Saturday, April 14, 2012

Penyebab Pohon Rusak Atau Mati



  • kegiatan vandalisme pengguna taman,
  • kekeringan,
  • salah dalam teknik penanaman,
  • kepadatan tanah,
  • kualitas bibit dari nurseri,
  • sumur/sumber air dalam tanah (waterlogging),
  • kerusakan akibat pemotong rumput/semak,
  • pemasangan tiang pancang pohon,
  • kesuburan tanah,
  • hama dan penyakit tanaman,
  • tingkat kandungan garam pada tanah,
  • dan lainnya

(Bradshaw, Hunt, and Walmsley, 1995).

Mengurangi Efek Racun Logam oleh Tanaman

Di jaman sekarang, kehidupan manusia sudah sangat sulit dipisahkan dengan unsur logam di dalamnya. Dimulai dari bahan baku pembuatan peralatan sehari-hari hingga proses pembuatan makanan. Bahkan saat tanaman sebagai sumber makanan tumbuh pada satu lahan, tidak terlepas dari unsur logam di dalam siklus pertumbuhannya.

Unsur Logam dalam Alam dan Pertanian

Secara natural, unsur logam tersedia di alam. Baik awalnya merupakan senyawa dalam bebatuan di kerak bumi, hingga proses evolusi dan erosi yang lama, unsur tersebut muncul di permukaan dan berinteraksi dengan makhluk hidup termasuk manusia.

Banyak manfaat dari kehadiran unsur logam ini, baik dalam proses metabolisme makhluk hidup termasuk manusia, hingga proses industri untuk barang-barang keperluan sehari-hari. Manfaat tersebut akan dapat dinikmati pada ambang batas yang aman bagi kesehatan. Unsur logam yang ada akan diuraikan kembali dengan proses alami menjadi senyawa yang tidak berbahaya bahkan berguna dalam proses berikutnya.

Tetapi jika sebuah kebutuhan sudah mulai diadakan lebih intensif, adanya usaha pemupukan dan pemberian pestisida yang berlebihan dalam pemenuhan target kebutuhan sumber makanan, akan mengakibatkan pergeseran kandungan unsur logam pada alam. Pergeseran ini yang akan mengakibatkan suatu area akan terakumulasi unsur logam yang makin lama melampaui tingkat keseimbangannya sehingga akan bersifat toksik dan merugikan makhluk hidup yang ada di dalam area tersebut. Selain itu, meningkatnya aktivitas industri di dalam negeri, juga menyumbang penyebab terjadinya dampak negatif pada makhluk hidup dan lingkungannya.

Sebenarnya, dari 109 unsur kimia yang kita kenal, terdapat 80 unsur yang tergolong sebagai unsur logam (Wahyu Widowati, dkk., 2008). Dan dari unsur logam berat tersebut, dibagi menjadi dua, yaitu logam berat essensial (Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan yang lainnya) yang dalam jumlah tertentu diperlukan mikroorganisme dan logam berat tidak essensial (Hg, Cb, Pb, Cr dan lainnya), yang manfaatnya belum dikaji lebih lanjut atau bahkan mempunyai sifat racun (toksik).

Unsur logam essensial akan berguna bagi makhluk hidup dalam jumlah tertentu. Salah satu contohnya adalah unsur Kobalt (Co) yang merupakan bagian dari Vitamin B12 (cyanokobalamin) yang satu sisi dapat mencegah gejala anemia, tetapi jika melebihi ambang batas yang diperlukan, akan mengakibatkan anemia akut. Begitu pula dengan unsur essensial lainnya yang mempunyai manfaat yang spesifik.

Pencemaran akan terjadi jika keberadaannya telah terakumulasi dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu yang cukup lama. Pada taman yang berada didekat dengan tempat tinggal, pencemaran dapat terjadi melalui udara, tanah, maupun air. Faktor penyebabnya dapat melalui udara (asap kendaraan bermotor atau asap pabrik), aliran air yang tercemar, atau lokasi yang berdekatan dengan lokasi tertentu yang menjadi sumber logam, seperti bekas area penambangan maupun pabrik industri.

Gejala toksik akan dirasakan saat unsur logam bersentuhan langsung dengan kulit atau luka hingga pada air minum dan bahan makanan yang kita makan. Gejala dapat terlihat langsung, seperti mual, muntah dan diare hingga penyakit yang cukup berat seperti kanker, tumor hingga kematian. Untuk memastikan jenis logam apa saja yang meracuni tubuh, dapat dilakukan pemeriksaan khusus pada laboratorium, baik dari jaringan kulit, kuku, rambut, darah, hingga air seni.

