklim, proses adaptasi terhadap kondisi lingkungan hidupnya merupakan faktor yang utama. Klorosis juga dapat terjadi pada media tanam yang kurang unsur besi, karena tanah bersifat dominant basa. Pilihlah tanaman yang sesuai dengan jenis tanah yang ada, lalu lakukan pemupukan yang tepat dan efektif. Jika kurang yakin, tanyakan kepada ahli tanaman untuk rekomendasi jenis tanaman yang akan digunakan.

9. Warna Terang pada Tanaman yang Tersebar Tanpa Pola

Kehadiran warna pada taman akan membuat taman semakin menarik, tetapi jika kehadiran warna tersebut menyebar tanpa pola yang baik, aksen warna tersebut tidak memperngaruhi rasa secara efektif. Peletakan tanaman dengan warna terang pada titik tertentu sehingga lebih terlihat. Lalu bandingkan dengan penempatan tanaman yang sama di sepanjang pembatas bangunan, akan terasa kesan warna tersebut hilang. Bahkan jika pengaturannya tepat, warna terang pada taman dapat memberikan manfaat lebih untuk penyegaran pikiran dan pembangkit motivasi diri.

Berkebun yang Aman


Aktifitas berkebun, selain kegiatan yang menyenangkan, juga terdapat resiko yang dapat merugikan kesehatan dan keselamatan. Ada baiknya, sebelum berkebun, kita mengetahui hal dan kegiatan apa saja yang mempunyai resiko tersebut sehingga kita dapat berhati-hati melakukannya.

A. Pemilihan Tanaman yang Tepat

Pemilihan tanaman akan terkait dengan faktor kebutuhan, keindahan dan lokasi dari taman yang ada. Berdasarkan jenis dan kondisi tanamannya, ada beberapa yang mempunyai efek yang kurang baik bagi kesehatan pengguna taman, termasuk orang atau binatang peliharaan.

Jenis tanaman yang perlu diperhatikan adalah beberapa yang mempunyai duri, serbuk sari yang ringan, bau yang menyengat serta getah yang beracun. Gejala-gejala yang akan timbul beraneka ragam, yaitu dapat membuat sesak pernafasan, rasa gatal di kulit, rasa panas di tenggorokan, diare hingga menjadi sangat parah yaitu dapat menyebabkan kematian. Tingkat gejala-gejala tersebut akan berbeda di tiap individunya, terutama pada saat bersentuhan langsung dengan getah atau bagian tanaman lainnya.

Percaya atau tidak, ternyata jenis tanaman yang banyak digunakan sebagai tanaman pengisi taman, kecenderungan mempunyai racun, tetapi dengan tingkat yang berbeda. Oleh karena itu, kita harus mengetahui banyak informasi mengenai tanaman yang digunakan, apakah mengandung getah yang merugikan atau tidak. Selain itu, kita juga harus memperhatikan karakteristik prilaku pengguna taman, apakah ada anak kecil yang senang bermain di taman, adanya binatang peliharaan yang senang mengunyah daun ataupun fungsi taman tersebut sebagai ruang aktifitas aktif.

Jangan takut untuk tetap menggunakan jenis tanaman yang termasuk kategori mengandung racun tetapi mempunyai potensi indah dipandang. Letakkan tanaman tersebut jauh dari jangkauan anak-anak maupun ruang aktivitas aktif. Lalu gunakan sarung tangan saat memangkas dan kubur sampah hasil pemangkasan agar tidak terkena kontak langsung dengan dengan yang lainnya. Selain itu, ajarkan kepada anak-anak untuk tidak mengunyah daun secara sembarangan terutama untuk jenis tanaman selain sayur-sayuran yang biasa dimakan.

Jika melihat atau terjadi gejala-gejala tersebut, langkah pertama adalah mengamankan si penderita dari lokasi taman. Jika menelan sesuatu dari tanaman, usahakan untuk memuntahkan keluar kembali dan secepatnya pergi ke dokter.

B. Peralatan Taman dan Pisau Pemotong

Dalam melakukan kegiatan berkebun, banyak jenis peralatan yang digunakan. Mulai dari alat yang kecil hingga besar, serta berbagai macam pisau pemotong, baik untuk pemangkasan rumput, ranting hingga batang tanaman.

Perlakuan yang aman untuk alat-alat tersebut dilakukan pada saat menggunakan hingga pada saat menyimpannya. Kejelasan cara menggunakannya dalam kegiatan berkebun harus dikuasai benar sehingga menekan terjadinya kecelakaan saat berkebun.

Untuk penyimpanannya juga perlu diperhatikan. Simpanlah alat-alat pada tempatnya yang khusus dan jauh dari jangkauan anak-anak. Untuk alat pemotong, bungkuslah dengan pembungkusnya, hingga mata pisau tidak terbuka bebas. Lalu masukkan ke dalam kotak atau laci yang tidak mudah dibuka atau dapat dikunci.

Agar alat-alat tersebut juga awet, bersihkan dan cuci setelah berkebun. Setelah itu, dikeringkan agar air tidak menyebabkan karat pada besi.

C. Kegiatan Pemupukan dan Penyemprotan Pestisida

Kegiatan pemupukan dan pengendalian hama penyakit tersebut perlu diperhatikan karena pada umumnya menggunakan bahan-bahan kimiawi yang cukup berbahaya bagi kesehatan.

Pada kegiatan pemupukan, bacalah apa saja bahan pembentuk pupuk serta petunjuk pemakaiannya. Hindari dosis pemupukan yang tinggi sehingga dapat meracuni media tanam. Untuk tanaman dalam pot, dapat dilakukan penyiraman berat hingga air langsung keluar mengalir dari lubang pot dalam jangka waktu tertentu agar kandungan mineral dalam media dapat terganti dengan baik. Gunakan sarung tangan saat memupuk dan cucilah tangan dengan sabun antiseptik setelahnya.

Kegiatan aplikasi pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman, juga penting diperhatikan. Penggunaan bahan beracun dengan dosis tertentu tersebut, harus dilakukan sesuai dengan dosis yang disarankan. Pastikan jenis pestisida yang tepat untuk jenis hama dan penyakit yang ada.

Saat proses penyiraman, lakukan sesuai dengan prosedur yang dianjurkan. Diantaranya adalah mengunakannya dengan dosis yang tepat, menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung untuk aplikasi dengan semprotan, jangan melawan arah angin saat menyemprot, membersihkan diri setelah penyemprotan dan mencuci baju yang digunakan saat penyemprotan. Buanglah sisa penyemprotan atau air pencuci alat ke tempat yang aman. Selain itu, untuk menjaga dan menetralisir uap air pestisida yang terhirup, minumlah susu putih setelah melakukan penyemprotan.

Hal yang paling utama untuk aman melakukan segala aktifitas adalah mengetahui dengan benar dan berhati-hati saat melakukannya. Tetapi kewaspadaan tersebut sekiranya bukan menjadi penghalang untuk kita menikmati kegiatan berkebun di rumah sendiri, karena banyak hal positif dari kegiatan tersebut. Bahkan dengan segala proses diatas, adalah salah satu pembelajaran bagi kita untuk menyelaraskan diri dengan alam sehingga kita menjadi lebih perduli dan memperhatikan lingkungan disekitarnya.

Mari tetap berkebun!.

@Februari2009

Saturday, May 29, 2010

Mudah Memelihara dan Membungakan Anggrek


Siapa yang tidak mengenal tanaman Anggrek. Baik yang jenisnya Dendrobium, Phalaeonopsis, Cattleya, Cymbidium, Oneydium atau jenis lainnya, kecantikan bunganya telah dikenal baik oleh para pencinta tanaman hias. Bahkan Anggrek pernah menjadi bunga identitas negara Indonesia di mata mancanegara.

