Saturday, April 14, 2012

Apa itu Produksi Bersih | Clean Production ?

Produksi bersih atau clean production merupakan sebuah usaha industri untuk meniru siklus alam dengan memanfaatkan kembali energi dan material. Hal ini disebabkan banyak fakta yang menyebutkan bahwa proses industri merupakan penyebab polusi yang paling beracun.

Prinsip dasar bekerja dengan siklus alam adalah tidak ada yang sia-sia karena segala sesuatu mempunyai manfaat dan tujuan. Siklus yang bekerja akan menyerupai lingkaran yang proses tersebut akan berulang terus menerus dan saling bergantung untuk tiap elemen menyusunnya. Jika ada satu saja yang berubah, alam akan bergerak untuk mencari keseimbangan baginya untuk menyangga semua kehidupan di dalamnya.

Langkah pertama yang dapat dilakukan dalam usaha produk bersih adalah dengan melakukan pengumpulan kembali sampah atau limbah yang dihasilkan. Jika limbah yang digunakan tidak dapat didaurulang, maka harus dibuang dengan aman dan mengurangi pemakaian hingga berhenti menggunakannya. Langkah lebih lanjut adalah dengan menggunakan sumber daya yang dapat terbarukan dan aman bagi lingkungan serta manusia sebagai konsumen.

Prinsip utamanya adalah dengan menggunakan lebih sedikit sumber daya, mendaur-ulangnya, dan menggunakan kembali apa yang mereka gunakan. Proses industri yang sustainable dapat mengurangi kerusakan yang akan timbul pada kesehatan lingkungan.

Catatan:

Sumber dan beberapa kutipan dari Buku Panduan Masyarakat untuk Kesehatan Lingkungan, yang disusun oleh Hesperian, Yayasan Tambuhak Sinta, dan didukung oleh the Ford Foundation (Oktober 2009). Tujuan pengutipan adalah untuk mensosialisasikan informasi dan tidak melakukan tindakan pengambilan keuntungan secara material dari tulisan ini.

Menjadi Lebih Kritis dan Lebih Perduli



Tidak ada yang salah untuk menjadi lebih kritis dan lebih perduli untuk hal yang ada di depan mata kita. Contohnya saja dengan penggunaan styrofoam dalam kemasan makanan. Hal ini awalnya terjadi saat aku memposting sebuah foto sungai yang permukaan airnya hampir tertutupi sampah Styrofoam. Lalu kakak kelasku ada yang bertanya, bagaimana dengan produk kemasan yang dipakai salah satu makanan Jepang cepat saji yang telah memberikan logo aman bagi lingkungan? Karena penasaran, akhirnya kuhabiskan beberapa waktu sore hari ini untuk menelaah informasi lebih lanjut mengenai bioplastik ini.

Setelah beberapa saat, terdapat banyak informasi mengenai sang bioplastik ini. Iseng punya jari-jari kritis ternyata website sang produsen pembuat kemasan yang dibuat tahun 2010 itu tidak ada info lebih lanjut selain masih dalam pengembangan tanpa ada informasi lebih detail. Hanya ada tulisan yang memberitahukan bahwa plastic ini dapat terurai beberapa tahun, dan ada catatan dibawahnya bahwa hal itu terjadi tergantung dari panas, tingkat intensitas cahaya matahari dan kelembaban. Cukupkah percaya hanya dengan ini?

Untukku, tentu saja tidak! Akhirnya aku kembali mencari informasi lebih lanjut mengenai bioplastik ini. Hingga pada satu ulasan website greenliving (http://www.greenlivingonline.com/article/truth-about-bioplastics) yang menerangkan bahwa jangan mudah percaya dengan apa kata tulisan pada produknya. Tetap saja banyak kondisi external yang dapat menjadi penghambat dari proses tersebut. Terlebih lagi, menurutku, sesuatu yang diciptakan itu, termasuk energi yang terkandung dalam satu benda, tidak dapat hilang begitu saja tanpa berubah menjadi sesuatu materi lain. Dengan catatan, tetap saja produk itu perlu satu proses untuk daur ulang.

