Ingatkah kita dengan bentuk simbol dari Yin dan Yang? Bentuknya seperti sebuah lingkaran dengan lekukan garis yang simetris dengan warna yang saling bertolak belakang (hitam dan putih) dan masing-masing satu lingkaran di bagian terluas dengan warna yang saling bertolak belakang. Mencerminkan keseimbangkan bukan?
Filosofi dari simbol Yin dan Yang tersebut dapat diterapkan pada sebuah taman. Dengan melihat simbol tersebut, terbayanglah sebuah taman yang seimbang dan saling mengisi dan melengkapi untuk mencapai keharmonisan.
Simbol Yin lebih bersifat feminim dan kebendaan. Umumnya Yin akan berbentuk sebagai tempat naungan atau gelap, dingin, dan waktu malam. Sedangkan Yang lebih bersifat spirit dan maskulin. Ruangan terbuka, terang, hangat, dan siang hari merupakan bentuk sifat ini ditemukan di dalam taman. Berdasarkan pembagian arah mata angin, Yin berada pada bagian Selatan dan Yang pada bagian Utara.
Ada satu hal yang penting disadari. Setiap benda di dunia ini mempunyai energi yang selalu mengalir ke setiap pelosok tempat sesuai dengan karakteristik daerahnya. Aliran energi yang baik adalah aliran yang halus tidak terganggu oleh penghalang melalui dan mengitari sebuah ruangan.
Taman merupakan sebuah area yang menghubungkan ruang luar disekitar pagar rumah terluar dengan rumah itu sendiri. Dengan melihat posisi tersebut, penataan yang dilakukan seharusnya dapat menekan hawa atau efek buruk dari luar sebelum masuk ke dalam rumah. Penerapan filosofi keseimbangan tersebut, diharapkan aliran energi dari luar yang kurang baik dapat dinetralisir menjadi baik dan sehat.
Kondisi sekeliling tempat tinggal juga perlu dicermati terutama jika terdapat bangunan atau suatu fasilitas umum yang akan menyusahkan kehidupan di dalam lingkungan tempat tinggal. Posisi pintu, jendela, lubang angin serta pembagian ruang di dalamnya dapat di harmoniskan dengan lingkungan luar dengan menata taman diantaranya.
Aspek yang menjadi dasar analisis penataan adalah dari bentuk elemen penyusunnya, warna, suara serta pergerakan, baik pergerakan udara, sinar matahari maupun pengguna taman. Faktor intuisi dan logika dikombinasikan untuk mendapatkan letak yang tepat agar segala halangan dan rintangan dari aliran energi di dalam taman dapat diselaraskan.
Contohnya saja pada penataan daerah ternaungi dan tidak. Untuk daerah yang ternaungi akan bersifat Yin dan yang terkena sinar matahari akan bersifat Yang. Aliran energi akan mengalir dari daerah ternaungi ke daerah yang terang dan akan kembali ke daerah Yin.
Tetapi aliran tidak akan berjalan baik jika terjadi perbedaan yang sangat kontras, yaitu terlalu teduh dan terlalu terang. Ada baiknya menciptakan area ’abu-abu’ yang menjadi perantara tanpa menyebabkan terhalangnya aliran tersebut. Daerah tersebut dapat dicipta dengan membuat semacam pergola dengan kerapatan dahan dan daun yang tidak padat dan sinar matahari masih dapat masuk maksimum setengahnya.
Dan untuk warna pada daerah yang terlalu teduh dapat dihangatkan dengan kehadiran warna kuning atau orange pada warna daun atau elemen taman lainnya (kursi taman atau pot tanaman). Selain itu, pemangkasan dahan terpilih dapat digunakan untuk sekedar membawa seberkas sinar matahari yang dapat menyemarakan ruang terlalu teduh tersebut.
Untuk permasalahan ruang terlalu terbuka seperti lapangan rumput, dapat ditata dengan menerapkan proporsi yang tepat dan seimbang. Buatlah daerah perantara dengan komposisi tanaman dengan berbagai macam tekstur dan warna yang meneduhkan. Jika memungkinkan hindari bentukan yang kotak, terapkan bentuk seperti lengkungan atau setengah lingkaran yanng halus
Banyak contoh yang dapat dijabarkan, tetapi kunci dari semuanya adalah bagaimana kita merasakan suatu tempat itu nyaman dan menjadikan kita merasa sebagai diri sendiri. Mulailah dengan menjadi peka dengan dunia di luar tubuh kita dan rasakan lebih dalam.
Thursday, February 10, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment