Secara umum, ada beberapa faktor
penting dalam mendisain area bermain, yaitu keamanan, kemudahan akses, jenis
permainan, dan durasi bermain (Dudek, 2005). Lebih jauh lagi, kondisi tertentu
anak juga patut diperhitungkan, terutama dalam pemilihan elemen disain untuk
memberikan kesan detail tertentu. Setiap detail dalam disain harus mendukung
perkembangan spesifik anak seperti faktor kecerdasan, kemampuan merasakan ruang
dan orientasi arah, fleksibel, batas kepemilikan, imajinasi, penciptaan hal
baru, kesadaran sosial, dan kesenangan dalam bermain.
Untuk mancapai kriteria-kriteria
diatas, perlu disadari bahwa lingkungan ruang bermain haruslah tidak monoton
dan bervariasi. Hal yang paling penting dalam cara pencapaiannya adalah
menggunakan skala dan proporsi disain yang sesuai dengan ukuran anak-anak dan
tahap perkembangannya, menciptakan area yang aman tetapi tetap menarik minat
anak-anak untuk bermain, area yang memberikan dorongan agar anak-anak saling
berinteraksi dan area yang merangsang minat dan daya imajinasi untuk
menciptakan sesuatu yang baru.
Selain penempatan peralatan
bermain, juga dapat dikombinasikan dengan warna yang bervariasi dan elemen-elemen
natural seperti bukit, lembah, sungai atau kolam dengan skala anak-anak
sehingga menciptakan area-area yang fungsional seperti area hamparan rumput untuk
bermain area bercocok tanam, area bermain pasir, area bermain air dan area
naungan untuk beristirahat.
Penentuan proporsi dan skala anak
dapat dilakukan dengan menggunakan standar dan ergonomi disain. Standar
tersebut dapat didapat pada buku-buku standar disain. Yang perlu diperhatikan
adalah latar belakang budaya, kebiasaan tertentu dari sebuah komunitas, dan
faktor genetik tertentu dari satu ras manusia. Lebih jauh lagi, faktor
kebutuhan khusus juga patut diperhitungkan. Contohnya adalah seorang anak yang
alergi terhadap kondisi tertentu juga akan menentukan peletakan dan penataan
elemen disain area bermain seperti penggunaan dan peletakan jenis tanaman
tertentu yang nektarnya dapat memicu alergi pada saluran pernafasan.
Singkatnya, setiap elemen disain
yang digunakan perlu dipertimbangkan sesuai dengan fungsi dan kharakteristik
anak-anak sebagai pengguna area tersebut untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman
dalam bermain.
Sumber:
Dudek, Mark. 2005. Children’s
Spaces. Architectural Press. Great Britain.