Thursday, July 7, 2011

Exotica Tanaman Bambu

Siapa yang tidak mengenal tanaman bambu? Mulai dari kegunaannya sebagai tanaman hias dalam taman hingga pemanfaatan bagian tanaman sebagai elemen interior dan eksterior, kerap kali mudah kita jumpai di sekitar kita.

Karakteristik Tanaman Bambu

Walau pada umumnya relatif mudah dibedakan dari tanaman lainnya, tanaman bambu ternyata merupakan jenis tanaman yang cukup banyak jenisnya, yaitu sekitar 92 genus dengan 1000 spesies jenis yang sudah teridentifikasi. Sebagai salah satu jenis tanaman yang mudah tumbuh dan dipelihara, Bambu merupakan tanaman yang cepat dalam pertumbuhannya. Berdasarkan referensi dari sebuah hasil peneltian di Jepang, tanaman bambu yang ditanam di tanah yang subur dan iklim yang sesuai dengan jenisnya, akan tumbuh 47,6 inchi dalam 24 jam. Untuk kondisi yang relatif sesuai, dapat tumbuh berkisar minimal 30 cm per 24 jam. Oleh karena ini, setidaknya dibutuhkan waktu selama dua bulan untuk melihat apakah tanaman bambu tumbuh baik atau tidak.

Secara garis besar, tanaman bambu dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu jenis merumpun dan menjalar (runners). Untuk jenis merumpun inilah yang banyak menjadi tanaman penghias taman rumah atau perkantoran. Sosoknya yang rimbun dikarenakan oleh anakan baru tidak tumbuh terlalu jauh dari induk tanaman. Untuk golongan menjalar, tanaman akan menjadi terlalu rimbun dan menyebar cukup luas. Hal ini disebabkan oleh tumbuhnya anakan baru yang relatif jauh jaraknya dari induknya. Umumnya jenis ini jarang digunakan pada taman dengan luas area yang sempit, karena penyebarannya yang relatif cepat dan akan mengganggu keberadaan tanaman atau bangunan taman disekitarnya. Dan jenis ini pula yang umumnya dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan produk-produk interior atau produk kerajinan.

Jenis tanaman bambu yang sering kita jumpai pada taman adalah .Bambu Jepang (Phylliastachis aurea) yang biasanya digunakan sebagai pagar atau tanaman penahan angin,, Bambu Kuning (Bambusa vulgaris) yang umumnya digunakan sebagai tanaman penutup dinding dan aksen warna kuning pada taman, Bambu Daging(Bambusa venticossa) yang digunakan sebagai tanaman penahan erosi dan penghasil batang bambu besar untuk kerajinan, Weeping Willow (Salix babylonica) yang berasal dari Cina dan bisanya ditanaman di area pinggir sungai serta Bambu Jepang/Bambu Hoki (Dracaena sanderiana) yang biasanya dijadikan tanaman hiasan meja untuk mendatangkan hoki jika diletakkan di sudut ruangan.

Dari bagian bambu yang perlu diperhatikan adalah pada sisik pelepah batangnya atau duri-duri daunnya harus diwaspadai jika terkena kulit. Umumnya sisik dan duri tersebut dapat menyebabkan gatal atau alergi. Maka, jangan lupa menggunakan sarung tangan saat berkebun atau cucilah tangan dengan sabun jika terkena sisik dan duri tersebut.

Banyak Manfaat dari Bambu

Bambu dalam taman mempunyai cukup banyak manfaat. Selain kesan asri dan nyaman pada tanaman bambu yang rimbun, tanaman ini dapat berfungsi sebagai pagar hidup rumah, pengontrol erosi tanah, penyimpan air, pemecah angin kencang, hingga kegunaan lainnya yaitu dipercaya dapat menyembuhkan sakit dan mendatangkan rejeki yang baik. Selain itu kehadiran tanaman bambu dapat meningkatkan kualitas taman dengan menempatkannya sesuai dengan kaidah zen.

Fungsi yang ada akan sangat terkait dengan jenis tanaman yang digunakan. Sebagai tanaman pagar, tanaman ini dapat bertahan cukup tahan lama, yaitu berkisar 15-20 tahun dan setelah itu tanaman dapat diregenerasikan ke tanaman yang lebih muda. Fungsi lainnya yang mulai dikembangkan adalah dengan membuat pupuk kompos dari cacahan daun bambu dan cocok untuk media tanaman hias dalam pot.