Jenis Logam: Sumber dan Gejala Toksik

Jenis Unsur Logam

Sumber yang Kemungkinan Ada di Taman

(Beberapa contoh utama)

Gejala Toksik

(gejala awal hingga kronis)

Arsen (Ar)

Pengawet kayu, bahan pembuatan pestisida, insektisida, herbisida, algisida, rodensida; bahan pupuk dan sterilan tanah (soil sterilant)

Arang, abu letusan gunung berapi, asap kebakaran hutan, dan lainnya.

Gejala awal seperti keracunan, meliputi mual, muntah, tenggorokan terasa terbakar, sakit perut, diare akut, mulut terasa kering dan berasa logam. Dapat menyebabkan kanker kulit, kanker paru-paru, dan kanker empedu hingga kematian.

Kadnium (Cd)

Sampah baterai bekas, kandungan air yang tercemar, keong air tawar yang tercemar, sisa pemupukan (pupuk fosfat), dan lainnya.

Gejala flu, lemah, letih, lesu, sakit kepala, menggigil, berkeringat, kanker paru-paru, kanker prostat, kerusakan ginjal, anemia, diskolorasi gigi, hingga kematian..

Kronium (Cr)

Bahan pengkilap logam, wood treatment, bahan cat, bahan pewarna gelas, bahan pembuatan keramik, dan lainnya.

Gangguan pencernaan, luka pada lambung, kerusakan ginjal, muntah, pendarahan, hingga menyebabkan kematian.

Timbal (Pb)

Sampah baterai bekas, bahan pembuatan kabel telepon/listrik, bahan formulasi penyambung pipa, bahan penyepuhan, pestisida, pengkilap bahan keramik, pewarna cat, dan lainnya.

Menghambat aktivitas enzim, anemia, epilepsi, kerusakan otak, kolik, konstipasi, keguguran, gangguan fungsi tiroid, dan fungsi ardrenal, sakit kepala, hingga gagal ginjal.

Merkuri (Hg)

Air hujan yang tercemar, pecahan bola lampu, limbah industri kertas dan lainnya.

Sakit pada perut, mual-mual, muntah disertai dengan darah, shock, hepatitis, kehilangan memori, halusinasi, penyakit saraf dan lainnya.

Nikel (Ni)

Sampah dari baterai, cd, pewarna cat, pelapis logam, stainless steel, air dan udara yang tercemar, dan lainnya.

Sakit kepala, mual, muntah, sakit dada disertai batuk, sakit lambung dan usus, demam, pneumonia, dan gejala lainnya.

Kobalt (Co)

Bahan campuran logam agar tahan panas, alat pemotong, bahan pengering cat, pembuatan keramik, kaca, plastik, dan lainnya.

Anemia, gangguan sistem saraf, kehilangan berat badan, toksisitas otot jantung, batuk, nafas pendek, kulit kering dan bengkak, sakit lambung dan gejala lainnya.

Tembaga (Cu)

Bahan pestisida, bahan pembuatan peralatan dapur/panci, pipa, pewarna kuningan, pengawet kayu, dan lainnya.

Gangguan neurologis, kerusakan oragan paru-paru, hati, dan pankreas, menurunkan fertilitas, kehausan, muntah, diare, hingga kematian.

Besi (Fe)

Bahan pembuatan baja, pelapis stainless steel, bahan pembuatan skyscraper, furniture dan peralatan taman, dan lainnya.

Jika berlebih akan mengakibatkan rusak organ pankreas, otot jantung, ginjal, diare, kanker hati, muntah, gangguan pencernaan, dan lainnya hingga menyebabkan penyakit yang lebih berat lagi.

Mangan (Mn)

Bahan stainless steel, cat pada kaca, varnishes, bahan pupuk, keramik, bahan pembuat korek api, bahan penyambung logam, hingga lainnya.

Gangguan sistem saraf pusat, kelelahan, kaki kaku kram, pneumonia, impoten, skikofrenia, sakit kepala, insomnia, mengakibatkan tumor, gangguan metabolisme, hingga gejala lainnya.

Molibdenum (Mo)

Bahan pewarna, besi dan baja, cairan oli dan bahan bakar lainnya, tanah bekas tambang, dan lainnya

Gejala keracunan pada umumnya, tubuh lemah, bintik merah pada kulit, menurunnya sel darah putih, anemia, gout, dan gejala lainnya.

Selenium (Se)

Bahan tahan karat, produk karet, solar cells, fungisida, obat hewan, lem, resin, asphalt, minyak pelumas, kaca dan lainnya

Menggigil/tremor, kelelahan, rambut rontok, kuku lepas, mati rasa, kulit pucat, gangguan alat pencernaan dan nafas, gangguan hati dan empedu, sakit pinggang, dan lainnya.

Seng (Zn)

Pencegah karat besi, sampah sisa baterai, bahan kuningan dan logam, pelapis cat, bahan pengawet kayu, dan bahan lainnya.

Kelebihan akan mengakibatkan gangguan alat pencernaan dan diare akut. Sedangkan kekurangan akan mengakibatkan rambut rontok, impotensi, kehilangan nafsu makan, gangguan daya tahan tubuh, dan masalah kulit.

Sumber: Widowati, Wahyu., Astiana Sastiono, Raymond Jusuf. 2008. Efek Toksik Logam. Penerbit Andi Yogyakarta., 15-327.

Ambang batas aman merupakan satuan maksimum bagi sebuah unsur logam pada suatu tempat baik diukur pada udara, tanah, air, hingga ketersediaannya pada jaringan makhluk hidup yang ada di area tersebut. Sumber informasinya akan beragam dan bervariasi sesuai dengan lembaga yang dipilih (BAPEDAL, The Environmental Protection Agency (EPA); World Health Organization (WHO) atau lainnya) dan sesuai dengan lokasi keberadaannya. Hal ini akan terkait dari kondisi kualitas lingkungan dan musim yang ada.

Peran Tanaman dalam Fitoremederasi

Peranan tanaman dalam membantu masalah pencemaran sudah tidak asing lagi. Dimulai dari penyerap polusi, juga sebagai penghasil oksigen, penyerap karbondioksida, hingga pemberi zat organik pada tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.

Dalam pengembangan taman perkotaan atau urban, penggunaan lebih banyak jenis tanaman Rehabilitasi Taman Hutan juga sangat bermanfaat untuk menyerap polusi udara. Jenis tanaman yang dimaksud adalah Felicium (Filicium decipiens), Mahoni (Swietenia mahagoni), Kenari (Cabarium commune), Salam (Syzygium polyanthum), Anting-anting (Elaeocarpus grandiforus), Puring (Codiaeum variegatum), Nusa Indah (Mussaenda sp.), Soka (Ixora japonica), Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), Pohon Angsana (Pterocarpus indicus), Waru (Hibiscus thiliensis), dan Asam Londo. Jenis-jenis tanaman tersebut mampu mengakumulasi logam berat seperti Tembaga/Cu, Seng/Zn, Kadnium/Cd, Timbal/Pb, dan Mangan/Mn.

Di dalam ilmu teknik lingkungan telah lama dikenal istilah Fitoremederasi (Phytoremediation) yang bermakna kemampuan tanaman sebagai pembersih area dari zat penyebab pencemaran. Teknik cukup terkenal karena selain murah biayanya, akan lebih atraktif dan efisien. Dengan menggunakan kemampuan natural tanaman untuk menyerap zat berbahaya ke dalam jaringan tumbuhnya (Hemen Sarma, 2010).

Ada sekitar 400 jenis tanaman yang telah diketahui mempunyai kemampuan alami tersebut. Contohnya saja tanaman Mustard/Sejenis Sawi (Brassica juncea dan Brassica carinata) yang efektif untuk menyerap logam Kronium (Cr) dan Timah (Ni).

Berikut jenis tanaman yang cukup popular dalam proses Fitoremederasi.

Contoh Beberapa Tanaman dan Logam yang Diserap

Nama Ilmiah Tanaman

Unsur Logam

Alyssum wulfenianum

Ni

Azolla pinnata, lemna minor

Cu, Cr

Brassica juncea

Cu, Ni

Arabiadopsis hallerii

Cd

Pteris vittata

Cu, Ni, Zn

Psychortria douarrei

Ni

Pelargonium sp.

Cd

Thlaspi caerulescens

Zn, Cd, Ni

Arabidopsis halleri

Cd

Amanita muscaria

Hg

Arabis gemmifera

Cd, Zn

Pistia stratiotes

Ag, Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb, Zn

Piptathertan miliacetall

Pb

Spartina plants

Hg

Astragulus bisulcatus, Brassica Juncea

Se

Sedum alfredii

Cd

H. annuus

Pb

H. indicus

Pb

Sesbania drummondi

Pb

Lemna gibba

As

Pteris vittata

As

Sedum alfredii

Pb/Zn

Thlaspi caerulescens

Zn, Pb, Zn, Cd

Chengiopanax sciadohylloides

Mn

Tamarix smyrnesis

Cd

P. griffithii

Cd, Zn

Brassica napus

Cd

Arabidopsis thaliana

Zn, Cd

Crotalaria juncea

Ni, Cr

Cynodon dactylon

Ni, Cr

Rorippa globosa

Cd

Sumber: Sarma, H., 2011. Metal Hyperaccumulation in Plants: A Review Focusing on Phytoremediation Technology. J. Environ. Sci. Technol., 4: 118-138. http://scialert.net/abstract/?doi=jest.2011.118.138

Dalam berbagai penelitian di dalam negeri, ada beberapa tanaman tropis yang cukup baik dalam kemampuan fitoremederasi. Seperti Pohon Api-api (Avicennia marina) yang mempunyai kemampuan mengakumulasi logam berat yang tinggi. Selain itu disusul Pohon Bakau (Rhizophora mucronata) yang sangat efektif untuk mengakumulasi logam Tembaga (Cu), Mangan (Mn), dan Seng (Zn).

