Meluangkan sedikit waktu di akhir pekan untuk berkebun, kadang kala dapat memberikan kesenangan tersendiri. Selain untuk menikmati waktu liburan, berkebun dapat melepaskan ketegangan dari aktifitas sehari-hari.
Kegiatan yang dilakukan juga tidak terlalu rumit, dimana jenis aktifitasnya disesuaikan dengan luasan lahan taman yang kita punyai, juga jenis tanaman yang hendak ditanam. Untuk skala rumah tangga, pekarangan dengan berbagai macam ukuran dapat dimanfaatkan dengan baik jika kita cermat dalam merencanakannya. Berikut hal-hal utama yang perlu diperhatikan sebelum berkebun.
1. Cermat Memilih Jenis Tanaman dan Mudah Pemeliharannya
Salah satu kunci utama dalam membuat taman yang baik adalah pemilihan tanaman yang tepat untuk situasi dan kondisi taman yang ada. Faktor penentunya adalah dari banyaknya intensitas cahaya matahari yang didapat, kondisi tanah, suhu dan kelembaban udara di sekitar taman. Setelah itu barulah menentukan jenis tanaman yang akan digunakan. Untuk lebih memastikan lagi jenis apa saja yang dapat berkembang dengan baik, tanaman dapat dibeli di tempat penjualan dan pembibitan tanaman hias di sekitar rumah. Setidaknya, terbukti tanaman dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan yang sama.
Untuk rekomendasi kegiatan pemeliharaan, dapat ditanyakan langsung kepada si penjual tanaman atau nurseri yang menjualnya. Selain itu, dapat dicari informasi lainnya di media cetak atau buku. Tetapi, sesuai standar pemeliharaannya, dapat dilakukan kegiatan pemupukan dan penyemprotan pestisida untuk perawatan sesuai dengan rekomendasi yang tertera pada kemasan produknya.
Kegiatan yang dilakukan juga tidak terlalu rumit, dimana jenis aktifitasnya disesuaikan dengan luasan lahan taman yang kita punyai, juga jenis tanaman yang hendak ditanam. Untuk skala rumah tangga, pekarangan dengan berbagai macam ukuran dapat dimanfaatkan dengan baik jika kita cermat dalam merencanakannya. Berikut hal-hal utama yang perlu diperhatikan sebelum berkebun.
1. Cermat Memilih Jenis Tanaman dan Mudah Pemeliharannya
Salah satu kunci utama dalam membuat taman yang baik adalah pemilihan tanaman yang tepat untuk situasi dan kondisi taman yang ada. Faktor penentunya adalah dari banyaknya intensitas cahaya matahari yang didapat, kondisi tanah, suhu dan kelembaban udara di sekitar taman. Setelah itu barulah menentukan jenis tanaman yang akan digunakan. Untuk lebih memastikan lagi jenis apa saja yang dapat berkembang dengan baik, tanaman dapat dibeli di tempat penjualan dan pembibitan tanaman hias di sekitar rumah. Setidaknya, terbukti tanaman dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan yang sama.
Untuk rekomendasi kegiatan pemeliharaan, dapat ditanyakan langsung kepada si penjual tanaman atau nurseri yang menjualnya. Selain itu, dapat dicari informasi lainnya di media cetak atau buku. Tetapi, sesuai standar pemeliharaannya, dapat dilakukan kegiatan pemupukan dan penyemprotan pestisida untuk perawatan sesuai dengan rekomendasi yang tertera pada kemasan produknya.
2. Murah
Arti murah disini mencakup biaya membeli bibit dan peralatan berkebun serta biaya pemeliharaannya. Banyak cara berhemat yang dapat dilakukan saat mendapatkan bibit tanaman yang baik, yaitu cermat dalam menawar harga bibit dan waktu membeli bibit terutama saat pameran. Pastikan harga beli bibit sama dengan kualitas tanamannya. Di dalam pameran, belilah pada saat menjelang malam hari atau saat akhir pameran. Sistem barter juga dapat dilakukan dengan teman yang mempunyai hobi yang sama.
Untuk biaya pemeliharaan, pilihlah jenis tanaman yang tidak manja dan mudah tumbuh dimana saja. Belilah pupuk dan pestisida di toko yang terpercaya. Jika memungkinkan, dapat digunakan alternatif pupuk dan pestisida organik yang lebih murah tetapi tetap efektif khasiatnya.