Walau di tengah-tengah tren tanaman hias lainnya, Anggrek tetap masuk dalam jenis tanaman hias popular. Keindahan bunganya tetap disukai, bahkan tidak jarang keahlian pemulia tanaman melahirkan jenis-jenis hasil silangan baru yang tidak kalah cantiknya.

Dalam kondisi ideal, tanaman anggrek akan berbunga penuh dalam kuntum bunga yang cukup panjang. Tetapi tidak sedikit pula, para pencinta tanaman hias mendapatkan tanaman anggreknya tidak berbunga dengan baik. Selain faktor masa dorman tanaman, kesalahan dalam pemeliharan juga dapat menjadi pemicu tanaman tidak berbunga.

Dengan mengetahui beberapa tips dari pencinta dan nurseri tanaman anggrek, berikut tips singkat untuk merawat anggrek hingga berbunga sepanjang tahun:

Teliti saat membeli. Pembeli dapat memilih ingin membeli seedling, tanaman remaja atau tanaman dewasa yang siap atau telah berbunga.
- Pastikan tanaman anggrek mempunyai perakaran sehat.
- Cermati bentuk tanaman dan kondisi daun dan bakal bunga.
- Pilihlah yang mempunyai bakal tunas yang banyak dan proporsional (panjang sekitar 2 kali lebar), sehingga tanaman akan terlihat rimbun tetapi tetap sehat dan cukup nutrisi.
- Pastikan daun terlihat sehat, segar, dan mengkilap

Tanyalah jenis anggrek yang benar dari penjual tanaman, jika perlu periksa dan pastikan dengan teman atau media informasi lainnya. Dengan mengetahui jenis anggrek, dapat diketahui kondisi ideal lingkungan untuk dapat hidup dengan baik, yaitu:
- Ketahan terhadap sinar matahari
- Mempunyai perlakukan khusus untuk berbunga atau tidak

Umumnya tanaman menyukai aliran udara ringan untuk tumbuh dan berbunga. Pastikan lokasi penempatan tanaman pada tempat yang terbuka dan terdapat angin yang baik. Umumnya arah tumbuh bunga akan mengikuti dari mana sinar matahari di dapat.

Lakukan penyiraman yang optimal (tidak kurang tidak lebih) dan pastikan air akan kering di udara lepas 1-2 jam setelahnya. Butiran air yang menemBoldpel kerap kali memacu pertumbuhan jamur dan mengundang hama dan penyakit menyerang. Sesekali, lakukan penyiraman berat (air membasahi semua bagian tanaman) dan letakkan di tempat terbuka. Penyiraman baik dilakukan pada pagi hari sekitar jam 7-8 pagi dan jam 4-5 sore.

Lakukan pemupukan yang tepat dan cermat. Sesuaikan umur dan masa tanaman berkembang dengan jenis pupuk yang tepat.
- Untuk tanaman muda, gunakan pupuk Nitrogen untuk memacu pertumbuhan vegetatifnya, lalu sesekali dikombinasikan dengan pupuk NPK seimbang.
- Untuk tanaman dewasa hingga siap berbunga, gunakan jenis pupuk yang tinggi unsur Posfor dan Kalium dan sesekali dikombinasikan dengan pupuk NPK seimbang.

Jenis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk cair (diberikan 2-3 kali dalam sebulan dengan dosis rendah) atau dengan memberikan pupuk lambat urai/slow release. Pupuk cair dapat dicampurkan saat menyiram bunga sedangkan pupuk lambat urai dapat ditempatkan di kantung jaring kecil dan diletakkan di dekat sistem perakaran. Saat penyiraman, pupuk akan larut dan diserap tanaman. Sesekali, gunakan pupuk daun yang disemprotkan langsung di bawah permukaan daun.

Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Periksalah tanaman minimal 1 bulan sekali. Daun yang mempunyai bercak kuning dapat dibuang. Pada saat berbunga, waspadai semut yang berkeliaran dan akan memacu timbulnya kutu putih. Hama lainnya dapat berupa tungau, ulat bahkan kumbang. Gunakan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Memisahkan anakan anggrek. Pastikan tanaman sudah mempunyai sistem perakaran yang baik. Mempunyai minimal 5 daun dan gunakan media yang baik. Berikan obat anti jamur pada luka pada pangkat akar. Ikat badan tanaman dengan pot sehingga tidak jatuh. Letakkan didaerah teduh sekitar 2 minggu atau akar telah kuat memegang media/pot.

Selamat Mencoba..;)

Lima Tip Cermat Berkebun Sendiri


Meluangkan sedikit waktu di akhir pekan untuk berkebun, kadang kala dapat memberikan kesenangan tersendiri. Selain untuk menikmati waktu liburan, berkebun dapat melepaskan ketegangan dari aktifitas sehari-hari.

Kegiatan yang dilakukan juga tidak terlalu rumit, dimana jenis aktifitasnya disesuaikan dengan luasan lahan taman yang kita punyai, juga jenis tanaman yang hendak ditanam. Untuk skala rumah tangga, pekarangan dengan berbagai macam ukuran dapat dimanfaatkan dengan baik jika kita cermat dalam merencanakannya. Berikut hal-hal utama yang perlu diperhatikan sebelum berkebun.

1. Cermat Memilih Jenis Tanaman dan Mudah Pemeliharannya

Salah satu kunci utama dalam membuat taman yang baik adalah pemilihan tanaman yang tepat untuk situasi dan kondisi taman yang ada. Faktor penentunya adalah dari banyaknya intensitas cahaya matahari yang didapat, kondisi tanah, suhu dan kelembaban udara di sekitar taman. Setelah itu barulah menentukan jenis tanaman yang akan digunakan. Untuk lebih memastikan lagi jenis apa saja yang dapat berkembang dengan baik, tanaman dapat dibeli di tempat penjualan dan pembibitan tanaman hias di sekitar rumah. Setidaknya, terbukti tanaman dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan yang sama.

Untuk rekomendasi kegiatan pemeliharaan, dapat ditanyakan langsung kepada si penjual tanaman atau nurseri yang menjualnya. Selain itu, dapat dicari informasi lainnya di media cetak atau buku. Tetapi, sesuai standar pemeliharaannya, dapat dilakukan kegiatan pemupukan dan penyemprotan pestisida untuk perawatan sesuai dengan rekomendasi yang tertera pada kemasan produknya.

2. Murah

Arti murah disini mencakup biaya membeli bibit dan peralatan berkebun serta biaya pemeliharaannya. Banyak cara berhemat yang dapat dilakukan saat mendapatkan bibit tanaman yang baik, yaitu cermat dalam menawar harga bibit dan waktu membeli bibit terutama saat pameran. Pastikan harga beli bibit sama dengan kualitas tanamannya. Di dalam pameran, belilah pada saat menjelang malam hari atau saat akhir pameran. Sistem barter juga dapat dilakukan dengan teman yang mempunyai hobi yang sama.

Untuk biaya pemeliharaan, pilihlah jenis tanaman yang tidak manja dan mudah tumbuh dimana saja. Belilah pupuk dan pestisida di toko yang terpercaya. Jika memungkinkan, dapat digunakan alternatif pupuk dan pestisida organik yang lebih murah tetapi tetap efektif khasiatnya.

3. Gunakan Kembali

Prinsip gunakan kembali ini dapat berlaku bagi media tanam dan peralatan berkebun. Media tanam dari sisa pergantian pot atau tanaman mati dapat digunakan kembali dengan sedikit perlakuan tambahan. Pastikan media sisa ini masih cukup layak digunakan, lalu siram media dengan air panas lalu dijemur hingga kering. Untuk lebih baiknya diberikan bubuk Dithane45 sebagai anti jamur dengan dosis rendah. Setelah kering dan ditambah sedikit pupuk slow release, sehingga media siap untuk digunakan kembali untuk menanam tanaman di dalam pot.