Bisa jadi, peletakan logo tersebut adalah sebuah strategi marketing sebuah perusahaan dengan mengambil hati konsumen dengan logo ramah lingkungannnya. Sejauh apa kontribusi perusahaan, dengan konteks ini sang rumah makan cepat saji tersebut, untuk membantu proses daur ulang kotak makanan yang mereka gunakan? Terlebih lagi jika masih dengan mudahnya kita melihat sampah dan sisa bungkusan tersebut dibuang tercampur dengan sampah lainnya atau bahkan terlihat di sebuah sungai atau sudut yang jauh dari kategori tempat sampah yang akan didaur ulang?

Jadi, jangan cepat percaya dari sebuah logo ramah lingkungan. Jadilah lebih kritis atas apa yang ada didepan kita dan menjadi lebih perduli untuk memulai gaya hidup yang lebih ramah terhadap alam. Bukan mengikuti tren yang ada, tetapi perduli untuk membantu bumi tetap menjadi tempat hidup yang aman dan nyaman bagi kita semua hingga anak cucu.

Mengutip sebuah kalimat dalam buku Panduan Masyarakat untuk Kesehatan Lingkungan yang dikeluarkan oleh Hesperian, “Semua yang berasal dari bumi harus dikembalikan ke bumi, dan semua yang berasal dari pabrik harus dikembalikan ke pabrik”.

Friday, April 6, 2012

Warna: Identitas pada Sebuah Taman

Warna dalam taman pada umumnya tergantung dari selera dari pemilik taman. Keterampilan dan pengetahuan dari disainernya yang akan menginterpretasikannya ke dalam disain yang akan dibuat. Tetapi tidak ada salahnya kita sedikit mengetahui apa makna dan bagaimana dibalik sebuah warna yang ada dalam taman.


Warna dan Sejuta Maknanya

Warna dalam taman sering dikaitkan dengan hubungan keharmonisan dari semua elemen yang ada. Warna, salah satu elemen disain yang menjadi daya tarik pertama saat memasuki sebuah taman. Sebuah warna akan menghasilkan sebuah kesan bagi siapa saja yang melihatnya.

Kehadiran warna bukanlah sesuatu yang benar atau tidak benar. Warna dalam sebuah disain mempunyai peranan tertentu terhadap keberadaan sesuatu yang akan mempengaruhi baik dari sisi fisik, emosional, mental, maupun spiritual seseorang. Sebuah warna akan memberikan informasi dan efek yang ditimbulkannya melebihi apa yang dikira sebelumnya, seperti menggairahkan atau membuat tekanan, konstruktif atau merusak, atraktif atau bahkan bersifat menolak.

Kadang warna menjadi sebuah faktor yang digunakan untuk mendeskripsikan sensasi, emosi dan situasi. Dan warna dapat merubah suasana hati menjadi apa yang diinginkan. Dengan kombinasi tertentu dapat memberi kesan semangat atau bahkan kombinasi lainnya dapat memberikan kesan melembutkan atau menenangkan.

Warna juga dapat menjadi alat terapi untuk beberapa gangguan kesehatan yang sering diderita. Kesan yang menenangkan dapat memberikan sinyal rileks bagi pikiran yang sedang kalut atau penuh dengan tekanan. Atau kesan semangat yang akan memberikan efek positif bagi pikiran dan tubuh seseorang. Dengan kondisi jiwa yang sehat diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang dan memperbaiki kesehatannya.

Selain itu warna juga menjadi simbol dari karakter seseorang atau pemiliknya. Contohnya adalah warna yang terang akan mencerminkan sifat yang selalu bersemangat, riang, dan aktif. Warnanya yang gelap akan cenderung mencerminkan sifat yang lebih tenang, teliti, dan dingin.

Warna Alam pada Tanaman

Kehadiran warna dalam taman didapat dari banyak hal. Selain dari kehadiran tanaman dan bunga, kehadiran elemen taman lainnya juga dapat menambah aksen warna yang perlu diperhitungkan.

Tanaman dalam taman hadir mulai dari tanaman penutup tanah, semak, pohon hingga rumput. Daun sebagai bagian yang dominan akan berwarna hijau dengan berbagai macam tingkatannya. Dimulai dengan hijau muda pada daun baru hingga warna hijau tua yang gelap pada daun dewasa. Sepanjang interval warna tersebut juga dapat terkombinasikan dengan warna kuning atau putih pada daun yang belakangan ini menjadi tren di kalangan dunia tanaman hias. Selain warna hijau, daun juga dapat mempunyai warna lain seperti warna merah, merah atau ungu gelap dan warna lainnya.