Penggunaan beberapa jenis tanaman ini telah cukup banyak diterapkan. Baik sebagai alat pereduksi pencemaran air, tanah, maupun udara. Tekniknya pun bermacam-macam, dapat sebagai hutan lindung, penggunaan teknik filtrasi air limbah, hingga sekelas taman rumah tinggal pun, dapat disiasati dengan penataan yang memberikan nilai tambah bagi pemilik rumah. Dapat sebagai tanaman pagar untuk jenis tanaman Kembang Sepatu, atau sebagai barrier dengan menggunakan taman vertikal untuk menyerap dan menahan polusi udara dari jalan umum.

Wasdapa, Jeli, dan Cermat Dalam Berkebun

Walau ukuran taman yang ada berukuran kecil, tingkat kewaspadaan tetaplah dijaga. Karena efek yang dirasakan merupakan akumulasi dari jangka yang cukup lama. Untuk itu diperlukan informasi yang akurat, seperti sejarah tanah yang dimiliki dan kondisi serta kualitas lingkungan disekitarnya. Akan menjadi bahan pertimbangan apakah tanah tersebut berdekatan atau bekas tambang, apakah lokasinya berdekatan dengan pabrik yang sedang aktif, hingga laporan laboratorium terhadap kadar logam pada air yang digunakan sehari-hari. Bagi pengguna air tanah untuk minum dan memasak, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium agar mengetahui secara pasti apakah aman untuk di konsumsi sehari-hari.

Sikap jeli juga diperlukan bagi pemilik taman untuk melihat gejala awal dari keberadaan logam dan jumlahnya hingga gejala awal dari racun yang telah masuk ke dalam tubuh. Selain menjaga agar tetap bersih dan sehat, untuk ketahanan tubuh, dapat pula direncanakan satu waktu untuk melakukan detokfikasi pada tubuh secara rutin. Mulai memilih apa saja yang digunakan atau dikonsumsi merupakan langkah bijaksana bagi kesehatan. Ada baiknya untuk mulai mengkombinakan bahan makanan organik pada menu sehari-hari.

Sikap cermat dalam berkebun juga dilakukan untuk menekan timbulnya pencemaran, contohnya saja dengan melakukan pemupukan dan penggunaan pestisida secara efektif dan efisien. Selain itu penggunaan bahan organik untuk kedua kegiatan tersebut sangat disarankan untuk dilakukan. Memilih untuk menggunakan peralatan berkebun dan furniture taman dengan bahan yang aman serta alami juga merupakan contoh kegiatan cermat lainnya.

Banyak hal yang alam telah berikan kepada kehidupan manusia. Oleh karena itu, mari lestarikan lingkungan di sekitar kita.

Sumber:

Thomas H. Russ. Site Planning and Design Handbook. 2002. McGraw-Hill Companies. USA. 433(363).

Sarma, H., 2011. Metal Hyperaccumulation in Plants: A Review Focusing on Phytoremediation Technology. J. Environ. Sci. Technol., 4: 118-138. http://scialert.net/abstract/?doi=jest.2011.118.138

Widowati, Wahyu., Astiana Sastiono, Raymond Jusuf. 2008. Efek Toksik Logam. Penerbit Andi Yogyakarta., 15-327.


Catatan:

Artikel ini pernah dimuat dalam Majalah Idea Garden. Trims buat Mbak Titiek yaa...

Apa itu Produksi Bersih | Clean Production ?

Produksi bersih atau clean production merupakan sebuah usaha industri untuk meniru siklus alam dengan memanfaatkan kembali energi dan material. Hal ini disebabkan banyak fakta yang menyebutkan bahwa proses industri merupakan penyebab polusi yang paling beracun.

Prinsip dasar bekerja dengan siklus alam adalah tidak ada yang sia-sia karena segala sesuatu mempunyai manfaat dan tujuan. Siklus yang bekerja akan menyerupai lingkaran yang proses tersebut akan berulang terus menerus dan saling bergantung untuk tiap elemen menyusunnya. Jika ada satu saja yang berubah, alam akan bergerak untuk mencari keseimbangan baginya untuk menyangga semua kehidupan di dalamnya.