Selain media tanam, peralatan berkebun juga dapat dirawat agar tahan lama. Jangan lupa untuk selalu mencuci sisa tanah yang menempel pada alat setiap usai beraktivitas di kebun, lalu keringkan dan disimpan di tempatnya. Untuk pot tanaman, dapat juga dicuci dan disimpan jika tidak digunakan lagi.

4. Mari Daur Ulang

Barang-barang yang terlihat seperti sampah ternyata dapat didaur ulang dan dapat memperkaya isi taman. Mulai dari sampah daun kering, hingga kaleng atau botol kemasan air mineral dapat dipergunakan kembali. Kunci utamanya adalah kreatif dan mau melakukannya.
Daun kering hingga sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Dengan menggunakan kotak besar atau drum bekas, pengolahan kompos dapat dilakukan di area taman yang terbatas. Hasilnya dapat digunakan kembali di area taman. Untuk botol bekas kemasan air mineral, dapat dibuat wadah tanaman gantung hingga mempercantik dinding vertikal sekitar taman.

5. Membibit Sendiri

Bibit tanaman tidak selamanya harus dibeli. Dengan memanfaatkan tanaman yang sudah ada, perbanyakan tanaman dapat dilakukan sendiri. Proses pembibitan dengan cara stek batang, stek daun, pemisahan anakan atau dari biji merupakan sedikit proses yang sering dilakukan dalam pembibitan sendiri. Induk bibitan juga bisa di dapat dari tempat lain, tempat saudara, tetangga atau lainnya. Cara lain yang mulai sering dilakukan adalah melakukan barter bibit dengan jenis bibit lainnya dengan teman atau saudara.

Selamat Berkebun

Makna Warna dalam Taman


Siapa yang tidak tergoda dengan sebuah taman bunga yang penuh dengan warna? Bunga-bunga bermekaran juga keharuman alami yang khas menjadi penyegar suasana dan jiwa bagi siapa saja yang memandangnya. Bahkan keserasian dan kekontrasan yang ada terhadap dominasi warna hijaunya daun mampu memberikan kesan yang berbeda.

Efek warna ternyata juga bermanfaat dalam mempengaruhi kondisi spiritual seseorang sehingga dapat mempengaruhi emosi hingga kesehatannya. Dari melihat sebuah bunga dengan warna tertentu, spektrum warna yang diterima otak dikirimkan ke sistem syaraf yang akan menghasilkan sebuah kesan tertentu terhadap pikiran dan jiwa manusia. Sudah banyak penelitian ilmiah yang menyebutkan kekuatan pikiran seseorang dapat mempengaruhi kerja semua sistem saraf dan tubuh seseorang.

Di dalam sebuah buku, Colors for Your Every Moods (Leatrice Eiseman, 1998), menyebutkan banyak dampak positif dari kesan warna terhadap manusia dan ruang hidupnya, diantaranya adalah: memberikan keseimbangan dan keharmonisan di dalam kehidupan; memberikan energi positif kepada kesan sebuah ruang; berguna memberikan suatu rasa tertentu dalam sebuah dekorasi; memberikan rasa rileks dan motivasi sehingga membantu proses penyembuhan; memberikan ciri khas dari suatu tempat atau cerminan diri dari seseorang dan lain sebagainya. Sejauh apa dampak warna tersebut pada seseorang juga tergantung dari sikap mental dan cara berfikirnya, serta pengalaman yang telah dialaminya.