Batang atau ranting tanaman juga dapat diekspos lebih untuk menonjolkan kesan yang lebih dramatis. Karakter yang unik dan kuat yang didapat dari bentuk batang dapat ditonjolkan dalam satu kesatuan taman. Karakter ini akan diperkuat dengan warna cenderung gelap seperti coklat hingga coklat tua kehitaman. Warna lain yang cenderung terang juga dapat menjadi pilihan.

Bunga yang hadir dengan berbagai jenis warna yang akan menjadi penentu aksen warna yang akan diekspos. Dimulai dari warna kuning, merah muda, merah, merah tua, orange, putih, ungu, biru hingga warna campuran dalam satu bunga. Selain warna, bentuk kelopaknya juga akan turut memperkuat dari kesan warna yang ada. Baik itu berupa kelopak bunga yang besar, kecil, lonjong panjang, keriting, hingga bentuk spesifik seperti terompet. Kelopak bunga yang besar dengan warna yang terang akan lebih memberikan kesan dramatis dari pada kelopak bunga kecil yang lebih memberikan kesan lembut.

Elemen Taman yang Penuh Warna

Warna pada elemen lainnya yang ada di dalam sebuah ruang taman juga perlu diperhitungkan. Ruang taman yang terdiri dari ruang alas, dinding dan langit-langit, akan menjadi satu kesatuan dengan elemen taman penyusunnya. Ruang alas akan terkait dengan kehadiran rumput atau material penutup tanah lainnya, seperti kerikil, keramik, batu alam dan lainnya. Ruang dinding akan terkait pada warna pada cat atau material yang digunakan untuk bidang vertikal, termasuk pagar tanaman atau pagar dengan jenis material alami atau buatan lainnya. Dan terakhir, bahan atap akan menjadi penentu dari kesatuan keseluruhan.

Keberadaan kolam air juga dapat mempertegas warna langit yang ada diatasnya. Jika itu sebuah langit luas yang berwarna biru, permukaan air dapat memberikan aksen warna biru pada taman. Tetapi perlu diingat bahwa warna biru pada langit akan sangat tergantung pada iklim yang sedang berlangsung dan intensitas sinar matahari yang ada. Untuk itulah diperlukan kejelian disainer taman untuk menganalisis kondisi alam terhadap disain taman yang dibuatnya.

Furniture taman sebagai pengisi ruang juga merupakan faktor yang juga tidak bisa dipisahkan. Jenisnya akan bermacam-macam tergantung pilihan dari tema taman yang ada. Berbagai macam bangku taman, patung, material air mancur, hingga batu alam sebagai penambah aksen alami juga menjadi perhatian yang cukup detail. Warna yang digunakan juga dapat seirama dengan warna taman keseluruhan atau mau menggunakan warna yang mencolok untuk memberikan kesan kontras.

Seperti yang terjadi pada tanaman, tekstur material yang ada juga menjadi penentu kesan secara keseluruhan. Kesan dari sebuah benda yang halus dan rata akan berbeda dengan tekstur yang bergelombang. Ditambah dengan kehadiran warna, kesan keseluruhan dapat lengkap dirasakan oleh siapa saja yang melihatnya. Semua bagian itu akan membentuk satu kesatuan kesan bersama-sama dengan keberadaan tanaman.

Hal ini seperti yang didapat dari sebuah contoh sudut taman yang akan terkesan alami. Sudut yang dibentuk dari dinding yang mengekspos batu bata yang diberikan aksen warna putih pada ruang diantara batu bata. Lalu atapnya yang berwarna abu-abu, dengan kusen pintu kayu yang berwarna kayu coklat kekuningan dan dihiasi dengan bangku rotan klasik. Bidang alasnya digunakan lantai dengan batuan alami yang berwarna abu-abu sedikit tua. Pada atap dirambati dengan tanaman bunga berwarna ungu terang (contohnya dari family Verbena, Petrea volubilis) dan diatas meja terdapat sebuah tanaman dengan bunga putih berkelopak besar dan pot terra cotta dengan warna coklat pastelnya yang khas. Kesan ini akan diperkuat dengan pancaran sinar senja dan pantulan sinar lampu agak kekuningan yang hangat dari dalam ruangan. Keseluruhan dari gambaran sudut teras ini akan membuat kesan yang nyaman dan menenangkan.

