Warna dalam taman pada umumnya tergantung dari selera dari pemilik taman. Keterampilan dan pengetahuan dari disainernya yang akan menginterpretasikannya ke dalam disain yang akan dibuat. Tetapi tidak ada salahnya kita sedikit mengetahui apa makna dan bagaimana dibalik sebuah warna yang ada dalam taman.
Warna dan Sejuta Maknanya
Warna dalam taman sering dikaitkan dengan hubungan keharmonisan dari semua elemen yang ada. Warna, salah satu elemen disain yang menjadi daya tarik pertama saat memasuki sebuah taman. Sebuah warna akan menghasilkan sebuah kesan bagi siapa saja yang melihatnya.
Kehadiran warna bukanlah sesuatu yang benar atau tidak benar. Warna dalam sebuah disain mempunyai peranan tertentu terhadap keberadaan sesuatu yang akan mempengaruhi baik dari sisi fisik, emosional, mental, maupun spiritual seseorang. Sebuah warna akan memberikan informasi dan efek yang ditimbulkannya melebihi apa yang dikira sebelumnya, seperti menggairahkan atau membuat tekanan, konstruktif atau merusak, atraktif atau bahkan bersifat menolak.
Kadang warna menjadi sebuah faktor yang digunakan untuk mendeskripsikan sensasi, emosi dan situasi. Dan warna dapat merubah suasana hati menjadi apa yang diinginkan. Dengan kombinasi tertentu dapat memberi kesan semangat atau bahkan kombinasi lainnya dapat memberikan kesan melembutkan atau menenangkan.
Warna juga dapat menjadi alat terapi untuk beberapa gangguan kesehatan yang sering diderita. Kesan yang menenangkan dapat memberikan sinyal rileks bagi pikiran yang sedang kalut atau penuh dengan tekanan. Atau kesan semangat yang akan memberikan efek positif bagi pikiran dan tubuh seseorang. Dengan kondisi jiwa yang sehat diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang dan memperbaiki kesehatannya.
Selain itu warna juga menjadi simbol dari karakter seseorang atau pemiliknya. Contohnya adalah warna yang terang akan mencerminkan sifat yang selalu bersemangat, riang, dan aktif. Warnanya yang gelap akan cenderung mencerminkan sifat yang lebih tenang, teliti, dan dingin.
Warna Alam pada Tanaman
Kehadiran warna dalam taman didapat dari banyak hal. Selain dari kehadiran tanaman dan bunga, kehadiran elemen taman lainnya juga dapat menambah aksen warna yang perlu diperhitungkan.
Tanaman dalam taman hadir mulai dari tanaman penutup tanah, semak, pohon hingga rumput. Daun sebagai bagian yang dominan akan berwarna hijau dengan berbagai macam tingkatannya. Dimulai dengan hijau muda pada daun baru hingga warna hijau tua yang gelap pada daun dewasa. Sepanjang interval warna tersebut juga dapat terkombinasikan dengan warna kuning atau putih pada daun yang belakangan ini menjadi tren di kalangan dunia tanaman hias. Selain warna hijau, daun juga dapat mempunyai warna lain seperti warna merah, merah atau ungu gelap dan warna lainnya.
Batang atau ranting tanaman juga dapat diekspos lebih untuk menonjolkan kesan yang lebih dramatis. Karakter yang unik dan kuat yang didapat dari bentuk batang dapat ditonjolkan dalam satu kesatuan taman. Karakter ini akan diperkuat dengan warna cenderung gelap seperti coklat hingga coklat tua kehitaman. Warna lain yang cenderung terang juga dapat menjadi pilihan.
Bunga yang hadir dengan berbagai jenis warna yang akan menjadi penentu aksen warna yang akan diekspos. Dimulai dari warna kuning, merah muda, merah, merah tua, orange, putih, ungu, biru hingga warna campuran dalam satu bunga. Selain warna, bentuk kelopaknya juga akan turut memperkuat dari kesan warna yang ada. Baik itu berupa kelopak bunga yang besar, kecil, lonjong panjang, keriting, hingga bentuk spesifik seperti terompet. Kelopak bunga yang besar dengan warna yang terang akan lebih memberikan kesan dramatis dari pada kelopak bunga kecil yang lebih memberikan kesan lembut.
Elemen Taman yang Penuh Warna
Warna pada elemen lainnya yang ada di dalam sebuah ruang taman juga perlu diperhitungkan. Ruang taman yang terdiri dari ruang alas, dinding dan langit-langit, akan menjadi satu kesatuan dengan elemen taman penyusunnya. Ruang alas akan terkait dengan kehadiran rumput atau material penutup tanah lainnya, seperti kerikil, keramik, batu alam dan lainnya. Ruang dinding akan terkait pada warna pada cat atau material yang digunakan untuk bidang vertikal, termasuk pagar tanaman atau pagar dengan jenis material alami atau buatan lainnya. Dan terakhir, bahan atap akan menjadi penentu dari kesatuan keseluruhan.