Langkah pertama yang dapat dilakukan dalam usaha produk bersih adalah dengan melakukan pengumpulan kembali sampah atau limbah yang dihasilkan. Jika limbah yang digunakan tidak dapat didaurulang, maka harus dibuang dengan aman dan mengurangi pemakaian hingga berhenti menggunakannya. Langkah lebih lanjut adalah dengan menggunakan sumber daya yang dapat terbarukan dan aman bagi lingkungan serta manusia sebagai konsumen.

Prinsip utamanya adalah dengan menggunakan lebih sedikit sumber daya, mendaur-ulangnya, dan menggunakan kembali apa yang mereka gunakan. Proses industri yang sustainable dapat mengurangi kerusakan yang akan timbul pada kesehatan lingkungan.

Catatan:

Sumber dan beberapa kutipan dari Buku Panduan Masyarakat untuk Kesehatan Lingkungan, yang disusun oleh Hesperian, Yayasan Tambuhak Sinta, dan didukung oleh the Ford Foundation (Oktober 2009). Tujuan pengutipan adalah untuk mensosialisasikan informasi dan tidak melakukan tindakan pengambilan keuntungan secara material dari tulisan ini.

Menjadi Lebih Kritis dan Lebih Perduli



Tidak ada yang salah untuk menjadi lebih kritis dan lebih perduli untuk hal yang ada di depan mata kita. Contohnya saja dengan penggunaan styrofoam dalam kemasan makanan. Hal ini awalnya terjadi saat aku memposting sebuah foto sungai yang permukaan airnya hampir tertutupi sampah Styrofoam. Lalu kakak kelasku ada yang bertanya, bagaimana dengan produk kemasan yang dipakai salah satu makanan Jepang cepat saji yang telah memberikan logo aman bagi lingkungan? Karena penasaran, akhirnya kuhabiskan beberapa waktu sore hari ini untuk menelaah informasi lebih lanjut mengenai bioplastik ini.

Setelah beberapa saat, terdapat banyak informasi mengenai sang bioplastik ini. Iseng punya jari-jari kritis ternyata website sang produsen pembuat kemasan yang dibuat tahun 2010 itu tidak ada info lebih lanjut selain masih dalam pengembangan tanpa ada informasi lebih detail. Hanya ada tulisan yang memberitahukan bahwa plastic ini dapat terurai beberapa tahun, dan ada catatan dibawahnya bahwa hal itu terjadi tergantung dari panas, tingkat intensitas cahaya matahari dan kelembaban. Cukupkah percaya hanya dengan ini?

Untukku, tentu saja tidak! Akhirnya aku kembali mencari informasi lebih lanjut mengenai bioplastik ini. Hingga pada satu ulasan website greenliving (http://www.greenlivingonline.com/article/truth-about-bioplastics) yang menerangkan bahwa jangan mudah percaya dengan apa kata tulisan pada produknya. Tetap saja banyak kondisi external yang dapat menjadi penghambat dari proses tersebut. Terlebih lagi, menurutku, sesuatu yang diciptakan itu, termasuk energi yang terkandung dalam satu benda, tidak dapat hilang begitu saja tanpa berubah menjadi sesuatu materi lain. Dengan catatan, tetap saja produk itu perlu satu proses untuk daur ulang.

Bisa jadi, peletakan logo tersebut adalah sebuah strategi marketing sebuah perusahaan dengan mengambil hati konsumen dengan logo ramah lingkungannnya. Sejauh apa kontribusi perusahaan, dengan konteks ini sang rumah makan cepat saji tersebut, untuk membantu proses daur ulang kotak makanan yang mereka gunakan? Terlebih lagi jika masih dengan mudahnya kita melihat sampah dan sisa bungkusan tersebut dibuang tercampur dengan sampah lainnya atau bahkan terlihat di sebuah sungai atau sudut yang jauh dari kategori tempat sampah yang akan didaur ulang?

Jadi, jangan cepat percaya dari sebuah logo ramah lingkungan. Jadilah lebih kritis atas apa yang ada didepan kita dan menjadi lebih perduli untuk memulai gaya hidup yang lebih ramah terhadap alam. Bukan mengikuti tren yang ada, tetapi perduli untuk membantu bumi tetap menjadi tempat hidup yang aman dan nyaman bagi kita semua hingga anak cucu.

Mengutip sebuah kalimat dalam buku Panduan Masyarakat untuk Kesehatan Lingkungan yang dikeluarkan oleh Hesperian, “Semua yang berasal dari bumi harus dikembalikan ke bumi, dan semua yang berasal dari pabrik harus dikembalikan ke pabrik”.

Friday, April 6, 2012

Warna: Identitas pada Sebuah Taman

Warna dalam taman pada umumnya tergantung dari selera dari pemilik taman. Keterampilan dan pengetahuan dari disainernya yang akan menginterpretasikannya ke dalam disain yang akan dibuat. Tetapi tidak ada salahnya kita sedikit mengetahui apa makna dan bagaimana dibalik sebuah warna yang ada dalam taman.


Warna dan Sejuta Maknanya

Warna dalam taman sering dikaitkan dengan hubungan keharmonisan dari semua elemen yang ada. Warna, salah satu elemen disain yang menjadi daya tarik pertama saat memasuki sebuah taman. Sebuah warna akan menghasilkan sebuah kesan bagi siapa saja yang melihatnya.

Kehadiran warna bukanlah sesuatu yang benar atau tidak benar. Warna dalam sebuah disain mempunyai peranan tertentu terhadap keberadaan sesuatu yang akan mempengaruhi baik dari sisi fisik, emosional, mental, maupun spiritual seseorang. Sebuah warna akan memberikan informasi dan efek yang ditimbulkannya melebihi apa yang dikira sebelumnya, seperti menggairahkan atau membuat tekanan, konstruktif atau merusak, atraktif atau bahkan bersifat menolak.

Kadang warna menjadi sebuah faktor yang digunakan untuk mendeskripsikan sensasi, emosi dan situasi. Dan warna dapat merubah suasana hati menjadi apa yang diinginkan. Dengan kombinasi tertentu dapat memberi kesan semangat atau bahkan kombinasi lainnya dapat memberikan kesan melembutkan atau menenangkan.

Warna juga dapat menjadi alat terapi untuk beberapa gangguan kesehatan yang sering diderita. Kesan yang menenangkan dapat memberikan sinyal rileks bagi pikiran yang sedang kalut atau penuh dengan tekanan. Atau kesan semangat yang akan memberikan efek positif bagi pikiran dan tubuh seseorang. Dengan kondisi jiwa yang sehat diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang dan memperbaiki kesehatannya.

Selain itu warna juga menjadi simbol dari karakter seseorang atau pemiliknya. Contohnya adalah warna yang terang akan mencerminkan sifat yang selalu bersemangat, riang, dan aktif. Warnanya yang gelap akan cenderung mencerminkan sifat yang lebih tenang, teliti, dan dingin.

Warna Alam pada Tanaman

Kehadiran warna dalam taman didapat dari banyak hal. Selain dari kehadiran tanaman dan bunga, kehadiran elemen taman lainnya juga dapat menambah aksen warna yang perlu diperhitungkan.

Tanaman dalam taman hadir mulai dari tanaman penutup tanah, semak, pohon hingga rumput. Daun sebagai bagian yang dominan akan berwarna hijau dengan berbagai macam tingkatannya. Dimulai dengan hijau muda pada daun baru hingga warna hijau tua yang gelap pada daun dewasa. Sepanjang interval warna tersebut juga dapat terkombinasikan dengan warna kuning atau putih pada daun yang belakangan ini menjadi tren di kalangan dunia tanaman hias. Selain warna hijau, daun juga dapat mempunyai warna lain seperti warna merah, merah atau ungu gelap dan warna lainnya.

Batang atau ranting tanaman juga dapat diekspos lebih untuk menonjolkan kesan yang lebih dramatis. Karakter yang unik dan kuat yang didapat dari bentuk batang dapat ditonjolkan dalam satu kesatuan taman. Karakter ini akan diperkuat dengan warna cenderung gelap seperti coklat hingga coklat tua kehitaman. Warna lain yang cenderung terang juga dapat menjadi pilihan.

Bunga yang hadir dengan berbagai jenis warna yang akan menjadi penentu aksen warna yang akan diekspos. Dimulai dari warna kuning, merah muda, merah, merah tua, orange, putih, ungu, biru hingga warna campuran dalam satu bunga. Selain warna, bentuk kelopaknya juga akan turut memperkuat dari kesan warna yang ada. Baik itu berupa kelopak bunga yang besar, kecil, lonjong panjang, keriting, hingga bentuk spesifik seperti terompet. Kelopak bunga yang besar dengan warna yang terang akan lebih memberikan kesan dramatis dari pada kelopak bunga kecil yang lebih memberikan kesan lembut.