Kombinasi Warna Terang dan Gelap

Untuk menerapkan warna pada taman umumnya tergantung pada selera dari pemilik taman. Ada juga yang menyesuaikan dengan tema dan fungsi bangunan secara keseluruhan. Bahkan ada juga yang menggunakan satu tema khusus sesuai dengan apa yang diinginkan, seperti contohnya tema Natal yang sarat dengan warna merah dan putih atau tema musim gugur di Jepang dengan dominan warna merah muda sebagai pengganti bunga Sakura.

Umumnya di dalam taman, ada dua tema warna utama yang digunakan, yaitu tema warna harmoni dan tema kontras. Dalam sebuah lingkaran warna, warna harmoni merupakan kombinasi warna yang terdapat saling berdekatan dimulai dari kuning, orange, merah, ungu, biru, hijau, hitam dan kembali ke kuning. Sedangkan kontras merupakan kombinasi warna yang berseberangan atau tidak berdekatan, seperti warna hijau dengan merah, biru dan orange, dan lainnya. Dengan melihat jenis warna primer, sekunder hingga tersier, kombinasi warna dapat dilakukan seusai dengan selera dan tema taman yang akan dibuat.

Selain itu, dikenal juga warna terang dan warna gelap. Yang termasuk warna terang adalah merah, merah muda, orange dan kuning. Warna terang akan memberikan kesan bersemangat dan aktif. Untuk warna gelap, termasuk biru hingga ungu, akan cenderung mempunyai sifat lembut dan menenangkan. Penggunaan warna-warna lainnya akan mengikuti kearah mana arah pergerakannya dalam lingkaran warna, apakah cenderung kearah terang atau gelap.

Perlu diingat bahwa dalam taman, warna hijau merupakan warna yang cukup dominan sehingga pemilihan kombinasi warna yang akan digunakan haruslah memperhitungkan rasa dari hasil kombinasi warna keseluruhan. Selain itu harus menyadari bahwa warna hijau merupakan warna dasar atau warna dominan yang mempunyai sifat cenderung dingin. Warna hijau juga baik sebagai warna transisi dalam sebuah kombinasi warna.

Warna hijau sendiri merupakan campuran harmonis dari warna biru dan kuning yang mempunyai kesan alami, menenangkan hati, dan mendorong kreatifitas. Dalam ilmu terapi warna (Chromotherapy), warna hijau ini akan berhubungan dengan kesehatan di seputar rongga dada, meliputi organ pernafasan dan jantung. Warna hijau juga akan melancarkan peredaran darah dan membantu untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.

Dalam melakukan kombinasi warna, disarankan untuk menggunakan sedikit warna atau setidaknya 2-3 jenis warna, untuk menghindari kesan menumpuk dan tidak beraturan. Terlalu banyak warna, terutama warna kontras akan membuat kesan warna yang dituju akan menjadi bias dan tidak fokus. Hanya dengan keterampilan dan pengalaman, kombinasi yang harmonis akan mudah di dapat.

Contohnya saja pada flower beds, umumnya warna gelap diletakkan pada bagian belakang dan warna terang akan diletakkan di depan untuk memberikan kesan lebih luas. Lalu untuk fungsi sebagai pengarah jalan, dapat ditempatkan jajaran bunga berwarna terang dengan satu tema warna. Satu hal yang perlu diingat, untuk bermain dengan warna, jangan takut untuk melakukan pengulangan tema yang akhirnya dapat menjadi penyatu dari semua tema taman yang digunakan.

Untuk menghasilkan warna yang diinginkan, ada juga faktor lingkungan sekitar yang harus diperhatikan. Jika hanya berpatokan dengan satu faktor saja, keindahan yang akan dicapai hanya dapat dinikmati dalam waktu yang singkat, tetapi dengan melibatkan faktor lainnya, keindahan itu akan cukup lama dapat dinikmati. Diantaranya adalah memperhatikan kondisi cahaya, musim, dan umur tanaman atau elemen taman.

Jika menggunakan bunga sebagai unsur pemberi warna pada taman, ketersediaan cahaya sangat berpengaruh dengan lamanya bunga akan mekar. Perlu diperhatikan pula jenis bunga yang digunakan, apakah dia akan berbunga sepanjang tahun atau hanya pada waktu tertentu saja.

