Thursday, January 1, 2009

Poinsettia: Memeriahkan Natal Penuh Kasih


Natal sebentar lagi akan tiba. Suasana penuh kasih akan semakin meriah jika kita menempatkan sesuatu yang cerah sebagai ornament hiasan ruangan. Salah satu yang popular digunakan adalah tanaman Poinsettia atau yang banyak dikenal sebagai Kastuba. Warnanya yang cerah seakan meningkatkan spirit Natal yang tersirat.

Tradisi Natal dan Poinsettia

Tanaman Poinsettia identik dengan perayaan Natal. Simak saja di penjual tanaman hias di dekat lingkungan rumah Anda di bulan-bulan November dan Desember, beberapa tanaman akan secara khusus dipajang untuk menyambut akhir tahun. Salah satunya tanaman Poinsettia yang akan terlihat mencolok dengan warna merah menyalanya. Umumnya tanaman ini dijual dalam bentuk persatuan pot dengan ukuran 20-30 cm.

Konon, Poinsettia dahulunya merupakan sebuah persembahan tulus dari seorang anak perempuan yang miskin untuk gerejanya dalam rangka merayakan Hari Natal. Dengan menempatkannya didekat altar, semarak warna merahnya seakan menyatukan semangat penuh kasih di hari yang berbahagia tersebut. Semenjak itu, tanaman ini menjadi hiasan favorit dalam setiap perayaan Natal, bahkan di Amerika Serikat terdapat Hari Poinsettia yang dirayakan setiap tanggal 12 Desember setiap tahunnya.

Sekilas tentang Poinsettia

Berdasarkan klasifikasi tanaman, nama ilmiahnya adalah Euphorbia pulcherrima, atau yang biasa disebut dengan Kastuba. Nama Poinsettia itu sendiri diberikan atas jasa usaha Joel Roberts Poinsett, duta besar pertama Amerika untuk Mexico, untuk memperkenalkan tanaman ini ke Amerika pada tahun 1825. Setelah tanaman ini disukai, banyak nursery yang belomba-lomba untuk memperbanyaknya hingga Amerika dikenal sebagai produsen besar tanaman ini dan diekspor ke luar negeri.

Dengan kondisi lingkungan yang ideal, tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 m. Tetapi tanaman ini umunya ditemukan sebagai pohon kecil atau semak yang tingginya berkisar dari 0,5 – 2 meter. Karakter daun dewasa akan berbentuk oval, berukuran sekitar 7-16 cm dan berwarna hijau tua. Daun mudanya akan berbentuk lebih kecil dan mempunyai warna cerah yang sering disebut sebagai bunga oleh orang yang memandangnya. Warna cerah yang telah ada di dominasi oleh warna merah, lalu dengan hasil hybrida, di dapat pula daun muda yang berwarna pink, hijau muda, peach dan kuning.

Selalu Tampil Cantik

Saat berada di penjual tanaman hias, siapa yang tidak tergoda dengan merahnya daun muda Kastuba ini. Tetapi sering kali setelah daun merah tersebut dewasa dan menjadi hijau, daun muda yang tumbuh tidak menjadi merah kembali. Karena memang, karena hanya nursery yang bisa membuat tanaman ini tetap merah dengan teknik pemeliharan tertentu.

Sebenarnya tanaman ini merupakan tanaman subtropikal yang akan tumbuh optimum pada ketinggian 600m dpl dan suhu yang sejuk. Dengan menempatkannya pada daerah yang cukup sinar matahari pagi tetapi tidak langsung panas di siang hari, penyiraman yang cukup serta pemupukan yang tepat sebenarnya cukup untuk pemeliharaan agar tanaman tetap tumbuh dengan baik. Tetapi untuk membuat daun menjadi merah lagi, perlu teknik khusus.

Di nursery, saat perbanyakannya, untuk memerahkan daun digunakan teknik menempatknya pada ruangan yang sejuk dan gelap setidaknya selama dua bulan sebelum dilepas di pasar jual beli. Penyiramannya pun harus diperhatikan jangan langsung mengenai tanaman. Air dapat langsung disiram ke media dan dijaga jangan sampai ada yang menggenang dan terkurung lama di media yang akan menyebabkan lembab yang berlebihan. Pastikan aliran udara tetap terjaga dengan baik.