Elemen Taman yang Penuh Warna

Warna pada elemen lainnya yang ada di dalam sebuah ruang taman juga perlu diperhitungkan. Ruang taman yang terdiri dari ruang alas, dinding dan langit-langit, akan menjadi satu kesatuan dengan elemen taman penyusunnya. Ruang alas akan terkait dengan kehadiran rumput atau material penutup tanah lainnya, seperti kerikil, keramik, batu alam dan lainnya. Ruang dinding akan terkait pada warna pada cat atau material yang digunakan untuk bidang vertikal, termasuk pagar tanaman atau pagar dengan jenis material alami atau buatan lainnya. Dan terakhir, bahan atap akan menjadi penentu dari kesatuan keseluruhan.

Keberadaan kolam air juga dapat mempertegas warna langit yang ada diatasnya. Jika itu sebuah langit luas yang berwarna biru, permukaan air dapat memberikan aksen warna biru pada taman. Tetapi perlu diingat bahwa warna biru pada langit akan sangat tergantung pada iklim yang sedang berlangsung dan intensitas sinar matahari yang ada. Untuk itulah diperlukan kejelian disainer taman untuk menganalisis kondisi alam terhadap disain taman yang dibuatnya.

Furniture taman sebagai pengisi ruang juga merupakan faktor yang juga tidak bisa dipisahkan. Jenisnya akan bermacam-macam tergantung pilihan dari tema taman yang ada. Berbagai macam bangku taman, patung, material air mancur, hingga batu alam sebagai penambah aksen alami juga menjadi perhatian yang cukup detail. Warna yang digunakan juga dapat seirama dengan warna taman keseluruhan atau mau menggunakan warna yang mencolok untuk memberikan kesan kontras.

Seperti yang terjadi pada tanaman, tekstur material yang ada juga menjadi penentu kesan secara keseluruhan. Kesan dari sebuah benda yang halus dan rata akan berbeda dengan tekstur yang bergelombang. Ditambah dengan kehadiran warna, kesan keseluruhan dapat lengkap dirasakan oleh siapa saja yang melihatnya. Semua bagian itu akan membentuk satu kesatuan kesan bersama-sama dengan keberadaan tanaman.

Hal ini seperti yang didapat dari sebuah contoh sudut taman yang akan terkesan alami. Sudut yang dibentuk dari dinding yang mengekspos batu bata yang diberikan aksen warna putih pada ruang diantara batu bata. Lalu atapnya yang berwarna abu-abu, dengan kusen pintu kayu yang berwarna kayu coklat kekuningan dan dihiasi dengan bangku rotan klasik. Bidang alasnya digunakan lantai dengan batuan alami yang berwarna abu-abu sedikit tua. Pada atap dirambati dengan tanaman bunga berwarna ungu terang (contohnya dari family Verbena, Petrea volubilis) dan diatas meja terdapat sebuah tanaman dengan bunga putih berkelopak besar dan pot terra cotta dengan warna coklat pastelnya yang khas. Kesan ini akan diperkuat dengan pancaran sinar senja dan pantulan sinar lampu agak kekuningan yang hangat dari dalam ruangan. Keseluruhan dari gambaran sudut teras ini akan membuat kesan yang nyaman dan menenangkan.

Kombinasi Warna Terang dan Gelap

Untuk menerapkan warna pada taman umumnya tergantung pada selera dari pemilik taman. Ada juga yang menyesuaikan dengan tema dan fungsi bangunan secara keseluruhan. Bahkan ada juga yang menggunakan satu tema khusus sesuai dengan apa yang diinginkan, seperti contohnya tema Natal yang sarat dengan warna merah dan putih atau tema musim gugur di Jepang dengan dominan warna merah muda sebagai pengganti bunga Sakura.

Umumnya di dalam taman, ada dua tema warna utama yang digunakan, yaitu tema warna harmoni dan tema kontras. Dalam sebuah lingkaran warna, warna harmoni merupakan kombinasi warna yang terdapat saling berdekatan dimulai dari kuning, orange, merah, ungu, biru, hijau, hitam dan kembali ke kuning. Sedangkan kontras merupakan kombinasi warna yang berseberangan atau tidak berdekatan, seperti warna hijau dengan merah, biru dan orange, dan lainnya. Dengan melihat jenis warna primer, sekunder hingga tersier, kombinasi warna dapat dilakukan seusai dengan selera dan tema taman yang akan dibuat.

Selain itu, dikenal juga warna terang dan warna gelap. Yang termasuk warna terang adalah merah, merah muda, orange dan kuning. Warna terang akan memberikan kesan bersemangat dan aktif. Untuk warna gelap, termasuk biru hingga ungu, akan cenderung mempunyai sifat lembut dan menenangkan. Penggunaan warna-warna lainnya akan mengikuti kearah mana arah pergerakannya dalam lingkaran warna, apakah cenderung kearah terang atau gelap.

Perlu diingat bahwa dalam taman, warna hijau merupakan warna yang cukup dominan sehingga pemilihan kombinasi warna yang akan digunakan haruslah memperhitungkan rasa dari hasil kombinasi warna keseluruhan. Selain itu harus menyadari bahwa warna hijau merupakan warna dasar atau warna dominan yang mempunyai sifat cenderung dingin. Warna hijau juga baik sebagai warna transisi dalam sebuah kombinasi warna.

Warna hijau sendiri merupakan campuran harmonis dari warna biru dan kuning yang mempunyai kesan alami, menenangkan hati, dan mendorong kreatifitas. Dalam ilmu terapi warna (Chromotherapy), warna hijau ini akan berhubungan dengan kesehatan di seputar rongga dada, meliputi organ pernafasan dan jantung. Warna hijau juga akan melancarkan peredaran darah dan membantu untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.

Dalam melakukan kombinasi warna, disarankan untuk menggunakan sedikit warna atau setidaknya 2-3 jenis warna, untuk menghindari kesan menumpuk dan tidak beraturan. Terlalu banyak warna, terutama warna kontras akan membuat kesan warna yang dituju akan menjadi bias dan tidak fokus. Hanya dengan keterampilan dan pengalaman, kombinasi yang harmonis akan mudah di dapat.

Contohnya saja pada flower beds, umumnya warna gelap diletakkan pada bagian belakang dan warna terang akan diletakkan di depan untuk memberikan kesan lebih luas. Lalu untuk fungsi sebagai pengarah jalan, dapat ditempatkan jajaran bunga berwarna terang dengan satu tema warna. Satu hal yang perlu diingat, untuk bermain dengan warna, jangan takut untuk melakukan pengulangan tema yang akhirnya dapat menjadi penyatu dari semua tema taman yang digunakan.

Untuk menghasilkan warna yang diinginkan, ada juga faktor lingkungan sekitar yang harus diperhatikan. Jika hanya berpatokan dengan satu faktor saja, keindahan yang akan dicapai hanya dapat dinikmati dalam waktu yang singkat, tetapi dengan melibatkan faktor lainnya, keindahan itu akan cukup lama dapat dinikmati. Diantaranya adalah memperhatikan kondisi cahaya, musim, dan umur tanaman atau elemen taman.

Jika menggunakan bunga sebagai unsur pemberi warna pada taman, ketersediaan cahaya sangat berpengaruh dengan lamanya bunga akan mekar. Perlu diperhatikan pula jenis bunga yang digunakan, apakah dia akan berbunga sepanjang tahun atau hanya pada waktu tertentu saja.

Keterkaitan ini juga berlaku pada musim dengan pancaran sinar matahari yang terjadi mulai pagi hingga sore hari pada daerah tersebut. Warna merah akan terlihat lebih pudar pada senja hari, tetapi warna putih justru akan terlihat lebih cerah. Tetapi pada pagi hari, warna merah akan terlihat lebih menyala. Hal ini juga terjadi pada tekstur permukaan yang halus akan lebih terang jika terpantulan cahaya terang dibandingkan dengan tekstur permukaan yang kasar, akan cenderung lebih gelap.

Selain itu, umur tanaman juga menjadi perhatian penting. Tanaman mempunyai siklus hidup yang mulai dari tanaman bibit, remaja, dewasa hingga tua. Umumnya semakin tua tanaman akan mengubah warna yang ada sehingga perubahan ini harus disadari dalam mendisain taman.

Dan terakhir adalah kesatuan dengan kondisi yang ada pada bangunan utamanya. Dengan adanya jendela dan pintu, keberadaan taman akan terekspos ke dalam ruangan maupun kondisi dalam ruangan akan terlihat dari taman. Tata cahaya yang digunakan pada bangunan dapat digunakan untuk menonjolkan bagian taman yang cantik. Selain itu, fungsi ruangan juga dapat mempengaruhi disain taman termasuk unsur warna yang menjadi bagian pada tema taman keseluruhan.

Secara keseluruhan, penggunaan warna pada taman merupakan proses trial and error terhadap kesan dan persepsi seseorang yang hendak dicapai. Tiap orang akan mempunyai penilaian yang berbeda. Untuk itu, langkah pertama yang dapat dilakukan sendiri adalah mulai mencobanya pada bagian atau sudut taman yang kecil lalu berkembang ke taman yang lebih luas. Bisa dimulai dengan penataan tanaman dalam pot sehingga mudah dipindahkan atau dengan penanaman langsung pada permukaan tanah. Selamat berkreasi.


Catatan:

1. Foto disini adalah koleksi pribadi.

2. Artikel ini pernah dimuat di Majalah Asri Vol.12 No.09, September 2011. Trims buat Mbak Viva dan Mbak Deniz yaa.. Sukses buat ASRI selalu.