3. Gunakan Kembali
Prinsip gunakan kembali ini dapat berlaku bagi media tanam dan peralatan berkebun. Media tanam dari sisa pergantian pot atau tanaman mati dapat digunakan kembali dengan sedikit perlakuan tambahan. Pastikan media sisa ini masih cukup layak digunakan, lalu siram media dengan air panas lalu dijemur hingga kering. Untuk lebih baiknya diberikan bubuk Dithane45 sebagai anti jamur dengan dosis rendah. Setelah kering dan ditambah sedikit pupuk slow release, sehingga media siap untuk digunakan kembali untuk menanam tanaman di dalam pot.
Selain media tanam, peralatan berkebun juga dapat dirawat agar tahan lama. Jangan lupa untuk selalu mencuci sisa tanah yang menempel pada alat setiap usai beraktivitas di kebun, lalu keringkan dan disimpan di tempatnya. Untuk pot tanaman, dapat juga dicuci dan disimpan jika tidak digunakan lagi.
4. Mari Daur Ulang
Barang-barang yang terlihat seperti sampah ternyata dapat didaur ulang dan dapat memperkaya isi taman. Mulai dari sampah daun kering, hingga kaleng atau botol kemasan air mineral dapat dipergunakan kembali. Kunci utamanya adalah kreatif dan mau melakukannya.
Daun kering hingga sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Dengan menggunakan kotak besar atau drum bekas, pengolahan kompos dapat dilakukan di area taman yang terbatas. Hasilnya dapat digunakan kembali di area taman. Untuk botol bekas kemasan air mineral, dapat dibuat wadah tanaman gantung hingga mempercantik dinding vertikal sekitar taman.
5. Membibit Sendiri
Arti murah disini mencakup biaya membeli bibit dan peralatan berkebun serta biaya pemeliharaannya. Banyak cara berhemat yang dapat dilakukan saat mendapatkan bibit tanaman yang baik, yaitu cermat dalam menawar harga bibit dan waktu membeli bibit terutama saat pameran. Pastikan harga beli bibit sama dengan kualitas tanamannya. Di dalam pameran, belilah pada saat menjelang malam hari atau saat akhir pameran. Sistem barter juga dapat dilakukan dengan teman yang mempunyai hobi yang sama.
Untuk biaya pemeliharaan, pilihlah jenis tanaman yang tidak manja dan mudah tumbuh dimana saja. Belilah pupuk dan pestisida di toko yang terpercaya. Jika memungkinkan, dapat digunakan alternatif pupuk dan pestisida organik yang lebih murah tetapi tetap efektif khasiatnya.
3. Gunakan Kembali
Prinsip gunakan kembali ini dapat berlaku bagi media tanam dan peralatan berkebun. Media tanam dari sisa pergantian pot atau tanaman mati dapat digunakan kembali dengan sedikit perlakuan tambahan. Pastikan media sisa ini masih cukup layak digunakan, lalu siram media dengan air panas lalu dijemur hingga kering. Untuk lebih baiknya diberikan bubuk Dithane45 sebagai anti jamur dengan dosis rendah. Setelah kering dan ditambah sedikit pupuk slow release, sehingga media siap untuk digunakan kembali untuk menanam tanaman di dalam pot.
Selain media tanam, peralatan berkebun juga dapat dirawat agar tahan lama. Jangan lupa untuk selalu mencuci sisa tanah yang menempel pada alat setiap usai beraktivitas di kebun, lalu keringkan dan disimpan di tempatnya. Untuk pot tanaman, dapat juga dicuci dan disimpan jika tidak digunakan lagi.
4. Mari Daur Ulang
Barang-barang yang terlihat seperti sampah ternyata dapat didaur ulang dan dapat memperkaya isi taman. Mulai dari sampah daun kering, hingga kaleng atau botol kemasan air mineral dapat dipergunakan kembali. Kunci utamanya adalah kreatif dan mau melakukannya.
Daun kering hingga sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Dengan menggunakan kotak besar atau drum bekas, pengolahan kompos dapat dilakukan di area taman yang terbatas. Hasilnya dapat digunakan kembali di area taman. Untuk botol bekas kemasan air mineral, dapat dibuat wadah tanaman gantung hingga mempercantik dinding vertikal sekitar taman.
5. Membibit Sendiri
Bibit tanaman tidak selamanya harus dibeli. Dengan memanfaatkan tanaman yang sudah ada, perbanyakan tanaman dapat dilakukan sendiri. Proses pembibitan dengan cara stek batang, stek daun, pemisahan anakan atau dari biji merupakan sedikit proses yang sering dilakukan dalam pembibitan sendiri. Induk bibitan juga bisa di dapat dari tempat lain, tempat saudara, tetangga atau lainnya. Cara lain yang mulai sering dilakukan adalah melakukan barter bibit dengan jenis bibit lainnya dengan teman atau saudara.
Selamat Berkebun
No comments:
Post a Comment