Penerapan Kombinasi Warna Bunga pada Taman

Umumnya kehadiran sebuah tanaman akan memberikan warna-warna tertentu baik pada daun, batang, dan bunga. Warna merah, pink, biru (kebiruan), ungu, kuning, orange, hingga putih merupakan warna yang umumnya didapati pada bunga. Kehadiran warna tersebut jika dikombinasikan dengan warna hijau yang menjadi latarnya akan memberikan kesan yang berbeda.

Bunga Merah

Lebar spektrum warna merah pada berbagai macam bunga cukup panjang, mulai dari merah, merah bata, merah darah hingga merah tua.Warna merah pada umumnya melambangkan kecantikan, kedinamisan, kontras, provokatif, semangat hingga melambangkan sebuah gairah dan cinta. Kombinasi warna merah dan hijau akan memberikan kesan kontras yang kuat, juga cinta dan passion.

Kadangkala kehadiran warna merah di sebuah taman juga harus diperhatikan jumlah bunga dan luas lahan yang ada, jika terlalu dominan akan memberikan kesan lain, seperti bagaikan di tengah-tengah ruangan penuh darah atah bahkan suram. Tetapi jika dibuat dalam satuan bunga, memandakan sebuah cinta kasih.

Bunga Pink

Warna ini agak mirip dengan warna merah, tetapi lebih muda, segar serta hangat. Selain itu, warna pink itu sendiri dapat membantu seseorang merasakan lebih fenimim dan romantis. Dengan warna ini, seseorang dapat dibantu untuk mencapai keseimbangan emosional serta menjadi lebih sensitif.

Kesan yang lebih kuat juga akan tercipta dari campuran warna pink muda dengan pink yang lebih tua (magenta). Jika bunga warna pink dan merah dikombinasikan, akan lebih menarik perhatian dan nyaman dipandang oleh mata. Efek warna akan dirasakan lebih segar dan menarik jika dikombinasikan dengan warna ungu.

Kombinasi lainnya yang juga cukup diminati adalah kombinasi bunga warna pink dan putih. Kesan nyaman, tenang tetapi cerah dapat dirasakan dengan kombinasi ini.

Bunga Biru

Walaupun tergolong agak jarang, bunga warna biru tetap dapat menjadi pilihan. Kehadiran warna biru pada bunga relatif lebih panjang dari spektrum warna yang hadir. Mulai dari warna biru cerah, biru tua agak keunguan, hingga biru muda agak ungu muda.

Warna biru melambangkan kedamaian, kejernihan hati serta rasa solidaritas. Kombinasi bunga warna biru, putih dengan hijaunnya daun dapat membantu mencapai ketenangan. Bunga warna biru akan lebih cerah disaat siang hari, dan akan berkesan lebih misterius pada sore hari. Warna lain yang biasa menjadi kombinasi warna biru ini adalah kuning, merah tua, dan pink.

Bunga Ungu

Merupakan sebuah warna campuran dari warna merah dan biru yang mempunyai makna untuk memberikan keseimbangan dengan kesan dominant di dalam taman. Ada pula yang beranggapan bunga warna ungu mengandung kesan mistis tersendiri.

Para terapis warna mempercayai bahwa warna ungu dapat membantu proses meditasi atau rileksasi untuk perbaikan kondisi kesehatan bagi yang mengalami penyakit batuk hingga tekanan darah tinggi. Bahkan banyak para terapis menggunakan warna ungu ini untuk terapi penyakit insomnia.

Bunga ungu ada yang mekar cukup lama, ada juga yang hanya dalam waktu singkat, seperti bunga Water Lily. Bunga ungu yang mempunyai kombinasi warna putih dipinggirnya atau diluarnya dapat memberikan kesan anggun dan menenangkan.

Bunga Kuning

Warna kuning pada umumnya berkaitan erat dengan matahari, sesuatu yang memberikan atau menstimulasi suatu energi baru dan menjadi lebih percaya diri. Melambangkan satu babak kehidupan baru dan merangsang kreatifitas seseorang.

Warna yang dominant ini haruslah diperhatikan dengan baik jumlah dan peletakannya agar tidak mengalahkan kesan warna lainnya. Warna merah memberikan kekuatan pada warna kuning, selain itu juga pada gabungan warna orange dan pink, menjadikan suasana menjadi lebih hidup, bersemangat dan hangat. Tetapi, jika pada saat tertentu, bunga warna kuning juga dapat mendorong kecemasan bagi yang melihatnya, hal ini tergantung dari persepsi dan kondisi seseorang.

Bunga Orange

Warna orange di alam cukup banyak diidentikan pada warna pada saat matahari terbenam di sore hari. Perpaduan antar warna merah dan kuning ini lebih memberikan kesan kekuatan dan kehangatan. Dapat meningkatkan daya tahan vitalitas dan kesan ceria pada jenis warna bunga orange muda cerah. Bunga warna orange dapat harmonis dan saling melengkapi dengan bunga yang berwarna kuning.



Bunga Putih

Warna putih akan memberikan kesan bersih, sempurna, ringkas dan innocence. Kombinasi dengan hijau akan memberikan kesan santai dan cerah. Biasa diaplikasikan sebagai tanaman semak pagar (Bunga melati dan Kaca Piring). Kombinasi putih dan merah akan memberikan kombinasi yang cukup unik dan klasik karena warna merah tersebut tidak terlihat dominant bahkan saling membantu dalam kedinamisan taman.


Jenis Bunga

Berikut beberapa jenis tanaman bunga yang umumnya ada di taman:

Tanaman Bunga Warna Merah
· Mawar (Rose sp.),
· Ekor Kucing (Acalypha hipsida),
· Adenium (Adenium obesum ’Delano’, ’Apsara’, ’Crimpson star’, ’Miss Thailand’, dan jenis berbunga merah lainnya);
· Red Ginger/Honje Merah (Alpinia purpurata),
· Anthurium Bunga Merah (Anthurium scherzerianum hyb.),
· Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus ’Red’),
· Pohon Galinggem (Bixa orellana),
· Kaliandra (Calliandra emerginata)
· Bunga Sikat Botol (Callistemon citrinus)

Tanaman Bunga Warna Pink
· Pink Ginger (Alpinia purpurata ’Rosea’),
· Tapak Dara (Catharanthus rosseus ‘pink’)
· Bunga Laba-laba (Cleome spinossa pink)

Tanaman Bunga Warna Biru – Ungu
· Lili Ungu (Agapanthus orientalis),
· Alamanda Ungu (Allamanda violacea),
· Angelonia (Angelonia salicariaefolia ’Purple Passion’),
· Melati Ungu Putih (Brunfelsia calyana)
· Bougenville Ungu (Bougenvillea sp.)
· Browalia (Browalia Americana)

Tanaman Bunga Warna Kuning
· Bunga Abutilon (Abutilon x hybridum ’Golden Fleece’);
· Pohon Akasia (Acacia longifolia),
· Alamanda (Alamanda cathartica),
· Kacang Hias (Arachis pintoi),
· Kecubung Kuning (Brugmansia versicolor)
· Kanna Kuning (Canna generalis ‘Convettii’)
· Krisan Kuning (Chrysantemum morifolium)
· Kenikir Hias Kuning (Cosmos sulphureus)

Tanaman Bunga Warna Orange
· Kembang Merak (Caesalpinia pulcherima)
· Kanna Orange (Canna generalis ‘Striata’)
· Seruni Orange (Chrysanthemum sp “Bornholm’)
· Jati Mas (Cordia subcordata)

Tanaman Bunga Warna Putih
· Adenium obesum (’Perfumes Snow’)
· Anthurium Bunga Putih (Anthurium hyb. ’White’),
· Air Mata Pengantin Putih (Antigonon leptopus ’Alba’),
· Camelia (Camelia japonica)
· Bunga Laba-laba (Cleome spinossa putih)

Aneka Macam Warna Daun Tanaman

Umumnya warna pada bunga relatif singkat dapat dinikmati. Untuk waktu yang lebih lama dapat memanfaatkan aneka warna pada daun. Warna merah dapat dinikmati pada daun Aglaonema hybrid dan Alocasia sp. Lalu kombinasi warna merah kekuningan terdapat pada jenis tertentu Puring, ungu pada daun Begonia sp. hingga kombinasi warna putih/kuning dan hijau pada jenis tanaman variegata.