Keberadaan kolam air juga dapat mempertegas warna langit yang ada diatasnya. Jika itu sebuah langit luas yang berwarna biru, permukaan air dapat memberikan aksen warna biru pada taman. Tetapi perlu diingat bahwa warna biru pada langit akan sangat tergantung pada iklim yang sedang berlangsung dan intensitas sinar matahari yang ada. Untuk itulah diperlukan kejelian disainer taman untuk menganalisis kondisi alam terhadap disain taman yang dibuatnya.
Furniture taman sebagai pengisi ruang juga merupakan faktor yang juga tidak bisa dipisahkan. Jenisnya akan bermacam-macam tergantung pilihan dari tema taman yang ada. Berbagai macam bangku taman, patung, material air mancur, hingga batu alam sebagai penambah aksen alami juga menjadi perhatian yang cukup detail. Warna yang digunakan juga dapat seirama dengan warna taman keseluruhan atau mau menggunakan warna yang mencolok untuk memberikan kesan kontras.
Seperti yang terjadi pada tanaman, tekstur material yang ada juga menjadi penentu kesan secara keseluruhan. Kesan dari sebuah benda yang halus dan rata akan berbeda dengan tekstur yang bergelombang. Ditambah dengan kehadiran warna, kesan keseluruhan dapat lengkap dirasakan oleh siapa saja yang melihatnya. Semua bagian itu akan membentuk satu kesatuan kesan bersama-sama dengan keberadaan tanaman.
Hal ini seperti yang didapat dari sebuah contoh sudut taman yang akan terkesan alami. Sudut yang dibentuk dari dinding yang mengekspos batu bata yang diberikan aksen warna putih pada ruang diantara batu bata. Lalu atapnya yang berwarna abu-abu, dengan kusen pintu kayu yang berwarna kayu coklat kekuningan dan dihiasi dengan bangku rotan klasik. Bidang alasnya digunakan lantai dengan batuan alami yang berwarna abu-abu sedikit tua. Pada atap dirambati dengan tanaman bunga berwarna ungu terang (contohnya dari family Verbena, Petrea volubilis) dan diatas meja terdapat sebuah tanaman dengan bunga putih berkelopak besar dan pot terra cotta dengan warna coklat pastelnya yang khas. Kesan ini akan diperkuat dengan pancaran sinar senja dan pantulan sinar lampu agak kekuningan yang hangat dari dalam ruangan. Keseluruhan dari gambaran sudut teras ini akan membuat kesan yang nyaman dan menenangkan.
Kombinasi Warna Terang dan Gelap
Untuk menerapkan warna pada taman umumnya tergantung pada selera dari pemilik taman. Ada juga yang menyesuaikan dengan tema dan fungsi bangunan secara keseluruhan. Bahkan ada juga yang menggunakan satu tema khusus sesuai dengan apa yang diinginkan, seperti contohnya tema Natal yang sarat dengan warna merah dan putih atau tema musim gugur di Jepang dengan dominan warna merah muda sebagai pengganti bunga Sakura.
Umumnya di dalam taman, ada dua tema warna utama yang digunakan, yaitu tema warna harmoni dan tema kontras. Dalam sebuah lingkaran warna, warna harmoni merupakan kombinasi warna yang terdapat saling berdekatan dimulai dari kuning, orange, merah, ungu, biru, hijau, hitam dan kembali ke kuning. Sedangkan kontras merupakan kombinasi warna yang berseberangan atau tidak berdekatan, seperti warna hijau dengan merah, biru dan orange, dan lainnya. Dengan melihat jenis warna primer, sekunder hingga tersier, kombinasi warna dapat dilakukan seusai dengan selera dan tema taman yang akan dibuat.
Selain itu, dikenal juga warna terang dan warna gelap. Yang termasuk warna terang adalah merah, merah muda, orange dan kuning. Warna terang akan memberikan kesan bersemangat dan aktif. Untuk warna gelap, termasuk biru hingga ungu, akan cenderung mempunyai sifat lembut dan menenangkan. Penggunaan warna-warna lainnya akan mengikuti kearah mana arah pergerakannya dalam lingkaran warna, apakah cenderung kearah terang atau gelap.
