Kehadiran taman pada sebuah rumah mempunyai banyak manfaat jika taman tersebut benar-benar direncanakan dengan baik. Walaupun taman hanya sebatas sebagai keperluan tersier, dengan sedikit kreatifitas dan waktu luang dari pemilik rumah untuk membuatnya sendiri, mewujudkan sebuah taman yang indah tidak lagi menjadi impian.
Bermain Kreatif dengan Kombinasi Ide dan Elemen Taman yang Murah
Disain yang bagus bukan hanya terletak pada penggunaan elemen taman yang mahal harganya. Umumnya banyak yang berpendapat bahwa taman indah itu adalah perasaan nyaman yang dihasilkan dari kombinasi yang serasi antara sinar matahari, sirkulasi udara yang baik, daerah naungan, kombinasi warna dan suara alam lainnya seperti percikan air atau kicauan burung. Untuk lahan yang relatih kecil ini, pilihlah disain yang sederhana dengan material dan elemen disain yang praktis dan murah serta dapat dilakukan sendiri dengan waktu yang bertahap.
Untuk menentukan fungsinya, akan lebih bermanfaat jika menyelaraskannya dengan ruangan yang ada di dekatnya atau ruang rumah dengan jendela atau pintu yang menghadap ke taman tersebut. Taman tersebut dapat menjadi perpanjangan ruang santai dari ruang duduk di rumah atau sebagai tempat hobi dan tanaman koleksi. Bagi pencinta hewan, lokasi tersebut dapat juga menjadi tempat memeliharanya, seperti kolam ikan atau sangkar burung.
Bagi yang sibuk dan tidak banyak waktu untuk mengurus taman, dapat mengambil ide taman yang praktis dan minimalis. Dengan menempatkan satu pohon rindang di satu sudut taman, meletakkan kursi kayu bekas di bawah pohon tersebut, dan menanam sudut-sudut taman dengan tanaman semak dan menanam tanaman merambat pada dinding/pagar, sudah cukup untuk menjadi fokus ide pada taman tersebut. Lalu dengan memberikan aksen warna pada titik-titik tertentu, baik dari warna bunga atau daun, atau cat pada kursi menjadi area tersebut lebih menarik.
Jika keluarga tersebut mempunyai hobi memasak makanan sehat, area kecil tersebut dapat diubah menjadi taman sayur dan obat-obatan tanpa terlihat berantakan dengan tumpukan pot berbagai ukuran dan membosankan. Gunakan pola tanam yang mudah diakses, contohnya adalah lingkaran dengan dua garis melintang melalui titik pusat lingkaran menghubungi tiap sisi taman. Garis melintang tersebut dapat difungsikan sebagai jalan untuk menjangkau tanaman di bagian tengah lingkaran. Untuk penanaman, gunakan perkiraan waktu panen yang berbeda, sehingga tiap saat dapat memetik hasil kebun sendiri dan mencegah area tanam yang kosong terlalu banyak.
Dari ide dan jenis aktivitas sudah kita dapati, maka langkah selanjutnya adalah memilih bahan dan tanaman yang murah. Lihatlah kembali bahan-bahan apa saja yang ada di rumah dan disekitar lingkungan rumah. Bahan tidak selamanya harus dibeli, akan lebih baik jika kita dapat mengolah barang-barang sisa atau bekas yang ada di rumah untuk mengisi taman. Perhatikan pula tanaman apa saja yang sudah ada. Pilihlah mana yang dapat digunakan, dipangkas, dipindahtempatkan dan dibuang.
Contohnya adalah pada pembuatan taman kecil yang berfungsi sebagai tempat duduk santai. Tentukan area yang ternaungi atau berpotensi ternaungi untuk menjadi fokus utama taman tersebut. Bisa saja terletak pada daerah terusan kemiringan atap atau area yang menghadap ke utara atau selatan. Untuk membuat naungan/pergola sederhana, dapat menggunakan material yang murah dan mudah diproses seperti bambu. Lalu untuk mempercantiknya, dapat ditanami dengan jenis tanaman merambat yang cepat tumbuh dan murah, seperti tanaman Nona Makan Sirih bunga putih (Clerodendron thomsoniae) atau Lonicera bunga krem dan wangi (Lonicera japonica).
