Tahukah anda, sebuah penelitian di Amerika Serikat menghasilkan kesimpulan bahwa untuk keperluan manusia bernafas dalam satu jam, diperlukan sekitar 300-400 tanaman untuk menghasilkan oksigen. Sedangkan saat ini, beribu-ribu hektar hutan mulai hilang dari bumi ini.
Taman, sebagai wilayah terkecil sebuah ruang hijau, akan memberikan kontribusi yang cukup dapat diperhitungkan jika kita benar-benar menerapkan kebijakan pemerintah mengenai pengadaan Ruang Terbuka Hijau Pekarangan. Persyaratannya pun tidaklah sulit, hanya minimal menyiapkan 10% dari luasan tanah yang kita punya untuk ruang hijau.
Selain masalah luasannya, penataan taman yang selama ini dilakukan biasanya hanyalah lebih diberatkan kepada faktor keindahan dari pandangan mata. Ternyata tanaman dalam taman juga mempunyai banyak potensi yang perlu digali untuk pemanfaatan perbaikan kualitas lingkungan hidup kita.
Salah satu manfaatnya adalah tanaman sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan menahan penyebaran polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan. Zat polutan yang merugikan terutama pada jenis NO2, isopropena, benzena, formaldehida, dan tricloroeritrena. Lalu, bagaimanakah prosesnya? Dan jenis tanaman apa saja yang bermanfaat seperti itu?
Berdasarkan penelitian beberapa dosen dari IPB menerangkan bahwa penanaman tanaman evergreen (tumbuh sepanjang tahun) lebih banyak memberikan manfaat penyerapan senyawa NO2 dari pada tanaman yang menggugurkan daun. Hal ini disebabkan dari keberlangsungan dan kecepatan proses perpindahan zat/gas yang terserap pada daun ke batang dan akar. Dimana seperti yang telah kita ketahui, tanaman menyerap gas lebih banyak melalui mulut daun (stomata) yang ada di bawah pemukaan daun.
Penyerapan gas tersebut ternyata berpengaruh pada besarnya tajuk yang ada pada satu tanaman, baik sebagai pohon atau semak. Satu hasil penelitian diatas, menyebutkan ternyata keberadaan satu kelompok semak tinggi dan subur (dengan asumsi daun tumbuh rimbun dari bawah/pangkal batang hingga tajuk) akan lebih baik dari keberadaan sebuah pohon.
Selain itu, ternyata tamanan berdaun sempit atau seperti jarum juga lebih rendah daya serap gasnya dari jenis tanaman dengan daun yang lebih lebar. Oleh karena itu, perlu dicermati juga dari jenis spesies tanamannya.
Dari hasil penelitian, berikut 10 jenis tanaman pohon dan semak yang sangat efektif dalam penyerapan gas karbondioksida dan timbal/debu (minimal berukuran 50-60 cm):
Tanaman Besar/Pohon
1. Erythrina variegata (Dadap Kuning)
2. Caliandra surinamensis (Kaliandra)
3. Samanea saman (Trembesi)
4. Psidium guajava (Jambu Biji)
5. Bambusa vulgaris (Bambu jepang)
Tanaman Semak:
1. Jacobina earnea (Lolipop merah)
2. Malphigia sp. (Ki Hujan)
3. Acalypha wilkesiana (Akalipa merah)
4. Pachystachys lutea (Lolipop kuning)
5. Mussaendah arythrophylla (Nusa Indah Merah)
Untuk jenis rumput, dari beberapa jenis, seperti Rumput Manila (Zoysia matrella), Rumput Golf (Cynodon dactylon), Rumput Paetan (Axonopus compressus), ternyata lebih Rumput Manila lebih banyak menyerap unsur nitrogen yang merugikan.
Untuk jenis gas polutan seperti isopropena yang berhubungan langsung dengan keberadaan ozon di bumi, akan lebih efektif dengan penanaman jenis tanaman seperti Cassuarina spp., Tanaman Kayu Putih (Eucalyptus spp.) dan jenis tertentu yang hidup di Negara 4 iklim seperti (Nyssa spp.), Oak (Quercus spp.) dan lainnya (David J. Nowak, USDA Forest Service, Syracuse, NY).
Untuk tanaman dalam ruangan, peneliti NASA menerangkan bahwa ada beberapa tanaman yang mampu membersihkan udara dalam ruangan. Polutan utama yang dapat dibersihkannya adalah jenis benzena, formaldehida, dan tricloroeritrena. Jenis tanaman yang digunakan adalah jenis Aloe (Aloe barbadensis), Spider Plant (Chlorophytum comosum), Philodendron sp., Spathypilum sp., dan beberapa jenis lain-lainnya.
Bayangkan saja jika ternyata setiap satu rumah dengan taman kecilnya menanam tanaman jenis tertentu ini, dalam satu kawasan akan menyumbang sesuatu yang sangat berarti bagi kualitas lingkungan hidupnya. Penataannya pun dapat menggunakan konsep taman pada umumnya.
Selamat berkreasi.
Thursday, February 10, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment