Supplemen herbal
bukanlah hal yang baru. Selama ribuan tahun, tanaman telah digunakan untuk tujuan pengobatan.
Namun, supplemen herbal
belum semuanya tunduk pada pengawasan standar ilmiah dan tidak diatur secara ketat sebagai obat. Hanya beberapa jenis supplemen saja yang terdaftar dan
lolos uji dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Produk yang berlabel natural
tetapi mempunyai khasiat penyembuhan dapat menyebabkan hal yang serius jika
salah dalam penggunaannya. Jadi, sebelum mengkonsumsinya, ada baiknya untuk
melakukan investigasi dari manfaat dan efek samping sebelum membelinya.
Disarankan untuk mendiskusikan ke dokter sebelum membeli, terutama bagi
penderita penyakit jantung akut, ibu hamil dan menyusui serta pasien yang baru
menjalankan operasi.
1. Periksa nama
supplemen dan perusahan pembuat atau distributor. Nama perusahaan pembuat
supplemen dapat menjadi patokan dasar dari kualitas produk yang hendak
dikonsumsi. Selain itu, akan berguna untuk menyampaikan klaim terkait dengan
efek dari mengkonsumsi produk.
2. Daftar komposisi supplemen yang lengkap. Pastikan semua bahan yang digunakan aman untuk dikonsumsi, terutama bagi penguna yang alergi pada bahan-bahan tertentu. Untuk mendapatkan informasi bahan mana yang aman dikonsumsi, dapat menghubungi Dinas Kesehatan, BPOM, dokter atau tenaga medis yang terpercaya dan mempunyai pengetahuan herbal yang baik.
3. Aturan pakai dan masa kadaluarsa supplemen. Aturan pakai sangat penting untuk mengatur dosis yang aman bagi tubuh. Yang perlu diingat adalah mengkonsumsi lebih banyak supplemen dari dosis yang dianjurkan tidak selamanya akan mempercepat proses penyembuhan.
4. Untuk seseorang yang mempunyai masalah kesehatan tertentu atau ibu hamil dan menyusui, disarankan untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter. Dalam beberapa kasus, dokter akan melarang penggunaan obat dengan supplemen herbal atau mengkonsumsi lebih dari satu supplemen bagi penderita yang mempunyai penyakit beresiko tinggi.
5. Mencatat supplemen apa saja yang dikonsumsi. Gunakanlah hanya satu jenis supplemen untuk mengetahui efektifitasnya. Buat catatan terhadap jenis dan nama supplemen, dosis yang digunakan, lama masa penggunaan, dan efek yang dirasakan oleh tubuh.
2. Daftar komposisi supplemen yang lengkap. Pastikan semua bahan yang digunakan aman untuk dikonsumsi, terutama bagi penguna yang alergi pada bahan-bahan tertentu. Untuk mendapatkan informasi bahan mana yang aman dikonsumsi, dapat menghubungi Dinas Kesehatan, BPOM, dokter atau tenaga medis yang terpercaya dan mempunyai pengetahuan herbal yang baik.
3. Aturan pakai dan masa kadaluarsa supplemen. Aturan pakai sangat penting untuk mengatur dosis yang aman bagi tubuh. Yang perlu diingat adalah mengkonsumsi lebih banyak supplemen dari dosis yang dianjurkan tidak selamanya akan mempercepat proses penyembuhan.
4. Untuk seseorang yang mempunyai masalah kesehatan tertentu atau ibu hamil dan menyusui, disarankan untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter. Dalam beberapa kasus, dokter akan melarang penggunaan obat dengan supplemen herbal atau mengkonsumsi lebih dari satu supplemen bagi penderita yang mempunyai penyakit beresiko tinggi.
5. Mencatat supplemen apa saja yang dikonsumsi. Gunakanlah hanya satu jenis supplemen untuk mengetahui efektifitasnya. Buat catatan terhadap jenis dan nama supplemen, dosis yang digunakan, lama masa penggunaan, dan efek yang dirasakan oleh tubuh.
Yang terpenting
adalah jangan terlalu percaya dengan marketing produk dan tanyakan kepada
dokter atau ahli herbal tersertifikasi jika ada kandungan yang tidak
dimengerti. Menjadi konsumen yang pintar tidak hanya menguntungkan secara
ekonomis tetapi juga melindungi kesehatan tubuh dari ancaman yang merugikan.
No comments:
Post a Comment