Area pagar sebagai pembatas area dan membuat suasana lebih privasi dapat dibuat dengan harga yang murah, yaitu dengan kombinasi material bangunan murah dan tanaman yang cepat tumbuhnya. Tanaman Bougenvile (Bougenville sp) kerap kali dipilih menjadi tanaman penghias pagar karena sosok tanaman yang mudah dan cepat sekalit tumbuh, berbunga indah serta mempunyai duri sehingga dapat berfungsi sebagai pengaman tambahan bagi rumah. Selain itu tanaman teh-tehan dan bambu juga menjadi pilihan yang cukup dinikmati. Hindari pengunaan rumput berlebihan, terutama di area naungan pohon karena pertumbuhan rumput tidak optimal. Akan lebih baik jika menggunakan batu kerikil yang halus untuk memudahkan dalam perawatan dan menjaga permukaan tanah tetap dapat menyerap air.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pengolahan tanah agar benar-benar sehat dan cocok sebagai media tanam. Tanah dapat digemburkan dahulu dan diberikan kompos serta pupuk. Walaupun harga beli kompos hasil rumahan cukup murah, kita dapat membuat kompos sendiri dari pengumpulan dan pengolahan sisa-sisa daun kering dari sekitar lingkungan perumahan. Untuk pupuk, dapat digunakan pupuk kandang dengan kualitas baik. Setelah diolah, biarkan tanah beberapa saat untuk memperbaiki aerasi tanah juga untuk melihat apakah terdapat bibit gulma yang menggangu. Jika ada, cabutlah hingga bersama akar-akarnya.
Bersantai sambil Merawat Taman
Kunci yang utama agar taman mungil kita selalu indah adalah dengan menjaga taman selalu bersih dari sampah dan kotoran daun-daun yang gugur. Untuk membersihkannya dapat dilakukan dengan membiasakan diri mengambil sampah yang terlihat disetiap kita melintasinya.
Dengan membiasakan diri untuk memilah sampah yang ada, sisa daun dapat didaur ulang menjadi kompos dengan peralatan yang sederhana. Hasil kompos tersebut dapat digunakan kembali pada taman tersebut sehingga menghemat pembelian kompos bahkan dapat membuat struktur tanah semakin baik dan kaya akan bahan organik.
Gunakanlah bahan-bahan yang ada dan dihasilkan dari kegiatan sehari-hari. Untuk merangsang pembungaan, pupuk bunga dapat digantikan dengan larutan mecin yang biasa digunakan pada saat memasak. Bahkan air bekas cucian beras yang kaya akan vitamin B1 dapat membuat taman selalu tampil sehat.
Hal diatas dapat berlaku juga pada proses penanggulangan hama dan penyakit tanaman, dimana tidak selamanya memerlukan pestisida yang cukup mahal harganya. Dengan penanganan yang rutin dan teratur, serangan hama pada tanaman dapat ditanggulangi dengan bahan-bahan sederhana dari dapur kita sendiri. Sebut saja, air bawang putih yang disiramkan pada tanaman yang terkena kepik putih dan semut, dengan penyiraman yang teratur, dapat mengurangi populasi hama bahkan menyembuhkan jika dilakukan pada saat awal-awal penyerangan.
Contoh-contoh diatas merupakan sedikit cara yang dapat dilakukan untuk menghemat biaya pemeliharaan. Kuncinya adalah melakukannya dengan rutin dan teratur serta memperkaya diri dengan informasi yang berguna. Oleh karena itu, bagi siapapun, mempunyai taman yang indah tidaklah menjadi mimpi bukan?