Banyak pendapat bahwa jenis tertentu tanaman bambu yang besar dan merumpun, kerap kali diidentikkan dengan kehadiran makhluk halus dan menyeramkan. Tetapi kadang kala sosoknya yang rimbun sering dianggap menjadi sarang ular atau binatang lainnya. Dilihat dari pengaruh energi yang ada, pada umumnya tanaman bambu berpengaruh baik jika ditanam di halaman depan rumah, dan diletakkan di sebelah kiri saat memasuki rumah. Kehadiran bambu tersebut ternyata dipercaya dapat menjaring energi negatif yang datang dari luar sehingga energi positif saja yang masuk ke dalam rumah. Jenis tanaman bambu yang direkomendasikan untuk digunakan adalah jenis Bambu Kuning (Bambusa vulgaris) yang dipercaya dapat menetralisir energi negatif dan penghalang datangnya santet. Selain itu juga untuk mendatangkan rejeki dan kesehatan bagi pemilik rumah.

Tips Penanaman dan Pemeliharaan

Bambu merupakan jenis tanaman yang mudah perawatannya dan menyenangi area yang mempunyai sinar matahari penuh atau sedikit naungan. Sebagian kecil ada yang menyenangi daerah naungan. Sebagian besar bambu tidak tahan terhadap kekeringan, tetapi hidup optimal pada tanah yang remah dan mudah dilalui air. Pemupukan yang dilakukan relatif mudah dengan jenis pupuk yang mudah didapat. Umumnya hanya dengan pupuk NPK seimbang dengan sesekali diselingi dengan jenis pupuk yang kaya akan unsur Nitrogen, dapat diberikan 2-4 kali dalam setahun. Akan lebih baik lagi jika jenis pupuk yang digunakan adalah jenis pupuk lambat urai (slow release).

Untuk kegiatan perawatan lainnya, penyiangan terhadap gulma yang berkompetisi dengan tanaman bambu dapat dilakukan minimal sekali dalam 1-2 bulan. Untuk menekan pertumbuhan gulma juga dapat dengan tidak menyiangi daun bambu yang berguguran, selain itu kandungan silika yang ada di daun dapat digunakan oleh pertumbuhan tanaman dikemudian hari.

Untuk penanganan hama dan penyakit tanaman, daun yang terkena penyakit dapat dibuang dan dipisahkan dari yang sehat. Serta untuk menekan tingkat penyerangan, berikanlah pestisida sesuai dengan dosis dan tata cara perlakuan yang disarankan.

Hal penting untuk dilakukan dalam menanam bambu adalah memberikan ring kawat pada bola akar agar pertumbuhannya tidak menjalar terlalu jauh. Diameter ring kawat dapat sejauh minimal setengah meter dari batang bambu terluar sehingga tersedia tempat untuk pertumbuhan tunas baru. Setelah cukup padat, lakukanlah penjarangan tanaman dengan cara pemisahan anakan.

Yuk kita mulai berkebun.


Catatan: Aritikel ini dibuat dan diterbitkan oleh Majalah ASRI 2009

Kesan Natural pada Taman Rumah

Taman dapat menjadi sebuah miniatur alam di dalam sebuah kota yang padat. Walaupun kadang kehadiran hanya dianggap sebagai pelengkap sebuah bangunan, kadang kala kehadiran taman menjadi pusat perhatian dan penyegar ditengah-tengah dominasi beton dan kaca.

Kehadiran hijaunya tanaman menjadi simbol sebuah kesan natural jika diletakkan baik di dalam ataupun luar ruangan. Baik jumlahnya hanya sebuah tanaman dalam pot (berupa bonsai), ataupun sekumpulan tanaman yang menjadi sebuah taman. Lalu bagaimana agar kesan natural itu semakin terasa?

Di alam bebas, berbagai jenis tanaman hidup bebas bersama seakan-akan alam yang mengaturnya. Tidak adanya campur tangan manusia, berbagai jenis tanaman tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, jika dengan mencontoh disain alam tersebut dan memberikan sedikit sentuhan seni dan kejelian seorang perencana taman, oase alam kecil tersebut dapat dipindahkan ke dalam sebuah taman di lingkungan rumah.

Disain fasade rumah juga perlu diperhatikan. Sebenarnya, masalah utama bukan terletak pada disain fasade bangunan yang ada, tetapi pada ide kreatif seorang perencana taman untuk dapat menyatukan antara disain arsitektur rumah dengan ruang luar bangunannya. Tetapi akan sangat mendukung bila disain fasade bangunan juga mempunyai tema senada dengan tema taman yang akan dibuat. Contohnya fasade bangunan yang mempunyai dinding yang mengekspos susunan batu bata tanpa dilapisi semen, akan terlihat menyatu dengan taman bergaya natural.

Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah faktor iklim lingkungan sekitarnya dan kondisi tanah. Kedua faktor ini yang akan menentukan jenis tanaman apa saja yang dapat digunakan. Selain dapat tumbuh dengan baik, kesesuaian jenis tanaman yang digunakan dapat memudahkan kegiatan perawatan yang akan dilakukan nanti.

Variasi Komposisi Tanaman

Bentuk tanaman satu dengan yang lainnya sangat berbeda, Perbedaan dapat dilihat dari ukuran tanaman keseluruhan (jenis pohon, semak atau rumput), bentuk daun (bulat besar, kecil atau memannjang), hingga warna pada daun maupun bagian tanaman lainnya (batang dan bunga). Seorang perencana taman yang baik dapat melihat potensi tersebut untuk mengaturnya menjadi sebuah taman yang diinginkannya.

Pohon yang dikombinasikan dengan semak merupakan contoh sederhana yang dapat dilakukan. Tetapi semak yang ada jangan dilakukan pemangkasan pembentukan tanaman seperti topiary karena akan terkesan menjadi kaku. Jika terpaksa melakukan pemangkasan, lakukan hanya untuk membuat kesan lebih bersih.

Pesona bentuk batang juga dapat diekspos untuk menonjolkan kesan natural. Contohnya saja pada tanaman Bambu Kuning yang akan memberikan kesan sejuk dari warna batangnya yang dipercantik dengan daun di tiap ruas batang. Percabangan tanaman Kamboja (Plumeria alba) akan semakin terlihat eksotis pada malam hari jika diberi penyinaran lampu dari bawah. Atau pun pada bentuk batang pada tanaman palem yang tegak lurus dan kokoh.

Selain itu, elemen yang penting diperhatikan adalah kombinasi warna natural yang digunakan, yaitu warna pada daun, batang, bunga hingga elemen taman lainnya. Dominasi warna hijau dan coklat dapat menonjolkan kesan natural. Dengan sedikit aksen dari warna merah dan kuning, yang didapat dari kehadiran bunga, akan memberikan kesan kontras tetapi tetap harmonis. Selain itu, dapat pula ditambah dengan aksen warna abu-abu tua untuk elemen alami lain seperti batu-batuan alam.

Untuk penempatan posisi tanaman pun ditata bercampur antara satu tanaman dengan tanaman yang lainnya. Menciptakan sebuah semak yang tidak sama tinggi dari jenis tanaman yang berbeda, serta tidak sama dalam warna pun dapat dilakukan, bercampur dengan jenis tanaman yang agak tinggi seperti jenis pohon atau palem.

Furniture Taman

Dalam penggunaan furniture taman, elemen kayu dan batu alam juga dapat memperkuat kesan alami asal pengaturannya tidak kaku dan menyatu dengan pengaturan tanamannya. Dengan menghindari pengaturan simetris, kesan natural semakin mudah didapat. Elemen kayu yang dapat digunakan dapat berupa tempat duduk ataupun jembatan hias agar terkesan lebih asri.

Jembatan dapat digunakan untuk badan air yang ada pada taman ataupun hanya sekedar hiasan dengan susunan bebatuan alam di bawahnya. Fungsi area ini juga dapat sebagai cekungan untuk menampung air hujan agar dapat terserap oleh tanah pada musim hujan. Jika berada pada musim kemarau, area ini dapat digunakan sebagai taman bebatuan.

Mudah dalam Perawatan

Kegiatan perawatan pada taman dengan tema natural sama saja dengan perawatan taman pada umumnya. Penyiangan daun yang gugur juga dapat dilakukan hanya jika kondisi sudah sangat kotor, karena pada tingkat tertentu keberadaan daun gugur tersebut dapat memperkuat kesan naturalnya. Jika ada tanaman yang mati atau sakit, segeralah diganti agar tidak merusak pandangan atau tanaman disekitarnya.

Pemupukan pun dapat dilakukan secara berkala dengan memberikan jenis pupuk yang lambat urai. Sesekali dapat digunakan jenis pupuk cair yang disiramkan dengan dicampur oleh pestisida untuk kegiatan pencegahan serangan hama dan penyakit pada tanaman.

Kondisi dominan semak tersebut juga harus diperhatikan agar jangan terlalu padat untuk menghindari keberadaan nyamuk dan hewan lainnya. Jika sudah terlalu padat, lakukan pemangkasan ringan pada dahan atau menjarangkan tanaman dengan memisahkan anakan yang ada.

Inti dari kegiatan perawatan yang dilakukan adalah untuk tetap menjaga taman selalu asri dan bersih. Selamat berkebun.