Kombinasi bentuk dan ukuran daun juga beraneka ragam dan tidak kalah cantik dengan warna daunnya. Yang perlu diperhatikan adalah kecocokan penentuan jenis tanaman dengan lokasi penanamannya hingga menjadikan tanaman tersebut tumbuh dengan subur.

Semarak Warna Sepanjang Tahun

Umumnya tanaman berbunga pada musim panas, dimana banyak terdapat sinar matahari dan kelembaban tertentu. Untuk beberapa tanaman, kondisi dengan stress air juga sangat menentukan terbentuknya bunga.

Lalu bagaimana menciptakan warna sepanjang tahun?

Pertama lihatlah kondisi iklim seperti apa lingkungan kita hidup. Ada daerah yang dapat tumbuh dan berbunga sepanjang tahun, contohnya adalah dataran tinggi yang dingin tetapi cukup matahari, seperti daerah Puncak Jawa Barat, Cipanas, Subang hingga daerah-daerah lainnya yang sejenis. Pilihlah tanaman bunga yang sesuai dan banyak tumbuh di sekitar kita.

Lalu, pilihlah tanaman yang mudah berbunga dan tahan lama. Ada beberapa jenis tanaman yang cukup rajin berbunga, yaitu jenis Bougenville, Melati, Kenanga, Akasia, Adenium, dan lainnya. Pilihlah tanaman sesuai dengan lingkungan hidupnya.

Faktor pemupukan juga dapat berperan. Stimulasi keluarnya bunga dengan pemberian pupuk bunga, atau pupuk yang unsur P dan K nya cukup tinggi. Lihat dosis dan aturan pemberian pupuk sesuai dengan aturan yang ada pada kemasannya.

Dan jika daerah tempat tinggal kita tergolong yang susah untuk tanaman berbunga, atur dan kombinasikan jenis tanaman dalam taman dengan tanaman berdaun yang mempunyai bentuk dan warna yang indah. Tanaman variegata dapat menggantikan kecantikan bunga putih dan kuning. Lalu aneka tanaman Puring dapat menjadi pilihan untuk menghadirkan warna kuning, merah dan orange, serta tanaman Allocasia dapat mempercantik halaman dengan pesona merah dan pinknya.

Walaupun sering kali orang melihat manfaat bunga pada taman hanya dari kehadirannya saja, ternyata dengan mendalami dan memahami arti warna yang ada dapat memberikan manfaat yang sangat besar dan menunjang bagi kesehatan mental orang yang menikmatinya. Dampak yang dirasakan juga akan berbeda tiap orangnya tergantung dari emosi dan mental seseorang. Dengan penjabaran ini, semoga membantu mengartikan dan memahami manfaatnya.

Selamat Berkebun.

Thursday, March 4, 2010

A Low Cost Planting


While we have another need, sometimes we have to make a priority in budgeting. Most of garden has a weak priority, so we have to find a smart way to make a low cost garden.

First, design with simple details and elements. Mostly, a simple one will cost less and use only few things.

Second, get a cheap plants and material but make sure they have a good quality. Don’t be lazy to check not only one nursery in your town. Consider the distance between your house and nursery.

Third, grow plants that seed themselves. So we don’t have to replant it, and let them grow for more years.

And last, use unusual containers for your container gardens. We can use anything that can hold soil as a planter.


Enjoy the weekend!