Keterkaitan ini juga berlaku pada musim dengan pancaran sinar matahari yang terjadi mulai pagi hingga sore hari pada daerah tersebut. Warna merah akan terlihat lebih pudar pada senja hari, tetapi warna putih justru akan terlihat lebih cerah. Tetapi pada pagi hari, warna merah akan terlihat lebih menyala. Hal ini juga terjadi pada tekstur permukaan yang halus akan lebih terang jika terpantulan cahaya terang dibandingkan dengan tekstur permukaan yang kasar, akan cenderung lebih gelap.

Selain itu, umur tanaman juga menjadi perhatian penting. Tanaman mempunyai siklus hidup yang mulai dari tanaman bibit, remaja, dewasa hingga tua. Umumnya semakin tua tanaman akan mengubah warna yang ada sehingga perubahan ini harus disadari dalam mendisain taman.

Dan terakhir adalah kesatuan dengan kondisi yang ada pada bangunan utamanya. Dengan adanya jendela dan pintu, keberadaan taman akan terekspos ke dalam ruangan maupun kondisi dalam ruangan akan terlihat dari taman. Tata cahaya yang digunakan pada bangunan dapat digunakan untuk menonjolkan bagian taman yang cantik. Selain itu, fungsi ruangan juga dapat mempengaruhi disain taman termasuk unsur warna yang menjadi bagian pada tema taman keseluruhan.

Secara keseluruhan, penggunaan warna pada taman merupakan proses trial and error terhadap kesan dan persepsi seseorang yang hendak dicapai. Tiap orang akan mempunyai penilaian yang berbeda. Untuk itu, langkah pertama yang dapat dilakukan sendiri adalah mulai mencobanya pada bagian atau sudut taman yang kecil lalu berkembang ke taman yang lebih luas. Bisa dimulai dengan penataan tanaman dalam pot sehingga mudah dipindahkan atau dengan penanaman langsung pada permukaan tanah. Selamat berkreasi.


Catatan:

1. Foto disini adalah koleksi pribadi.

2. Artikel ini pernah dimuat di Majalah Asri Vol.12 No.09, September 2011. Trims buat Mbak Viva dan Mbak Deniz yaa.. Sukses buat ASRI selalu.

Tuesday, April 3, 2012

Pengetahuan Dasar Pertumbuhan Pohon


Konflik yang sering terjadi adalah pertumbuhan akar tanaman yang merusak pondasi atau infrastruktur yang ada di dekatnya. Perencana area umumnya tidak memprediksikan seberapa besar perkembangan dari penggunaan satu jenis pohon tertentu dan berapa luas area yang harus disediakan. Hal ini akan menjadi sebuah kesalahan awal dalam suatu perencanaan disain.

Dalam ilmu fisiologi pohon, hal pertama yang harus diketahui adalah fungsi akar pada sebuah pohon. Sebuah akar akan memegang peranan penting sebagai tempat penerima dan jalur masuknya berbagai mineral penting serta air dari tanah ke pohon. Selain itu, dapat berfungsi sebagai penyeimbang dan penegak pohon, tempat endapan karbon akibat bagian akar yang mati atau busuk saat proses pertumbuhan, serta sebagai tempat penyimpanan karbohidrat yang dihasilkan dari proses fotosintesis, atau yang biasa dikenal dengan umbi akar. Jadi, jika akar tidak tumbuh dengan baik, pertumbuhan pohon akan terganggu, baik secara fisiologi maupun terhadap metabolismenya, dan jika sudah terlalu parah, nantinya dapat menyebabkan kematian pada pohon itu sendiri.

Fakta yang umumnya dipercaya dalam penanaman pohon adalah menyediakan lahan dengan kedalaman tanah 2 meter saja tanpa memperhitungkan luasan area, dianggap telah cukup untuk menanam sebuah pohon. Tetapi sebenarnya itu adalah anggapan yang salah. Jika mengamati sebuah pohon tumbang, akan terlihat bahwa dengan kedalaman akar kurang dari 50 cm, pohon akan mempunyai penyebaran akar hampir mencapai atau bahkan melebihi tajuk pohon. Berdasarkan pengamatan tersebut, fakta yang sebenarnya adalah diameter pertumbuhan dan penyebaran akar dapat mencapai 2-3 kali tinggi pohon dan dapat melebihi lebar kanopi/tajuknya. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar penyebaran akar akan mengarah ke samping, sejajar dengan permukaan tanah.

Untuk penetrasi akar ke dalam tanah juga penting untuk diperhatikan. Kedalaman yang umumnya terjadi adalah berkisar 1-2 meter, tergantung dari kedalaman ketersediaan sumber air dalam tanah dan jenis tanamannya. Dalam kasus-kasus tertentu, kedalaman akar dapat mencapai 4-5 meter ke dalam tanah. Umumnya hal ini terjadi pada daerah kering tetapi kondisi ini sangatlah jarang ditemukan.

Dengan melihat pertumbuhan akar yang menuju ke dalam tanah maupun yang menyebar ke samping akan membentuk pola pertumbuhan akar secara utuh. Pola akar ini akan berkembang sejalan dengan umur tanaman. Semakin bertambah dewasa, pola akar akan berubah menjadi lebih besar dan semakin kokoh. Pengetahuan akan pola akar ini akan mempengaruhi luas area yang diperlukan untuk menanam suatu jenis pohon.

Setelah melihat keperluasan luas area, langkah berikutnya adalah melihat kualitas tanah yang ada. Dilihat dari buruknya kondisi tanah di perkotaan, membuat akar pohon harus beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Tetapi seperti apakah kondisi tanah perkotaan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman?

Ada beberapa kriteria ideal dari tanah yang baik untuk penanaman, yaitu: densitas tanah < 1,7g/cc, konsentrasi oksigen di dalam tanah > 15%, kelembaban tanah berkisar 0,03-0,2 Mpa, temperatur antara 10-30°C, pH tanah 5,5 -6,5, kandungan karbondioksida < 5%, kandungan garam < 200ppm, dan kandungan tanah liat < 15%. Untuk mengetahui kondisi tanah yang ada diperlukan sebuah analisis tanah oleh lembaga khusus agar lebih akurat.

Jika tanah tidak ideal, pohon akan merespon dan akan mempengaruhi pertumbuhannya. Jika hal ini berlangsung lama, akan berefek buruk pada metabolisme dan fisiologi pohon, baik pada pertumbuhan akar hingga proses fotosintesis. Akibat dari tanah yang padat akan memperburuk aerasi udara dalam tanah. Selain persediaan oksiden akan kurang dari 15%, tanah akan cenderung susah untuk ditembus sehingga mengganggu sistem perakarannya. Hal ini umumnya dapat meningkatkan level keasaman tanah. Lalu, akan terjadi peningkatan suhu dalam tanah. Jika temperatur lebih dari 35°C, akar akan mati. Suhu maksimum untuk pertumbuhan akar adalah berkisar 25-30°C dan minimum 0-7°C. Selain itu tanah yang terlalu basah atau kering juga akan menghambat penyerapan mineral pada akar. Hal ini akan menyebabkan pohon akan kekurangan nitrogen dan mineral penting lainnya untuk pertumbuhannya. Tingkat adaptasi pohon terhadap kondisi tanah yang tidak ideal ini akan bermacam-macam.

Zona Akar Kristis | The Critical Root Zone


Untuk mensukseskan proses penanaman pohon, dapat dimulai dengan memahami konsep Zona Akar Kritis (CRZ). Zona ini merupakan area minimum penanaman untuk kesehatan pertumbuhan pohon dan sistem perakarannya. Secara umum, pertumbuhan akar pohon dapat mencapai 2 hingga 3 kali dari lebar kanopi pohon. Zona akar kritis umumnya berjarak 1,5 kalinya lebar kanopi pohon. Contohnya jika lebar kanopi sebuah pohon adalah 2 meter maka area zona akar kritis adalah berjarak 3 meter dari batang utama.

Idealnya, selama pertumbuhan pohon, jagalah zona ini akar tetap cukup humus, bersih dari sampah, dan tanah tidak terlalu padat. Biasanya kegiatan penyiraman dan pemupukan dilakukan di area ini. Usahakan segala konstruksi bangunan, jalan, area parkir, dan prasarana serta utilitas lainnya dibuat di luar zona akar kritis ini.