Catatan: Artikel ini untuk ASRI tahun 2009

Thursday, February 10, 2011

Nyaman dalam Taman Yin dan Yang

Ingatkah kita dengan bentuk simbol dari Yin dan Yang? Bentuknya seperti sebuah lingkaran dengan lekukan garis yang simetris dengan warna yang saling bertolak belakang (hitam dan putih) dan masing-masing satu lingkaran di bagian terluas dengan warna yang saling bertolak belakang. Mencerminkan keseimbangkan bukan?

Filosofi dari simbol Yin dan Yang tersebut dapat diterapkan pada sebuah taman. Dengan melihat simbol tersebut, terbayanglah sebuah taman yang seimbang dan saling mengisi dan melengkapi untuk mencapai keharmonisan.

Simbol Yin lebih bersifat feminim dan kebendaan. Umumnya Yin akan berbentuk sebagai tempat naungan atau gelap, dingin, dan waktu malam. Sedangkan Yang lebih bersifat spirit dan maskulin. Ruangan terbuka, terang, hangat, dan siang hari merupakan bentuk sifat ini ditemukan di dalam taman. Berdasarkan pembagian arah mata angin, Yin berada pada bagian Selatan dan Yang pada bagian Utara.

Ada satu hal yang penting disadari. Setiap benda di dunia ini mempunyai energi yang selalu mengalir ke setiap pelosok tempat sesuai dengan karakteristik daerahnya. Aliran energi yang baik adalah aliran yang halus tidak terganggu oleh penghalang melalui dan mengitari sebuah ruangan.

Taman merupakan sebuah area yang menghubungkan ruang luar disekitar pagar rumah terluar dengan rumah itu sendiri. Dengan melihat posisi tersebut, penataan yang dilakukan seharusnya dapat menekan hawa atau efek buruk dari luar sebelum masuk ke dalam rumah. Penerapan filosofi keseimbangan tersebut, diharapkan aliran energi dari luar yang kurang baik dapat dinetralisir menjadi baik dan sehat.

Kondisi sekeliling tempat tinggal juga perlu dicermati terutama jika terdapat bangunan atau suatu fasilitas umum yang akan menyusahkan kehidupan di dalam lingkungan tempat tinggal. Posisi pintu, jendela, lubang angin serta pembagian ruang di dalamnya dapat di harmoniskan dengan lingkungan luar dengan menata taman diantaranya.

Aspek yang menjadi dasar analisis penataan adalah dari bentuk elemen penyusunnya, warna, suara serta pergerakan, baik pergerakan udara, sinar matahari maupun pengguna taman. Faktor intuisi dan logika dikombinasikan untuk mendapatkan letak yang tepat agar segala halangan dan rintangan dari aliran energi di dalam taman dapat diselaraskan.

Contohnya saja pada penataan daerah ternaungi dan tidak. Untuk daerah yang ternaungi akan bersifat Yin dan yang terkena sinar matahari akan bersifat Yang. Aliran energi akan mengalir dari daerah ternaungi ke daerah yang terang dan akan kembali ke daerah Yin.

Tetapi aliran tidak akan berjalan baik jika terjadi perbedaan yang sangat kontras, yaitu terlalu teduh dan terlalu terang. Ada baiknya menciptakan area ’abu-abu’ yang menjadi perantara tanpa menyebabkan terhalangnya aliran tersebut. Daerah tersebut dapat dicipta dengan membuat semacam pergola dengan kerapatan dahan dan daun yang tidak padat dan sinar matahari masih dapat masuk maksimum setengahnya.

Dan untuk warna pada daerah yang terlalu teduh dapat dihangatkan dengan kehadiran warna kuning atau orange pada warna daun atau elemen taman lainnya (kursi taman atau pot tanaman). Selain itu, pemangkasan dahan terpilih dapat digunakan untuk sekedar membawa seberkas sinar matahari yang dapat menyemarakan ruang terlalu teduh tersebut.

Untuk permasalahan ruang terlalu terbuka seperti lapangan rumput, dapat ditata dengan menerapkan proporsi yang tepat dan seimbang. Buatlah daerah perantara dengan komposisi tanaman dengan berbagai macam tekstur dan warna yang meneduhkan. Jika memungkinkan hindari bentukan yang kotak, terapkan bentuk seperti lengkungan atau setengah lingkaran yanng halus

Banyak contoh yang dapat dijabarkan, tetapi kunci dari semuanya adalah bagaimana kita merasakan suatu tempat itu nyaman dan menjadikan kita merasa sebagai diri sendiri. Mulailah dengan menjadi peka dengan dunia di luar tubuh kita dan rasakan lebih dalam.

Potensi Penyembuhan dari Elemen Air di dalam Taman

Unsur air kerap kali ditemukan dalam taman baik pada taman yang berukuran kecil maupun besar. Bentuknya pun bermacam-macam, ada yang berupa kolam, air terjun, air mancur, dinding air, hingga menyerupai kali kecil.