Perlu diingat bahwa dalam taman, warna hijau merupakan warna yang cukup dominan sehingga pemilihan kombinasi warna yang akan digunakan haruslah memperhitungkan rasa dari hasil kombinasi warna keseluruhan. Selain itu harus menyadari bahwa warna hijau merupakan warna dasar atau warna dominan yang mempunyai sifat cenderung dingin. Warna hijau juga baik sebagai warna transisi dalam sebuah kombinasi warna.
Warna hijau sendiri merupakan campuran harmonis dari warna biru dan kuning yang mempunyai kesan alami, menenangkan hati, dan mendorong kreatifitas. Dalam ilmu terapi warna (Chromotherapy), warna hijau ini akan berhubungan dengan kesehatan di seputar rongga dada, meliputi organ pernafasan dan jantung. Warna hijau juga akan melancarkan peredaran darah dan membantu untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
Dalam melakukan kombinasi warna, disarankan untuk menggunakan sedikit warna atau setidaknya 2-3 jenis warna, untuk menghindari kesan menumpuk dan tidak beraturan. Terlalu banyak warna, terutama warna kontras akan membuat kesan warna yang dituju akan menjadi bias dan tidak fokus. Hanya dengan keterampilan dan pengalaman, kombinasi yang harmonis akan mudah di dapat.
Contohnya saja pada flower beds, umumnya warna gelap diletakkan pada bagian belakang dan warna terang akan diletakkan di depan untuk memberikan kesan lebih luas. Lalu untuk fungsi sebagai pengarah jalan, dapat ditempatkan jajaran bunga berwarna terang dengan satu tema warna. Satu hal yang perlu diingat, untuk bermain dengan warna, jangan takut untuk melakukan pengulangan tema yang akhirnya dapat menjadi penyatu dari semua tema taman yang digunakan.
Untuk menghasilkan warna yang diinginkan, ada juga faktor lingkungan sekitar yang harus diperhatikan. Jika hanya berpatokan dengan satu faktor saja, keindahan yang akan dicapai hanya dapat dinikmati dalam waktu yang singkat, tetapi dengan melibatkan faktor lainnya, keindahan itu akan cukup lama dapat dinikmati. Diantaranya adalah memperhatikan kondisi cahaya, musim, dan umur tanaman atau elemen taman.
Jika menggunakan bunga sebagai unsur pemberi warna pada taman, ketersediaan cahaya sangat berpengaruh dengan lamanya bunga akan mekar. Perlu diperhatikan pula jenis bunga yang digunakan, apakah dia akan berbunga sepanjang tahun atau hanya pada waktu tertentu saja.
Keterkaitan ini juga berlaku pada musim dengan pancaran sinar matahari yang terjadi mulai pagi hingga sore hari pada daerah tersebut. Warna merah akan terlihat lebih pudar pada senja hari, tetapi warna putih justru akan terlihat lebih cerah. Tetapi pada pagi hari, warna merah akan terlihat lebih menyala. Hal ini juga terjadi pada tekstur permukaan yang halus akan lebih terang jika terpantulan cahaya terang dibandingkan dengan tekstur permukaan yang kasar, akan cenderung lebih gelap.
Selain itu, umur tanaman juga menjadi perhatian penting. Tanaman mempunyai siklus hidup yang mulai dari tanaman bibit, remaja, dewasa hingga tua. Umumnya semakin tua tanaman akan mengubah warna yang ada sehingga perubahan ini harus disadari dalam mendisain taman.
Dan terakhir adalah kesatuan dengan kondisi yang ada pada bangunan utamanya. Dengan adanya jendela dan pintu, keberadaan taman akan terekspos ke dalam ruangan maupun kondisi dalam ruangan akan terlihat dari taman. Tata cahaya yang digunakan pada bangunan dapat digunakan untuk menonjolkan bagian taman yang cantik. Selain itu, fungsi ruangan juga dapat mempengaruhi disain taman termasuk unsur warna yang menjadi bagian pada tema taman keseluruhan.
Secara keseluruhan, penggunaan warna pada taman merupakan proses trial and error terhadap kesan dan persepsi seseorang yang hendak dicapai. Tiap orang akan mempunyai penilaian yang berbeda. Untuk itu, langkah pertama yang dapat dilakukan sendiri adalah mulai mencobanya pada bagian atau sudut taman yang kecil lalu berkembang ke taman yang lebih luas. Bisa dimulai dengan penataan tanaman dalam pot sehingga mudah dipindahkan atau dengan penanaman langsung pada permukaan tanah. Selamat berkreasi.
Catatan:
1. Foto disini adalah koleksi pribadi.
2. Artikel ini pernah dimuat di Majalah Asri Vol.12 No.09, September 2011. Trims buat Mbak Viva dan Mbak Deniz yaa.. Sukses buat ASRI selalu.