Teknik sederhananya adalah dengan menyungkup tanaman dengan plastik gelap. Yang penting adalah saat penyungkupan, area sungkup jangan terlalu sempit dan tidak ada udara yang masuk, hal ini akan membuat tanaman mudah menjadi layu dan daun berguguran. Letakkan tanaman di tempat yang sejuk dan gelap.

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah walau tanaman ini mempunyai potensi sebagai tanaman herbal, untuk beberapa kasus, getah tanaman ini dapat bersifat racun pada dosis tertentu. Untuk beberapa orang yang peka, jika kulitnya langsung terkena getah tanaman ini, akan menyebabkan iritasi kulit seperti panas dan gatal-gatal. Dan jika daun ini termakan, biasanya dapat menyebabkan tenggorokan terasa gatal, dehidrasi, susah bernafas hingga gangguan pencernaan. Oleh karena itu, jika Anda terkena getah pada kulit, maka cepat-cepatlah dibasuh dengan sabun dan air. Dan apabila tertelan, segeralah minum air putih yang cukup banyak dan sebaiknya segeralah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan.

Selamat merayakan Hari Natal.
Sumber foto: Koleksi Pribadi

Sekolah Hijau

Sadar atau tidak disadari, kesadaran untuk menghadirkan taman yang asri di area sekolah, semakin banyak dilirik oleh pihak pengelola sekolah. Kehadiran taman yang cantik dipandang mata tersebut semakin membuat suasana nyaman bagi penghuni sekolah, baik staf pengajar maupun murid. Dengan suasana nyaman tersebut, kegiatan belajar dan mengajar akan semakin menyenangkan.

Taman Asri

Elemen taman yang menjadi primadona belakangan ini adalah kehadiran elemen air yang asri. Kehadirannya baik berupa kolam dengan berbagai ukuran hingga air terjun dan air mancur kecil. Dengan disain taman keseluruhan, kehadiran taman air tersebut membuat suasana sekolah semakin sejuk.

Jenis tanaman yang ada juga semakin beragam. Dulunya yang hanya terfokus untuk penghijauan sekolah saja, tanaman dengan banyak warna mulai hadir memeriahkan suasana sekolah. Bahkan untuk tanaman hias popular yang memeriahkan pasar tanaman hias seperti jenis tanaman Puring, Sri Rejeki, Euphorbia hingga Anthurium pun tidak ketinggalan untuk mengambil bagian.

Tanaman Obat Keluarga

Selain itu, tanaman obat keluarga juga tidak ketinggalan. Jenis toga yang sering ditemui adalah jenis tanaman Kumis Kucing, Jahe-jahean, Buah Dewa dan lain sebagainya. Penanamannya juga dapat dilakukan di lahan taman sekolah atau di area khusus seperti greenhouse atau di dalam wadah tertentu.

Tujuan dari kehadiran tanaman tersebut, siswa diharapkan dapat mengenal jenis tanaman tersebut beserta kegunaannya dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengelolaan Sampah dan Pembuatan Kompos Sederhana

Umumnya, sistem pengelolaan sampah dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh sampah dan menunggu petugas pembuangan sampah kota untuk membuangnya ke tempat penampungan terdekat. Beberapa bagian sampah ada juga yang dikumpulkan dan dibakar.


Lambat laun, sekarang mulai dilakukan pemisahan sampah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik meliputi sampah daun, sisa makanan dan lainnya. Sampah anorganik meliputi plastik, logam, dan lainnya. Untuk sampah organik, penanganan selanjutnya dilakukan pembuatan kompos sederhana. Hasilnya dapat digunakan di area sekolah.

Untuk pemeliharaan, diserahkan sepenuhnya oleh pihak pengelola gedung sekolah, tetapi tidak sedikit sekolah yang melibatkan murid-muridnya untuk menjaga keindahan sekolah, terutama dengan menjaga kebersihan.

Jadi, taman dapat dihadirkan dimanapun. Fungsi yang dihadirkan pun juga tergantung tujuan yang ingin diraih, bahkan untuk lingkup lingkungan sekolah.


Sumber foto: Koleksi pribadi