Kadang kala, sudut rumah tertentu menjadi tempat pelarian kita dari segala permasalahan dan aktifitas yang melelahkan. Diperlukannya sebuah tempat yang memberikan kita rasa nyaman, rileks dan tenang, menjadikan tubuh kita kembali segar untuk kembali beraktifitas.

Dari banyak pengalaman beberapa teman, sebuah taman rumah atau ruang teras yang ada unsur airnya menjadi pilihan utama. Keberadaan air tersebut ternyata dapat memberikan rasa nyaman dan sejuk bagi siapa saja yang ada di dekatnya. Apalagi jika kita dapat membuat suara gemericik air yang seirama dengan angin yang berhembus ringan di sore atau pagi hari.

Air sebagai Unsur yang Penting dalam Taman Penyembuhan

Dengan banyaknya manfaat yang di dapat dari keberadaan air dalam taman, banyak pihak yang mulai memanfaatkannya pada sebuah ruang luar dengan tema khusus. Lihat saja mengapa tempat spa ternama menyediakan tempat untuk rileksasi berada di dekat air terjun, lalu mengapa mulai banyak ornamen-ornamen interior yang terdiri air banyak didapati di toko-toko.

Semua hal tersebut dikarenakan air mempunyai efek yang menenangkan dan menjadikan pikiran menjadi lebih jernih. Efek tersebut didapat baik sebagai kolam kecil atau air yang bergerak (air mancur, air terjun dan sebagainya). Selain itu, air akan membawa pengaruh terhadap tubuh manusia sebagai berikut:
1. Dapat menstimulasi perasaan diri
2. Menggembirakan dan membersihkan pikiran dari kecemasan dan pikiran buruk
3. Mengurangi tingkat depresi dan menenangkan emosi diri.
4. Memberikan keseimbangan antara emosi, rasa senang dan duka di dalam diri seseorang.
5. Sebagai tempat display (tempat meletakkan) tanaman koleksi dari pencinta tanaman hias.
6. Dan sebagai tempat tinggal makhluk hidup, seperti ikan dan tempat minum burung.

Dengan perasaan yang tenang dan nyaman, akan membuat tubuh menjadi lebih kuat dari serangan penyakit. Bahkan pada beberapa penderita penyakit, seperti mendapatkan terapi yang dapat menjadikan daya tubuhnya meningkat dan berangsur-angsur menjadi lebih sehat.

Siasat Jitu Agar Tetap Sehat dan Bersih

Umumnya keberadaan taman air akan sangat baik pada awalnya saja. Tanpa perawatan yang rutin, area disekeliling elemen air akan menjadi lembab dan memacu timbulnya lumut di elemen taman lainnya, tidak terkecuali hamparan rumput sekalipun. Lama kelamaan, taman yang semulanya menarik akan semakin terasa kosong dan tidak menarik.

Oleh karena itu, perencanaan disain dari awal juga perlu diperhitungkan. Diperlukannya sebuah disain yang cantik, tetapi tetap simple serta tetap harmonis dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu juga penting untuk membuatnya mudah dibersihkan dan aman bagi pengguna taman.

Contohnya saja untuk air yang diam, seperti kolam, diperlukannya filter air atau perlunya kegiatan pengkurasan air dalam jangka waktu tertentu dan rutin. Hal ini selain untuk membersihkan dinding kolam, menjaga kebersihan air juga untuk mengantisipasi keberadaan jentik-jentik nyamuk sebagai pembawa berbagai penyakit berbahaya.

Jadi, walaupun mempuyai tema sebagai taman penyembuhan tetap ada faktor-faktor lain, seperti faktor pemeliharaan, harus diperhatikan agar fungsi taman yang diinginkan tetap seperti yang diharapkan.

Selamat berkreasi.

Sehat dengan Terapi Aromatik di Taman Rumah

Telah banyak yang membuktikan bahwa terapi aroma dapat membuat tubuh menjadi sehat dan bugar. Bahkan tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga secara psikis. Bahkan hanya dari sebuah taman rumah.

Taman yang diperlukan tidaklah selalu harus luas. Dengan memanfaatkan sebuah sudut taman yang dekat dengan tempat dimana pengunjung taman dapat duduk tenang menikmatinya, terapi aroma dapat dihadirkan di rumah.

Wangi dihasilkan baik dari jenis semak, rumput, pohon besar hingga tanaman sayur atau rempah-rempah. Tetapi umumnya, didapat dari harum bunga yang sedang mekar.

Tips berbunga sepanjang tahun adalah dengan memilih jenis tanaman yang sesuai dengan iklim dan tanah pad ataman serta menempatkannya di tempat yang kondusif untuk berbunga yaitu dimana dapat menerima panas di siang hari. Dan untuk menarik aroma bunga hingga ke dalam ruangan atau teras tempat duduk dapat dilakukan dengan memanfaatkan arah angin yang menuju ruang dalam rumah atau teras.

Berikut enam jenis tanaman yang popular digunakan pada taman rumah iklim tropis dan khasiatnya dalam terapi aroma.

a. Bunga Melati (Jasminum grandifolium)

Jenis melati cukup banyak, ada yang bernama melati keraton hingga melati tumpuk, untuk jenis Melati yang umumnya ditemukan sudah cukup mewakili jenis tanaman yang lain. Wangi bunga Melati ini merupakan jenis terkuat dan akan semakin tajam pada malam hari. Karena kekuatan wanginya tersebut, suku Indian menamakan jenis ini ”Queen of the night”. Khasiat: mengurangi sakit/nyeri, anti despresi, anti radang, pengontrol kuman dan bakteri, penenang, menstimulasi kerja saraf, mengurangi pegal dan kram, zat penambah nafsu sex, dan dapat menambah produksi asi bagi ibu-ibu setelah melahirkan.

b. Kenanga (Cananga odorata)

Tanaman semak tinggi yang tumbuh sepanjang tahun ini juga dikenal dengan nama Ylang Ylang di Malaysia. Sangat baik di daerah tropis yang merupakan tanaman asli Indonesia. Fungsi utamanya adalah sebagai anti depresi, anti bakteri dan kuman, mengurangi keinginan sexual, menurunkan tekanan darah, dan memberikan efek menenangkan.

c. Salvia (Salvia sclaria)

keluarga bunga Salvia ada banyak macamnya. Di Indonesia bahkan ada yang salah menamakannya sebagai lavender. Bunganya ada berwarna ungu kebiruan hingga merah muda keputih-putihan. Jika terlalu banyak menghirup atau menggunakan sari minyaknya akan mengakibatkan perasaan seperti menghisap narkotik. Dengan kandungan tersebut, khasiat yang utama adalah sebagai obat anti depresi, anti kuman dan bakteri, meningkatkan gairah seksual, mengecilkan pori-pori kulit, meringankan sakit perut akut/tiba-tiba, melancarkan pencernaan makanan, membantu siklus menstruasi yang teratur, mengurangi tekanan darah, meningkatkan dan memperbaiki kinerja sistem saraf, bersifat menangkan serta menguatkan dan menyegarkan tubuh.

d. Sedap Malam (Polianthes tuberosa)

Jenis bunga ini banyak sekali digunakan diberbagai macam acara. Wanginya yang khas dapat memberikan efek tenang dan meningkatkan daya tahan tubuh. Dapat digunakan sebagai anti depresi, memberikan efek hipnotis, membuat rasa kantuk dan memberikan kesan sensual.

e. Mawar (Rosa centifolia, Rosa damascena. Rosa gallica)

Banyak jenis mawar yang dengan mudahnya kita temui di sekitar kita. Warnanya pun bermacam-macam. Kehadiran warna warni bunga tersebut dapat menyemarakkan taman sehingga terkesan lebih romantis dan feminis. Khasiat utamanya adalah: Anti depresi, anti kuman dan bakteri, meringankan kejang-kejang dan kram pada otot, meningkatkan gairah sex, membantu siklus menstruasi yang teratur, meningkatkan kinerja liver, menstimulasi kinerja sistem syaraf, menenangkan, dan menguatkan kandungan.

f. Cempaka (Michelia champaca)

Bunga yang ternyata berasal dari India ini telah kerap kali digunakan pada bahan pembuatan wewangian dan aromaterapi. Bunga ini mempunyai arti yang cukup sakral dekat dengan perihal Dewa dan Dewi, yaitu sebagai jelmaan Laskhmi. Baik sebagai anti depresi, menghangtkan tubuh, menambah keyakinan diri hingga meringankan kram perut terutama saat menstruasi serta ketidakteraturan tanggal datang bulan. Juga sebagai meningkatkan gairah sex, dan memberikan rasa eksotis sensual dan dewasa pada parfum.

Pilih yang Indah di Pandang atau yang Menyehatkan?

Tahukah anda, sebuah penelitian di Amerika Serikat menghasilkan kesimpulan bahwa untuk keperluan manusia bernafas dalam satu jam, diperlukan sekitar 300-400 tanaman untuk menghasilkan oksigen. Sedangkan saat ini, beribu-ribu hektar hutan mulai hilang dari bumi ini.

Taman, sebagai wilayah terkecil sebuah ruang hijau, akan memberikan kontribusi yang cukup dapat diperhitungkan jika kita benar-benar menerapkan kebijakan pemerintah mengenai pengadaan Ruang Terbuka Hijau Pekarangan. Persyaratannya pun tidaklah sulit, hanya minimal menyiapkan 10% dari luasan tanah yang kita punya untuk ruang hijau.

Selain masalah luasannya, penataan taman yang selama ini dilakukan biasanya hanyalah lebih diberatkan kepada faktor keindahan dari pandangan mata. Ternyata tanaman dalam taman juga mempunyai banyak potensi yang perlu digali untuk pemanfaatan perbaikan kualitas lingkungan hidup kita.

Salah satu manfaatnya adalah tanaman sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan menahan penyebaran polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan. Zat polutan yang merugikan terutama pada jenis NO2, isopropena, benzena, formaldehida, dan tricloroeritrena. Lalu, bagaimanakah prosesnya? Dan jenis tanaman apa saja yang bermanfaat seperti itu?

Berdasarkan penelitian beberapa dosen dari IPB menerangkan bahwa penanaman tanaman evergreen (tumbuh sepanjang tahun) lebih banyak memberikan manfaat penyerapan senyawa NO2 dari pada tanaman yang menggugurkan daun. Hal ini disebabkan dari keberlangsungan dan kecepatan proses perpindahan zat/gas yang terserap pada daun ke batang dan akar. Dimana seperti yang telah kita ketahui, tanaman menyerap gas lebih banyak melalui mulut daun (stomata) yang ada di bawah pemukaan daun.

Penyerapan gas tersebut ternyata berpengaruh pada besarnya tajuk yang ada pada satu tanaman, baik sebagai pohon atau semak. Satu hasil penelitian diatas, menyebutkan ternyata keberadaan satu kelompok semak tinggi dan subur (dengan asumsi daun tumbuh rimbun dari bawah/pangkal batang hingga tajuk) akan lebih baik dari keberadaan sebuah pohon.

Selain itu, ternyata tamanan berdaun sempit atau seperti jarum juga lebih rendah daya serap gasnya dari jenis tanaman dengan daun yang lebih lebar. Oleh karena itu, perlu dicermati juga dari jenis spesies tanamannya.

Dari hasil penelitian, berikut 10 jenis tanaman pohon dan semak yang sangat efektif dalam penyerapan gas karbondioksida dan timbal/debu (minimal berukuran 50-60 cm):

Tanaman Besar/Pohon
1. Erythrina variegata (Dadap Kuning)
2. Caliandra surinamensis (Kaliandra)
3. Samanea saman (Trembesi)
4. Psidium guajava (Jambu Biji)
5. Bambusa vulgaris (Bambu jepang)

Tanaman Semak:
1. Jacobina earnea (Lolipop merah)
2. Malphigia sp. (Ki Hujan)
3. Acalypha wilkesiana (Akalipa merah)
4. Pachystachys lutea (Lolipop kuning)
5. Mussaendah arythrophylla (Nusa Indah Merah)

Untuk jenis rumput, dari beberapa jenis, seperti Rumput Manila (Zoysia matrella), Rumput Golf (Cynodon dactylon), Rumput Paetan (Axonopus compressus), ternyata lebih Rumput Manila lebih banyak menyerap unsur nitrogen yang merugikan.

Untuk jenis gas polutan seperti isopropena yang berhubungan langsung dengan keberadaan ozon di bumi, akan lebih efektif dengan penanaman jenis tanaman seperti Cassuarina spp., Tanaman Kayu Putih (Eucalyptus spp.) dan jenis tertentu yang hidup di Negara 4 iklim seperti (Nyssa spp.), Oak (Quercus spp.) dan lainnya (David J. Nowak, USDA Forest Service, Syracuse, NY).

Untuk tanaman dalam ruangan, peneliti NASA menerangkan bahwa ada beberapa tanaman yang mampu membersihkan udara dalam ruangan. Polutan utama yang dapat dibersihkannya adalah jenis benzena, formaldehida, dan tricloroeritrena. Jenis tanaman yang digunakan adalah jenis Aloe (Aloe barbadensis), Spider Plant (Chlorophytum comosum), Philodendron sp., Spathypilum sp., dan beberapa jenis lain-lainnya.

Bayangkan saja jika ternyata setiap satu rumah dengan taman kecilnya menanam tanaman jenis tertentu ini, dalam satu kawasan akan menyumbang sesuatu yang sangat berarti bagi kualitas lingkungan hidupnya. Penataannya pun dapat menggunakan konsep taman pada umumnya.

Selamat berkreasi.

Guano, Kotoran Burung yang Menyuburkan

Awal perkenalanku dengan Guano terjadi saat membaca sebuah buku berkebun terbitan luar negeri beberapa tahun lalu. Setelah itu, setelah akrab dengan rekan-rekan dari berbagai nurseri dan tanaman hias, kata Guano kerap kali terdengar dan bahkan sekarang telah ada di pasar pupuk dalam negeri. Lalu apakah Guano itu?

Berdasarkan sejarahnya, Guano lebih dulu dikenal di Peru sekitar tahun 1850-1880 sebagai barang perdagangan yang utama. Sedangkan kata Guano berasal dari bahasa Spanyol ’wanu’ yang artinya kotoran (feces dan urine) dari jenis burung laut (contohnya Larus argentatus), kelelawar (contohnya Phyllonycteris aphylla) dan anjing laut. Sekarang, produk guano lebih didominasi dari kotoran burung laut dan kelelawar saja.

Sumber hewan lainnya yang kini mulai dirambah oleh para peternak adalah guano yang terbuat dari kotoran walet. Maraknya peternakan walet yang sangat menjanjikan itu, meningkatkan jumlah kotoran walet yang sangat potensial diolah kembali menjadi pupuk yang bernilai ekonomi yang cukup tinggi.

Untuk proses pembentukannya, secara alami pupuk guano ini terjadi dengan siklus sebagai berikut: 1). Kelelawar/burung pantai memakan serangga atau biji-bijian; 2). Proses pengeluaran kotoran/feces dan urine dari hewan tersebut di sekitar sarangnya; dan 3). Kotoran tersebut dimakan kembali/diuraikan oleh kumbang atau mikroba lainnya hingga terbentuk pupuk guano organik.

Kandungan mineral dari pupuk tesebut adalah terdiri dari unsur utama seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur dengan jumlah yang berbeda. Kandungan NPK pupuk dapat berubah tergantung sumber kotoran hewan yang digunakan, jenis makanan sehari-hari dan penambahan unsur saat proses pembuatan di pabrik.

Manfaat dari pupuk guano adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki dan memperkaya struktur tanah karena 40% terkandung material organik.
2. Terkandung bakteria dan mikrobiotik flora yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan sebagai fungisida alami.
3. Kandungan N – P – K yang telah cocok digolongkan sebagai pupuk. Jumlah kandungan NPK ini dapat diatur dengan cara pengaturan makanan produsen hewan yang digunakan.
4. Sangat baik jika digunakan pada pertumbuhan hamparan rumput dengan dosis dan prosedur pemupukan yang tepat.
5. Mengontrol nematoda merugikan yang ada di dalam tanah.
6. Baik sebagak aktifator dalam pembuatan kompos sendiri.
7. Mempunyai daya kapasitas tukar kation (KTK) yang baik sehingga tanaman mudah menyerap unsure yang bermanfaat dalam pupuk.
8. Menguatkan batang dan mengoptimasi pertumbuhan daun baru dan proses fotosintesis pada tanaman
9. Kaya akan unsur makro fosfor (P) dan nitrogen (N). Oleh karena itu jenis pupuk ini lebih dikenal sebagai pupuk organik fosfor.
10. Rendah kandungan mercury dan zat berbahaya lainnya.
11. Dapat digunakan pada semua jenis tanaman baik yang berada di dalam atau di luar ruangan.
12. Produk pupuk yang ramah lingkungan.

Waktu pemakaian pupuk ini akan baik digunakan pada saat menjelang masa panen, menjelang pembungaan dan pembentukan buah. Kandungan mineral pada pupuk ini akan meningkatkan kualitas hasil yang diinginkan.

Kelemahannya adalah terletak dari harganya yang cukup mahal dari jenis pupuk organik lainnya. Selain itu, pertumbuhan kandungan biji yang terdapat pupuk yang dorman akan tumbuh menjadi gulma setelah perlakukan pemupukan.

Penggunaan pupuk guano ini relatif sama dengan penggunaan pupuk organik lainnya. Pemberian dengan dosis yang cukup rendah, yaitu berkisar 2-3 sendok makan per tanaman relatif besar yang akan dilakukan sebulan sekali. Atau untuk lebih optimumnya, lihat dan lakukan sesuai dengan dosis dan cara yang tertera pada label produk.

Dari penjelasan diatas, makin terlihat bahwa semakin banyak potensi natural dari lingkungan sekitar yang perlu pengkajian lebih lanjut agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Kembali ke alam dan ramah lingkungan merupakan awal kita untuk menjaga bumi menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Selamat berkebun.