Dalam beberapa waktu yang lalu, ada seorang teman yang mengeluh bahwa taman rumahnya terlihat gersang, tidak seperti rumah-rumah lain yang dia lihat atau bahkan yang sering ada di dalam sebuah majalah. Padahal dia telah mencoba membeli bahkan meniru disain taman yang menurut dia cantik dan asri. Hasilnya, tetap saja tidak memuaskan.
Jika kita amati, taman rumah dibeberapa tempat akan memberikan kesan yang berbeda. Ada yang terlihat asri dan harmoni dengan lingkungan sekitar, ada yang terlihat gersang dan kering, bahkan ada yang terlihat terlalu rimbun sehingga memberikan kesan gelap dan angker. Maka timbul pertanyaan, apa yang salah dari taman-taman tersebut?
Ternyata, sadar atau tidak, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam disain dan proses pembuatannya. Berikut hasil pengamatan dan info lainnya dari beberapa hal kesalahan yang umum dilakukan pada saat membuat taman.
1. Menanam Terlalu Rimbun/Overplanting
Umumnya, pada saat pembuatannya, kita membeli tanaman dengan ukuran yang lebih kecil. Biasanya langsung ditanam dengan jarak tanam yang lebih sempit dari jarak tanam yang disarankan. Untuk pohon, karena terlihat masih kecil, maka ditanam terlalu dekat dengam pohon lainnya tanpa memperhitungkan perkembangan cabang di saat dewasa. Dalam beberapa waktu ke depan, hasilnya akan terlihat menumpuk dan terlalu rimbun.
2. Begitu Banyak Jenis Tanaman
Salah satu prinsip disain sebagai ‘kontinuitas kelestarian disain’ (continuity) akan terasa terputus dan tidak menyatu jika menggunakan banyak jenis tanaman. Menentukan jenis-jenis tertentu dalam disain dan melakukan pengulangan di bagian tertentu akan menjadi pengikat dan penyatu dari keseluruhan disain sehingga terlihat harmonis dengan lingkungan yang ada.
3. Salah Memilih Tanaman di Kondisi Tertentu
Kondisi rumah yang terdapat area teduh dan tidak merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan. Jangan salah memilih dan menempatkan satu jenis tanaman yang tidak sesuai dengan kondisi tumbuh optimumnya. Ciri-ciri dari ketidaktepatan jenis adalah daun tanaman cepat menjadi kuning dan coklat, kering hingga mati dalam waktu yang singkat.
4. Tatanan Rumput dan Semak yang Tidak Tepat
Umumnya sebuah ruang dengan permukaan rumput akan dihiasi semak kecil atau penutup tanah disisi terluarnya sebagai border/pembatas sehingga terlihat rapi, teratur dan bersih. Jika penempatan semak tersebut tidak tepat dan membuat kesan sempit, taman tersebut akan terasa sesak, tidak tertata dan kehilangan fokus taman yang diinginkan. Selain itu, kondisi tersebut akan menyulitkan dalam proses pemeliharaan rumput.
5. Penempatan Pohon di Tengah Halaman Rumput di Taman Depan Rumah
Taman depan berfungsi sebagai penghias rumah utama jika dilihat dari ruang luar. Pemilihan lokasi penanaman pohon diharapkan menjadi bingkai disain fasade rumah sehingga terlihat lebih asri dan nyaman. Biasanya penempatan pohon di tengah-tengah halaman rumput akan terkesan ‘menghalangi’ rumah. Apalagi jika tanaman tersebut sebuah pohon yang besar dan rindang, akan membuat rumah menjadi terlalu gelap. Tempat yang baik adalah dengan menempatkannya di sisi samping rumah. Jika menghendaki bayangan pohon, hendaknya bayangan jatuh di depan rumah sehingga menambah tempat teduh bagi rumah. Walaupun jika benar-benar diinginkan, penempatan pohon di depan rumah harus benar-benar diperhitungkan pengaruhnya terhadap rumah dan disain dari fasade rumah itu sendiri.
6. Tanaman Terlalu Dekat dengan Bangunan
Lahan yang sempit kadang kala menjadi kendala dalam membuat taman. Penanaman semak di dekat dinding rumah adalah hal yang paling favorit dilakukan. Tetapi penempatan media dan jarak tanamnya sering kali tidak sesuai dengan rekomendasi penanaman seharusnya. Sisakan sedikit ruang kosong (sekitar 10-15 cm) antara tajuk terluar tanaman semak dan dinding bangunan. Perhatian lainnya adalah penanaman pohon besar yang dekat dengan dinding bangunan. Waspadai pertumbuhan akar yang menyebar dan dapat merusak dinding bangunan.
7. Semak Terlalu Tinggi
Jika tanaman tumbuh terlalu tinggi di depan rumah, akan menutupi jendela dan menghalangi sinar matahari dan aliran udara ke dalam rumah. Perhatikan posisi jendela, arah mata angin serta ketinggian tanaman pada saat dewasa sehingga taman tetap menjadi indah tanpa membuat rumah menjadi tidak sehat. Pilihlah tanaman yang mempunyai tinggi konstan atau luangkan waktu untuk melakukan pemangkasan yang benar untuk tinggi tanaman yang diinginkan.
8. Kondisi Tanaman Merana
Dalam siklus dalam setahun, ada waktu dimana tanaman terlihat tidak sehat dan klorosis. Selain dari pergantian iklim, proses adaptasi terhadap kondisi lingkungan hidupnya merupakan faktor yang utama. Klorosis juga dapat terjadi pada media tanam yang kurang unsur besi, karena tanah bersifat dominant basa. Pilihlah tanaman yang sesuai dengan jenis tanah yang ada, lalu lakukan pemupukan yang tepat dan efektif. Jika kurang yakin, tanyakan kepada ahli tanaman untuk rekomendasi jenis tanaman yang akan digunakan.
9. Warna Terang pada Tanaman yang Tersebar Tanpa Pola
Kehadiran warna pada taman akan membuat taman semakin menarik, tetapi jika kehadiran warna tersebut menyebar tanpa pola yang baik, aksen warna tersebut tidak memperngaruhi rasa secara efektif. Peletakan tanaman dengan warna terang pada titik tertentu sehingga lebih terlihat. Lalu bandingkan dengan penempatan tanaman yang sama di sepanjang pembatas bangunan, akan terasa kesan warna tersebut hilang. Bahkan jika pengaturannya tepat, warna terang pada taman dapat memberikan manfaat lebih untuk penyegaran pikiran dan pembangkit motivasi diri.
Monday, May 31, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment